Bersumbangsih di Kegiatan Donor Darah

Jurnalis : Beti Nurbaeti(Tzu Chi Tangerang), Fotografer : Binawan Tandanu(Tzu Chi Tangerang)

doc tzu chi indonesia

Tzu Chi Tangerang kembali menggelar donor darah yang telah jadi kegiatan rutin setiap tiga bulan sekali. Salah satu dari donor yang bersumbangsih adalah Leonard Kapugu, yang juga seorang pemerhati kemanusiaan.

“Hidup manusia tidaklah kekal. Bersumbangsihlah pada saat anda dibutuhkan, dan lakukanlah selama anda masih bisa melakukannya”. Kata Perenungan Master Cheng Yen tersebut menginspirasi barisan 22 relawan Tzu Chi Tangerang. Pada Sabtu, 13 Januari 2018, para relawan menjalin jodoh baik dengan menyelenggarakan donor darah bagi warga sekitar Kantor Tzu Chi Tangerang dan relawan yang ingin turut serta mendonorkan darahnya untuk membantu sesama manusia.

Antusiasme 63 warga yang mengikuti kegiatan ini disambut barisan relawan yang dengan sepenuh hati melayani kegiatan donor darah sukarela ini. Ketua Kegiatan donor darah kali ini, Wey Alam(46) berujar bahwa donor darah ini merupakan kegiatan rutin yang sudah diagendakan setiap tiga bulan sekali bekerja sama dengan PMI Tangerang. Kegiatan ini untuk membantu ketersediaan stok darah di PMI Tangerang dan memfasilitasi warga masyarakat sekitar yang ingin menyumbangkan darahnya.

doc tzu chi indonesia

Relawan Tzu Chi Tangerang setia menemani warga yang mendonorkan darahnya.

doc tzu chi indonesia

Emma, seorang karyawati perusahaan swasta ketika sedang mendonorkan darahnya di kegiatan donor darah Yayasan Buddha Tzu Chi KP Tangerang.

“Hati dipenuhi rasa bersyukur apabila kita melihat antusiasme warga masyarakat dan relawan yang bersukacita bersumbangsih dalam kegiatan ini,” ujarnya.

Antusiasme Warga Pemerhati Kemanusiaan

Kegiatan donor darah ini juga disambut antusias oleh Leonard Kapugu (69), pemerhati kemanusiaan yang sejak usia 18 tahun sudah melakukan donor darah. “Saya donor darah sebagai wujud terima kasih saya kepada Tuhan yang telah memberi saya kesehatan di usia ini. Saya ingin membantu sesama, ini panggilan hati”, lanjutnya dengan senyum yang tulus.

doc tzu chi indonesia

Wey Alam, ketua kegiatan donor darah kali ini juga tak menyia-nyiakan kesempatan bersumbangsih melalui donor darah.

Donor lainnya adalah Emma (22), seorang karyawati perusahaan swasta. Ia menuturkan, hatinya tergerak untuk membantu sesama dan ingin merasakan manfaat kesehatan setelah berdonor. “Saya merasa tubuh saya menjadi lebih segar dan lebih sehat setelah donor darah.” Emma juga mengatakan, keinginan untuk membantu sesama mengalahkan rasa takutnya ketika melihat jarum suntik.

Kegiatan donor darah memang telah menjadi bagian rutin dari misi kemanusiaan yang telah dikembangkan oleh Tzu Chi agar bisa membantu ketersediaan darah bagi mereka yang membutuhkan. Selaras dengan ucapan Master Cheng Yen, “Sebuah tindakan jauh lebih bermakna dibandingkan dengan ribuan ucapan”.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Donor Darah untuk Kemanusiaan

Donor Darah untuk Kemanusiaan

19 November 2012 Dalam rangka merayakan dua tahun perjalanan Kantor Penghubung Singkawang, insan Tzu Chi Singkawang menyelenggarakan kegiatan donor darah pada Jumat, 2 November 2012 bertempat di Kantor Penghubung.
Mendonorkan Darah untuk Membantu Sesama

Mendonorkan Darah untuk Membantu Sesama

25 Agustus 2020

Pada 15 Agustus 2020 Tzu Chi Bandung mengadakan bakti sosial donor darah bersama Palang Merah Indonesia (PMI) yang berlangsung di Jing Si Tzu Chi Bandung, Jl. Jend. Sudirman no 628.

Setetes Cinta Kasih untuk Indonesia yang Terus Tumbuh

Setetes Cinta Kasih untuk Indonesia yang Terus Tumbuh

25 Agustus 2015

Pada Minggu, 16 Agustus 2015, insan Tzu Chi Jambi kembali menyelenggarakan kegiatan donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Kegiatan ini merupakan kali keduanya diadakan di Kantor Penghubung Tzu Chi Jambi yang berada di dekat Terminal Rawasari. Mengusung tema “Cinta Kasih untuk Indonesia”, kegiatan donor darah ini telah dimulai sejak pukul 9 pagi.

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -