Bersih-Bersih Menjelang Bedah Rumah

Jurnalis : Arimami Suryo A., Fotografer : Arimami Suryo A.

Relawan Tzu Chi membawa barang-barang yang dapat didaur ulang dari rumah Herman menjelang renovasi rumah yang akan dilakukan oleh Tzu Chi Indonesia.


Herman (42) begitu bahagia saat relawan Tzu Chi tiba di rumahnya pada Minggu, 5 September 2021. Kedatangan relawan kali itu untuk membantu Herman dan keluarga membersihkan rumahnya di Kelurahan Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara yang akan direnovasi oleh Tzu Chi. Rencananya, renovasi itu akan berlangsung selama 3 bulan ke depan.

Herman merupakan salah satu penerima bantuan Tzu Chi sejak tahun 2012. Setengah badan Herman sendiri sudah tidak bisa berfungsi dengan baik akibat kecelakaan yang ia alami pada bulan Desember 2009. Untuk berjalan saja, Herman harus berupaya keras. Cobaan hidupnya juga tidak berhenti sampai di sana, karena tidak bisa bekerja lagi istrinya akhirnya pergi meninggalkan Herman dan anak semata wayangnya. Ia bertahan hidup dari tabungannya dan dibantu oleh adik yang kebetulan tinggal serumah dengannya.

“Ada tabungan dari dulu waktu kerja dan dibantu sama adik,” kata Herman.

Tetapi lama kelamaan, tabungannya pun mulai habis dan ia bingung harus berbuat apa karena kondisi badannya tidak memungkinkan lagi untuk bekerja.

Saat itu berkat informasi dari temannya, Herman mengajukan bantuan ke Tzu Chi. “Saya kenal Tzu Chi di tahun 2012, ada teman menyarankan ke Tzu Chi. Setelah kecelakaan saya tidak bisa bergerak dan tidak punya penghasilan,” cerita Herman.

Pascakecelakaan, setengah badan Herman tidak berfungsi dengan sempurna. Ketika berjalan pun sering kali harus dibantu orang lain.


Setelah mengajukan bantuan ke Kantor Tzu Chi Indonesia yang saat itu masih berada di Mangga Dua, relawan pun melakukan survei. Setelah dilakukan survei, akhirnya permohonan bantuan Herman disetujui dengan pemberian bantuan biaya hidup.

Karena kondisi rumah Herman yang ditinggali bersama saudara-saudaranya sudah mulai rusak, Herman pun kembali mengajukan permohonan bantuan perbaikan rumah. Setelah disurvei kembali oleh relawan, kondisi rumahnya memang cukup memprihatinkan. Kondisi rumahnya lebih rendah dari jalan, jika hujan pasti tergenang air dan menjadi banjir di dalam rumah, atapnya juga bocor.

Saat itu, Tzu Chi tidak bisa melanjutkan proses pengajuan bantuan perbaikan rumah karena setelah pemeriksaan berkas, ternyata surat-surat rumah dan tanahnya tidak lengkap. Sedangkan salah satu syarat untuk pengajuan bantuan perbaikan rumah dari Tzu Chi harus lengkap berkas dan surat-surat tanah serta bangunan. Akhirnya pengajuannya pun ditunda.

Bagian dalam rumah Herman juga tidak luput dari pembersihan yang dilakukan oleh para relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2.


Pada tahun 2021 ini, setelah beberapa tahun belakangan Herman mengurus kelengkapan surat rumah dan tanahnya, akhirnya pengajuan bantuan perbaikan rumahnya kembali di-update oleh relawan Tzu Chi dan akhirnya disetujui.

“Waktu kita bantu pengobatan dan biaya hidup, mereka sempat mengajukan bantuan untuk memperbaiki rumah, tetapi terkendala dengan surat-surat rumah yang belum lengkap jadi belum bisa dibantu dan tertunda. Sekarang setelah surat lengkap baru bisa diproses,” kata Ayen Rita, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 yang menjadi pendamping.

Pengajuan bantuannya hanya memperbaiki atap yang bocor, tetapi setelah melihat kondisi rumah, maka diputuskan oleh Tzu Chi untuk diperbaiki semuanya. “Dari yayasan bilang sebaiknya diperbaiki semua. Jadi setelah disetujui, sekarang kita mulai bantu-bantu membersihkan rumah sebelum diperbaiki,” jelas Ayen.

Hari itu, sebanyak sebanyak 5 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 yang ada di rumah Herman kemudian membantu membersihkan rumahnya. Barang-baran yang sudah tidak terpakai dan yang dapat di daur ulang kemudian dipilah. Kegiatan ini juga sekaligus membantu Herman dan keluarga pindah ke tempat tinggal sementara karena rumahnya akan segera diperbaiki.

Ayen Rita bersama relawan lainnya memasukkan barang yang bisa didaur ulang ke dalam kantong di depan rumah Herman. Tampak bahan bangunan yang akan digunakan untuk merenovasi rumah.


Herman sendiri tinggal di rumah lama peninggalan orang tuanya bersama saudara-saudaranya. Totalnya ada 3 keluarga yang tinggal bersama, termasuk Herman dan anaknya. Karena sudah lama, kondisi rumahnya juga sudah mulai rusak. “Kalau hujan ya tidak tenang, langsung bangun, karena pasti banjir, rembes dari belakang. Atas juga pasti bocor. Dulu sempat saat hujan pas tidur langsung basah terkena air, akhirnya tidur di teras,” kata Herman.

Kini kehawatiran Herman karena tinggal di rumah yang kondisi sudah mulai rusak pun perlahan-lahan sirna karena ada bantuan perbaikan rumah dari Tzu Chi. Tak lupa Herman berterima kasih kepada Tzu Chi dan relawan yang selama ini telah membantu dirinya dan keluarga.

“Saya sangat-sangat berterima kasih dengan Yayasan Buddha Tzu Chi kalau saya dibantu dan juga sangat baik relawan-relawannya semua. Buat saya Yayasan Tzu Chi benar-benar berkah, semoga para relawannya sehat dan panjang umur,” kata Herman saat relawan membantu membersihkan rumahnya.

Relawan Tzu Chi memberikan makanan vegetaris untuk Herman dan keluarganya di sela-sela kegiatan bersih-bersih rumah.


Tentunya dengan segera dimulainya perbaikan rumah Herman oleh Tzu Chi dapat segera pula menambah semangat Herman dalam menjalani kehidupannya. Tinggal di rumah yang layak, bersih, bebas dari banjir, dan tentunya sehat akan membantu Herman dan keluarganya meningkatkan kualitas kehidupan.

“Harapannya semoga nanti jauh lebih baik kehidupannya dan lebih bersih. Kondisinya kalau hujan besar pasti banjir dan mereka tidur di teras rumah dengan alas triplek saja. Mudah-mudahan ke depannya tidak ada lagi hal seperti itu dan semuanya sehat,” jelas Ayen setelah kegiatan berakhir.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Kisah Tabungan Batu Bata

Kisah Tabungan Batu Bata

16 Juni 2014 Mimpi yang dibangun di atas niat dan keyakinan seketika berubah menjadi nyata. “Kami seperti menabung batu-bata,” ujar Ustaz Azhari. Rumah mereka yang dulunya tak layak huni kini telah berubah menjadi indah. Impian mereka yang dulu terasa sangat tinggi kini sudah mampu tergapai. Luapan sukacita tergambar dari setiap senyum yang tergurat di wajah mereka.
Rumah yang Kini Lebih Nyaman

Rumah yang Kini Lebih Nyaman

28 September 2018
Sampai tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Begitu yang dirasakan Ratna Ningsih (67) setelah renovasi rumahnya selaku keluarga veteran Kopassus di Komplek Purnawirawan Kopassus Pelita 1, Tapos, Depok, Jawa Barat rampung. 
Bedah Rumah di Kamal Muara: Komariah Memulai Hidup Nyaman di Rumah Baru

Bedah Rumah di Kamal Muara: Komariah Memulai Hidup Nyaman di Rumah Baru

03 April 2024

Sejak pagi perasaan Komariah sangat rumit diungkapkan: ya senang, ya sedih, ya bahagia, ya haru juga. Air matanya menetes saat ditanya tentang rumah lamanya. “Banyak kenangannya,” katanya lirih. 

Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -