Berseminya Tzu Chi di Pulau Dewata

Jurnalis : Khimberly (Tzu Chi Bali), Fotografer : Lily (Tzu Chi Bali)
 

fotoChaterine dan Sappho shijie selaku Ketua dan Wakil Ketua Tzu Chi Bali membuka kain merah sebagai tanda diresmikannya Kantor Penghubung Tzu Chi di Bali.

Setelah sekian lama Tzu Chi hadir dan berkegiatan di Pulau Dewata,  akhirnya pada Minggu, 27 Februari 2011 para relawan dan donatur Tzu Chi menjadi saksi peresmian Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Penghubung Bali yang beralamat di Pertokoan Tuban Plaza No. 22, Jalan By Pass Ngurah Rai, Tuban-Kuta, Bali.

Semakin Berkembang
Pada hari yang bahagia ini juga diadakan acara sederhana berupa penarikan kain merah yang menyelubungi papan nama Tzu Chi Bali yang dilakukan oleh Catherine dan Sappho Shijie selaku Ketua dan Wakil Ketua Tzu Chi Bali. Sebelum penarikan selubung, para hadirin terlebih dahulu mengucapkan 3 ikrar yang senantiasa diucapkan oleh Master Cheng Yen: "Semoga hati dan pikiran manusia terjernihkan. Semoga masyarakat aman dan tenteram. Semoga dunia ini bebas dari malapetaka dan bencana alam." Itulah tiga ikrar yang diucapkan secara bersama-sama oleh relawan Tzu Chi Bali.

Selesai dengan penarikan tali peresmian, acara dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng dan makan bersama. Relawan juga tidak melewatkan kesempatan ini dengan mengajak para donatur untuk melihat dan menjelaskan fungsi-fungsi yang akan dilakukan di setiap ruangan kantor tersebut.

foto  foto

Keterangan :

  • Catherine Shijie memotong tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur atas diresmikannya Kantor Penghubung Tzu Chi di Bali. (kiri)
  • Seorang anak terlihat asyik membaca salah satu buku koleksi Tzu Chi yang ada di dalam Kantor Penghubung Tzu Chi Bali. (kanan)

Sebelum mengakhiri acara, sebuah permainan diadakan. Setiap orang mengambil, membaca, dan merenungkan kata perenungan yang didapatnya. Salah satunya dilakukan oleh Erna. Dalam waktu yang bersamaan, pembawa acara juga mengundang Erna maju ke depan untuk berbagi sharing pengalaman pada waktu menerima bantuan dari Tzu Chi untuk suaminya, Jamal (almarhum). Meski pada akhirnya Jamal harus kembali ke sisi Tuhan, tetapi Erna teringat sekali betapa hati relawan begitu sepenuh hati memberikan bantuan dan perhatian kepada mereka. "Tanpa membedakan siapa kami, walau kami tidak ada hubungan saudara sama sekalipun. Saya akan ingat selalu dan akan mengajak teman-teman saya untuk ikut serta dalam misi yang penuh dengan kasih ini," katanya. Saat ini Erna juga sudah menjadi donatur Tzu Chi.

foto  foto

Keterangan :

  • Dengan senyum bahagia, anak ini membacakan kata perenungan yang didapatnya. (kiri)
  • Erna didampingi relawan sedang membacakan kata perenungan yang didapatnya. Dalam kesempatan itu Erna juga sharing tentang pengalaman dan kesan-kesannya saat mendampingi suaminya yang sakit dan menerima bantuan pengobatan dari Tzu Chi. (kanan)

Semoga dengan berdirinya Kantor Penghubung Tzu Chi Bali ini, visi dan misi Master Cheng Yen akan lebih terlaksana dengan makin luasnya jalinan jodoh yang baik, khususnya bagi masyarat di Bali.

  
 

Artikel Terkait

Merawat dan Memupuk Jalinan Jodoh di Kampung Simpak

Merawat dan Memupuk Jalinan Jodoh di Kampung Simpak

09 November 2022

Relawan Tzu Chi dari Komunitas He Qi Tangerang bergegas menuju Kampung Simpak di Desa Jagabaya, Kecamatan Parung Panjang yang merupakan desa binaan Tzu Chi untuk mengadakan penuangan celengan bambu, bakti sosial kesehatan umum, serta kelas budi pekerti.

Jangan Menyerah

Jangan Menyerah

23 November 2010 Minggu pagi tanggal 10 Oktober 2010, cuaca nampak kurang bersahabat. Namun mendung di langit tidak menyurutkan langkah para relawan Tzu Chi untuk  melakukan kebajikan di Panti Asuhan Putra Utama Cengkareng. Anak-anak Tzu Shao (relawan cilik) yang juga ikut dalam kegiatan ini penuh semangat menuju ke panti tersebut.
Suara Kasih: Memetik Hikmah dari Bencana

Suara Kasih: Memetik Hikmah dari Bencana

10 September 2013 Bangunan yang ada sekarang sudah terlalu banyak. Di dunia ini, lingkungan alami terus berkurang dan telah berubah menjadi lingkungan buatan manusia. Karena itu, begitu turun hujan deras, saluran air menjadi tersumbat sehingga air tidak bisa mengalir.
Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -