Bersyukur dengan Bersumbangsih

Jurnalis : Fitriyani. M (Tzu Chi Makassar), Fotografer : Linda Samma (Tzu Chi Makassar)

Relawan membagikan angpau, bingkisan Imlek, dan beras kepada warga kurang mampu di Makassar dalam rangka menyambut hari raya Imlek pada tanggal 1 Februari 2015.

Tidak terasa tahun 2015 sudah memasuki bulan ke-2. Sebagaimana biasanya setiap memasuki bulan Februari, warga Tionghoa akan menyambut tahun baru Imlek yang pada tahun ini telah memasuki tahun ke-2566. Dalam rangka menyambut hari besar tersebut, Yayasan Buddha Tzu Chi mengundang warga kurang mampu ke Kantor Tzu Chi Makassar pada hari Minggu, 1 Februari 2015 untuk bersama-sama berkumpul dalam rangka menyambut Imlek tahun ini.

Pagi itu, kantor yayasan sudah dipadati relawan Tzu Chi untuk menyambut warga yang akan mengikuti acara di Yayasan Buddha Tzu Chi. Relawan Tzu Chi dengan penuh semangat menyambut warga dengan senyuman dan sapaan yang hangat. Warga yang disambut dengan ceria dengan lagu selamat datang tampak antusias mengikuti kegiatan ini.

Dalam acara ini, para relawan menyuguhkan bahasa isyarat tangan sebelum membagikan bingkisan Imlek.

Warga dengan antusias mengikuti kegiatan ini. Dengan penuh perhatian mereka mendengarkan penjelasan yang diberikan relawan.

Sebelum pembagian bingkisan, warga diarahkan dengan tertib ke ruangan untuk saling mengucapkan selamat tahun baru Imlek kepada relawan dan warga lainnya. Acara kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang sejarah Yayasan Buddha Tzu Chi. Dalam hal ini juga dijelaskan tentang semangat celengan bambu yang selama ini hasil kumpulan dari celengan digunakan untuk membantu sesama yang membutuhkan. Mereka pun mulai terbuka hati untuk memiliki celengan bambu agar bisa membantu sesama.

Para tamu undangan juga diajak untuk menyaksikan video dan gerakan isyarat tangan dari para relawan. Usai penampilan isyarat tangan, relawan membagikan angpau, bingkisan imlek, dan beras. Tak henti-hentinya mereka mengucapkan rasa syukur dan terima kasih. Melihat warga bahagia, relawan pun ikut berbahagia. Relawan bergotong royong membantu warga untuk mengangkat beras. Senyum sukacita pun terpancar pada wajah semua orang yang hadir di acara tersebut. Hal ini karena para relawan bersyukur dapat bersumbangsih membantu sesama. Sebagaimana yang dikatakan oleh Master Cheng Yen, “Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, dan bersumbangsih adalah wujud rasa syukur.”

Bantuan sekecil apapun yang kita berikan ternyata bisa membantu mereka. Maka, selagi masih ada kesempatan, manfaatkan sebaik-baiknya dengan rasa syukur untuk bersumbangsih terhadap sesama.

Artikel Terkait

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -