Bulan 7 Penuh Berkah: Dimulai dari Sebersit Niat

Jurnalis : Hadi Pranoto, Lo Wahyuni (He Qi Utara), Noorizkha (He Qi Barat), Fotografer : Rudy Darmawan, dr. Ong Chandra (He Qi Barat), Lo Wahyuni (He Qi Utara), Teddy Lianto


Dalam kegiatan Bulan 7 Penuh Berkah, relawan menampilkan drama yang mengajak setiap orang untuk bervegetaris.

“Perjalanan ribuan kilometer dimulai dari satu langkah”, demikian pepatah Tionghoa yang menggambarkan bagaimana sebuah pekerjaan besar itu dimulai dari hal yang kecil dulu. Semangat itulah yang ingin diberikan kepada para relawan dan peserta acara Bulan 7 Penuh Berkah pada Minggu, 17 Agustus 2014 di Aula Jing Si, Lantai 4, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

Dalam kegiatan yang dihadiri sekitar 1.400 orang ini, Tzu Chi mencoba mensosialisasikan sekaligus menggalakkan semangat bervegetaris. Caranya tidak harus secara langsung meninggalkan kebiasaan mengonsumsi daging atau ikan, tetapi bisa dimulai dari tahap demi tahap. Misalnya dengan tidak mengonsumsi daging hewan sekali dalam seminggu atau sebulan sekali. Jika sudah berhasil maka langkah selanjutnya adalah dengan meningkatkannya menjadi seminggu 2 kali bervegetaris, dan terus meningkat hingga akhirnya dapat bervegetaris setiap hari.

Menghargai Kehidupan
Bagi Chia Wen Yu, bervegetaris kini bukanlah hanya merupakan ajaran dari salah satu agama, tetapi juga sebuah bentuk kepedulian kita atas bumi ini. “Dunia kini dipenuhi bencana. Kita memasuki masa yang mengerikan jika kita tidak bisa mengendalikan global warming,” ujar Wen Yu dalam sharingnya. Karena itulah kini saatnya setiap orang mulai mengubah pola makannya dengan menjadi vegetaris. Wen Yu bahkan sudah sejak 5 tahun lalu menjadi seorang vegan (tidak mengonsumsi daging, telur, dan susu).  “Peran kita untuk menjaga kelestarian lingkungan adalah dengan bervegetaris,” tegasnya.

Chia Wen Yu, relawan Komite Tzu Chi memberikan sharing mengenai perjalanan nya dalam bervegetaris kepada para peserta yang hadir.

Dalam sharing tersebut Wen Yu menampilkan video-video tentang hewan-hewan yang tersiksa di peternakan. Bahkan sejak kecil anak ayam dan babi banyak yang tersiksa (berdarah) karena berada di dalam kandang yang sempit dan terbuat dari besi. “Ada istilah yang mengatakan, mulut manusia tidak akan pernah bisa terisi penuh. Semua hewan yang bisa terbang di udara, berenang di laut, dan di daratan semua dimakan,” ujarnya. Mengutip pesan Master Cheng Yen, Wen Yu mengimbau setiap orang hendaknya mengurangi keinginan dan kesenangannya, kemudian meningkatkan kebijaksanaan. Jika bisa melindungi setiap makhluk dan menghargai hidup barulah memperoleh keharmonisan di dunia.

Vegan Itu Mudah
Salah satu pembicara dalam acara Bulan 7 Penuh Berkah adalah DR. Susianto Tseng,MKM. Dokter yang telah menjadi vegetaris sejak tahun 1988 ini menjabat sebagai Ketua Operasional Indonesia Vegetarian Society serta Ketua International Vegetarian Union dan sering mengisi seminar manfaat vegetaris baik di dalam maupun di luar negeri. Pada kesempatan kali ini DR. Susianto membawakan materi mengenai informasi terkini manfaat bervegetaris. Menurut penelitian, ternyata masyarakat memiliki paradigma yang salah mengenai protein hewani dan nabati. ”Masyarakat percaya bahwa protein tertinggi berasal dari produk hewani. Padahal produk hewani hanya memiliki kandungan protein sekitar 18-20%, sementara produk nabati memiliki kandungan protein mencapai 34%,” terang DR. Susianto.

Dalam sharingnya di acara bulan 7 penuh berkah, DR. Susianto mengatakan dengan bervegetaris dan tidak mengonsumsi produk turunan hewani seperti susu dan telur akan menurunkan resiko terhadap berbagai penyakit seperti kanker rahim, kanker payudara, kanker usus besar, kanker ginjal, kanker pankreas, kanker prostat, diabetes, dan lainnya.

Pria yang sering hadir dalam kegiatan Tzu Chi guna menjelaskan tentang vegetaris ini juga memaparkan bahwa menurut penelitian terhadap 500 anak yang bervegetaris ternyata tidak menghambat asupan gizi yang mereka terima karena produk nabati seperti kedelai mempunyai kandungan gizi yang jauh lebih banyak. Selain itu, ada fakta yang ditemukan DR. Susianto melalui penelitian, dengan bervegetaris dan tidak mengonsumsi produk turunan hewani seperti susu dan telur akan menurunkan resiko terhadap berbagai penyakit seperti kanker rahim, kanker payudara, kanker usus besar, kanker ginjal, kanker pankreas, kanker prostat, diabetes, dan lainnya. ”Sementara, dengan mengonsumsi produk nabati seperti kedelai, kacang-kacangan, sayur, dan buah akan membuat hidup lebih sehat,” jelasnya.

Pohon Ikrar
Acara bulan tujuh penuh berkah ini bukan hanya dihadiri oleh pemeluk agama Buddha saja, tetapi juga umat dari agama lain. Contohnya Febby (35) yang merupakan seorang Kristiani. Febby yang tinggal di Pademangan ini bahkan membulatkan tekadnya untuk bervegetaris dengan menggantungkan niatnya di Pohon Ikrar. Ikrarnya yang dituliskan di pohon Bodhi adalah menjadi seorang vegetaris dan dapat memiliki pribadi lebih baik lagi. Ketika saya menanyakan alasannya,  putri bungsu dari tiga bersaudara ini menjawab bahwa ia tidak mau membunuh hewan. “Saya coba dengan bervegetaris seminggu sekali dahulu,” tegasnya.

Tjong kwet Hwa (61) dan Sanwani Aliwarga (58) yang datang ke acara juga merasa terentuh dan akan mulai mencoba untuk bervegetaris seminggu sekali di rumahnya.

Hal yang sama dilakukan pasangan lansia bernama Tjong kwet Hwa (61) dan Sanwani Aliwarga (58). Keduanya memperoleh informasi Bulan 7 Penuh Berkah ini dari salah seorang relawan saat mereka mengembalikan celengan bambu mereka yang sudah penuh terisi. Jalinan jodoh baik ini pun berlanjut terus dengan  menulis Ikrar tulus di atas pohon Bodhi.   “Tekad mau vegetaris di sisa hidup kami”.

Sebagai pemeluk agama Buddha, pasutri yang sudah dikarunia empat orang anak yang sudah berkeluarga ini senang bisa ikut berdana apalagi bisa total bervegetaris.    “Ini sesuai dengan ajaran Buddha,”  kata pasangan yang tinggal di daerah Jakarta Barat ini.

Memulai kebiasaan baru adalah hal yang sulit, tetapi dengan mencobanya sedikit demi sedikit, dengan tekad yang kuat maka semua akan bisa dilakukan. Terlebih jika dilandasi dengan sebuah kebijaksanaan untuk turut melestarikan lingkungan, menyayangi semua makhluk, dan juga kesehatan diri kita sendiri.


Artikel Terkait

Welas Asih Master Cheng Yen dalam Xiang Ji Fan

Welas Asih Master Cheng Yen dalam Xiang Ji Fan

12 Agustus 2014 Gudang bantuan bencana yang dimaksud adalah sebagai gudang Xiang Ji Fan (Nasi Jing Si), yang lahir dari kebijaksanaan Master Cheng Yen. Ide awal ini bermula saat seorang nenek di Taiwan mendapatkan bantuan beras Tzu Chi, namun ia tidak memiliki kemampuan untuk memasaknya.
Pelita Hati dan Healty Food

Pelita Hati dan Healty Food

28 Agustus 2015 Minggu, 23 Agustus 2015 acara Bulan 7 Penuh Berkah yang rutin diadakan oleh Tzu Chi juga dimeriahkan oleh Toko Buku Jing Si yang mengadakan pameran Jing Si dengan mengusung tema “Pelita Hati dan Healty Foods”.
Mengisi Bulan 7 Penuh Berkah dengan Pandangan Benar

Mengisi Bulan 7 Penuh Berkah dengan Pandangan Benar

15 Agustus 2013 Hadirin beranjali sementara para relawan berbaris rapi, berjalan perlahan menuju altar untuk mempersembahkan pelita, bunga, dan buah kepada Sang Buddha. Setelah prosesi ini, hadirin diajak untuk menyaksikan ceramah Master Cheng Yen mengenai Bulan 7 Penuh Berkah.
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -