Bertanya Pada Hati

Jurnalis : Mettayani (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Aseng, Saka, Suyardi Hartombing, William (Tzu Chi Pekanbaru)

foto
Pengembalian celengan bambu sebagai wujud cinta kasih yang dikumpulkan setiap hari oleh segala generasi dari para donatur maupun simpatisan Tzu Chi dikumpulkan menjadi satu dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun.

Pada tanggal 12 Januari 2014, Tzu Chi Pekanbaru kembali mengadakan acara Pemberkahan Akhir Tahun yang didukung oleh 123 Bodhisatwa Tzu Chi. Acara Pemberkahan Akhir Tahun diadakan sebagai ungkapan terima kasih dan rasa syukur kepada para donatur dan relawan maupun simpatisan yang telah mendukung Tzu Chi menjalankan visi dan misinya demi mensucikan batin manusia, masyarakat aman dan sejahtera, dunia bebas dari bencana.

Relawan yang bergabung di jalan Bodhisatwa Tzu Chi terdiri dari berbagai golongan usia, ada xiao phu sha (Bodisatwa cilik), huo ban men, generasi muda Tzu Ching, hingga  lao phu sha. Selama ini para lao phu sha lebih banyak berkegiatan di pelestarian lingkungan. Namun Tzu Chi Pekanbaru berusaha untuk melibatkan para lao phu sha di kegiatan yang lain. Umur tidaklah menjadi penghalang untuk berkontribusi lebih asal ada kemauan dan tekad kuat untuk belajar.

Sebelum latihan, lao phu sha ada mengadakan bedah buku dan bedah lirik lagu Wen Xin (Bertanya pada Hati). Dari lirik lagu tersebut mengingatkan Un Yan Shijie dan Sho Lan Shijie saat pertama kali mencari Tzu Chi di Mall Pekanbaru. Mereka sampai berkeliling mall menanyakan ke orang-orang, dan akhirnya ada yang menunjukkan mereka di mana kantor Tzu Chi berada.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan memeragakan isyarat tangan Xing Yuan, terinspirasi dari semangat tak tergoyahkan Maha Bhiksu Jian Zhen (kiri).
  • Tzu Ching Men mendapatkan lahan berkah untuk membukakan celengan bambu dari para tamu agar dapat dituangkan ke dalam Pundi Cinta Kasih (kanan).

Dari Inmelda Shijie juga mengungkapkan perasaannya ketika bergabung di Tzu Chi yang biasanya beliau tidak pernah ikut isyarat tangan. Saat pertama kali bisa ikut tampil, beliau merasakan kebahagiaan luar biasa. Dari awal mengikuti relawan Tzu Chi untuk ke Panti Jompo melakukan kunjungan kasih, awalnya masih terasa biasa-biasa saja. Terakhir, Inmelda Shijie bisa sepenuh hati bersumbangsih di Tzu Chi, ia sendiri bisa merasakan betapa mulianya jalan Bodisatwa Tzu Chi. Dari situlah Inmelda Shijie mulai giat menggalang hati menggalang dana dan saat ini menjadi koordinator Fu Tian Ze Kong dan bisa mengajak lebih banyak gan en hu untuk ikut bersumbangsih di Tzu Chi.  Ia mengatakan bahwa untuk ikut kegiatan Tzu Chi jangan hanya sambil lalu saja, tetapi harus dengan sepenuh hati baru bisa merasakan sendiri kebaikannya.

Yamei Shijie merasa beruntung bisa masuk ke gerbang Tzu Chi. Kalau tidak, dengan usia senja ini ia merasa hanya bisa menjadi orangtua di depan TV. Berkat Tzu Chi beliau baru bisa ikut bersumbangsih, melatih diri dan mempunyai kesempatan tampil di atas pentas memperagakan isyarat tangan. Bagi Yamei Shijie, Tzu Chi bagaikan rumah keduanya.

foto  foto

Keterangan :

  • Inmelda Shijie beserta Lao Phu Sha lainnya, dengan penuh penghayatan menampilkan isyarat tangan Wen Xin (kiri).
  • Sebanyak 800 tamu hadir mengikuti acara pemberkahan akhir tahun ini (kanan).

Dengan memperagakan lagu Wen Xin dan memahami makna yang terkandung di dalam lagu tersebut dan ditampilkan dengan segala ketulusan hati, para lao phu sha mampu mengundang decak kagum 800 tamu undangan yang hadir menyaksikan isyarat tangan ini. Terbukti usia tidak menjadi penghalang untuk berkegiatan asal kita mau belajar sungguh-sungguh dan membangkitkan semangat pantang menyerah.

Elisah Shijie sebagai pembimbing lao phu sha memperagakan isyarat tangan Wen Xin, merasa bahagia tanpa beban. “Karena saya tidak menuntut mesti tampil sempurna. Asalkan mereka bisa memahami makna lagu yang terkandung didalam lirik lagu dan bisa tampil semaksimal yang mereka bisa, sudah sangat cukup dan senang,” ujarnya. “Kini saya telah memasuki, masuk ke dalam pintu gerbang Tzu Chi. Saya bersedia rajin belajar di dalam Jing Si, belajar untuk bertanya di dalam hati sendiri.

Semoga semangat para lao phu sha yang dengan segala kepolosan selalu berusaha menjadi murid Master yang baik dapat menjadi contoh bagi generasi muda Tzu Chi.


Artikel Terkait

My Dream: Ramah Tamah Jelang pementasan

My Dream: Ramah Tamah Jelang pementasan

28 Juli 2017

Menjelang pementasan pada esok hari, Sabtu dan juga Minggu, rombongan My Dream melakukan gathering dan ramah tamah bersama tim DAAITV, relawan Tzu Chi, pengusaha, dan tamu undangan. Selama di Indonesia, tim My Dream merasakan cinta kasih dan perhatian insan Tzu Chi yang sangat berkesan. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pemainnya, Wei Jing Yang.

Memberi Perhatian Lebih Untuk Surianto

Memberi Perhatian Lebih Untuk Surianto

27 Oktober 2014 Surianto yang mengalami kelumpuhan pada sebagian tubuhnya (dari pinggang hingga ujung kaki) merupakan salah satu penerima bantuan Tzu Chi. Kondisinya yang memprihatinkan membuat insan Tzu Chi di Singkawang tersentuh hati untuk memberikan perhatian yang lebih besar kepadanya.
Memulihkan Kehidupan Pascalongsor dan Banjir Bandang di Desa Simangulampe

Memulihkan Kehidupan Pascalongsor dan Banjir Bandang di Desa Simangulampe

15 Maret 2024

Komunitas relawan Tzu Chi Asuransi Sinar Mas meluncurkan Humbang Ecoprint bagi warga terdampak longsor dan banjir bandang di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara.

Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -