Binar Penerang Masa Depan

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto
 
 

foto
Tanggal 13 Juli 2012, sejumlah relawan Tzu Chi dan aparat kepolisian mengadakan acara peresmian berdirinya bangunan sekolah Taman Kanak-Kanak Kemala Bhayangkari 02, Jakarta Pusat

Tanggal 13 Juli 2012, merupakan hari bersejarah bagi sekolah Taman Kanak-Kanak Kemala Bhayangkari 02. Ini merupakan hari di mana sekolah telah selesai direnovasi dan dapat digunakan oleh para murid. Di atas tanah seluas 210 meter persegi dan bangunan seluas 152 meter persegi, bangunan yang juga terletak di belakang gedung Kapolsek Metro Menteng, Jakarta Pusat ini, dihadiri oleh sejumlah relawan Tzu Chi dan aparat kepolisian mengadakan acara peresmian berdirinya bangunan sekolah yang baru.

 

Pada awalnya,  sekolah TK ini didirikan pada tahun 1958 oleh Yayasan Bhayangkari (organisasi persatuan istri-istri polisi). Sejak awal pembangunan hingga sekarang kondisi bangunan sekolah tidak pernah mengalami renovasi. “ Pada awalnya, ketika anak-anak bersekolah di sini banyak kekhawatiran yang menghantui kepala kami. Mengingat fondasi bangunan sekolah yang telah tua dan rapuh, menyebabkan beberapa bagian bangunan dapat roboh jika secara tidak sengaja tersenggol,” ujar Drs.Angesta Romano Yoyol, Kapolrestro Jakarta Pusat. Oleh sebab itu, Kapolres mengajukan bantuan renovasi sekolah kepada Yayasan Buddha Tzu Chi dan ternyata disetujui.  Pembangunan gedung yang baru pun dimulai pada tanggal 2 April 2012. Selama menunggu proses pembangunan sekolah selesai, kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke gedung serba guna yang berada tepat di belakang sekolah.

foto   foto

Keterangan :

  • Acara serah terima bangunan sekolah yang baru kepada Kapolres, yang diwakili oleh Ang Sui Hwa Shijie selaku relawan Tzu Chi (kiri).
  • Pada tanggal 16 Juli 2012, bangunan ini pun sudah dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (kanan).

Layaknya sebuah cahaya yang menerangi kegelapan, dengan berdirinya bangunan sekolah yang baru para siswa – siswinya dapat memiliki sebuah pengharapan baru akan kehidupan yang lebih baik untuk ke depannya.  Di kurikulum yang baru nanti (16/7) para anggota Bhayangkari akan mengajak para warga sekitar yang kurang mampu untuk menyekolahkan anak mereka di sekolah ini. Dalam hal biaya dan iuran sekolah, sekolah TK Bhayangkari relatif kecil dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya. Pengawasan prosedur belajar-mengajar, administrasi sekolah keseluruhannya akan di kelola langsung oleh anggota dari Bhayangkari. “Sangat bagus sekali,semoga bangunan ini dapat bermanfaat untuk kami terutama untuk masyarakat sekitar dan dapat merekrut murid lebih banyak. Dalam arti tidak hanya dari masyarakat sekitar tetapi dari lingkungan yang lain,” ujar Lusi. Ar.Yoyol.

Para relawan Tzu Chi yang mendampingi berharap para murid TK Bhayangkari 02 tidak hanya mendapat pendidikan akademik yang baik tetapi juga mendapat pembelajaran budaya humanis. Sehingga nilai pendidikan di sekolah ini menjadi lebih bermakna. “Hari senin, ketika sekolah mulai beraktifitas, para relawan Tzu Chi akan turut datang menemani para murid. Tidak hanya menemani untuk satu hari saja, tetapi untuk selanjutnya. Sehingga para murid di sini juga dapat menerima pelajaran budi pekerti Tzu Chi,” ujar Hemming Suryanto Shixiong, relawan Tzu Chi.

 

 
 

Artikel Terkait

Menghargai Jalinan Jodoh dan Mewujudkan Keharmonisan di Jalan Tzu Chi

Menghargai Jalinan Jodoh dan Mewujudkan Keharmonisan di Jalan Tzu Chi

08 November 2022

Sebanyak 56 relawan Tzu Chi Medan mengikuti Pelatihan Pengurus 4 in 1 Indonesia Tahun 2022. Pelatihan bertema Menghargai Jalinan Jodoh dan Mewujudkan Keharmonisan ini berlangsung serentak di 14 kota dan terhubung secara online.

Ibrahimku Sayang, Ibrahimku Malang

Ibrahimku Sayang, Ibrahimku Malang

20 Juni 2009 Muhammad Jazuli (33) tiada pernah menyangka jika akan dekat dan akhirnya sayang kepada Ibrahim (2), bocah malang yang ditelantarkan oleh orangtua kandungnya. Istri Jazuli, Anna (33) adalah seorang pengasuh di Yayasan Pembinaan Asuhan Bunda (YPAB) Cabang Batam yang bergerak mengurus anak-anak terlantar.
Rumah Baru untuk Keluarga Srinah

Rumah Baru untuk Keluarga Srinah

02 Agustus 2012 Suara air mendidih meletup – letup lembut dari ujung jalan di sebuah gang kecil di Jalan Lautze Dalam, Jakarta Utara. Aroma kolak yang menggoda dengan cepat menyusul suara air mendidih. Di penghujung jalan itu, terlihat seorang wanita setengah baya tengah berdiri di depan perapian sedang mengaduk – ngaduk kolak di panci besarnya.
Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -