Cinta Kasih itu Tak Berpagar

Jurnalis : Willy, Fotografer : Willy

Alfredo Li, Ketua Tzu Chi Filipina (kanan) merasa terkesan dan juga terinspirasi atas kunjungannya ke Indonesia.

Pada 28 Mei 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mendapat kunjungan dari rombongan asal Filipina yang di dalamnya terdiri dari relawan Tzu Chi Filipina, pengusaha, dan awak media. Ketua Tzu Chi Filipina, Alfredo Li yang ikut dalam rombongan menuturkan bahwa tujuan dari kunjungan ini adalah memperkenalkan perjalanan misi Tzu Chi di Indonesia kepada para pengusaha dan awak media dari Filipina. “Harapan dengan kunjungan ini dapat menyentuh hati para pengusaha dari Filipina sehingga perkembangan misi Tzu Chi di Filipina dapat lebih baik lagi,” tambahnya.

Selain itu, Alfredo yang juga menghadiri Peletakkan Batu Pertama Rumah Sakit Tzu Chi pada 31 Mei silam menambahkan bahwa kedatangan awak media dari Filipina adalah untuk mengajak para pekerja media tersebut menyaksikan langsung kontribusi Tzu Chi di Indonesia. “Saat kita mempublikasikan kegiatan kita, maka kebanyakan orang akan berpikir: ‘ya, kamu dari Tzu Chi, tentu saja kamu akan berkata yang baik-baik’. Namun, akan tetapi ketika mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri, maka mereka akan percaya. Dan sejauh ini, kunjungan ke Singapura dan Indonesia, mereka terkesan. Mata mereka terbuka, dan juga hati mereka” ujar Alfredo.

Antonio Katigbak, Opinion Editor dari The Philippine Star berterima kasih atas kontribusi Tzu Chi dalam membantu warga Filipina saat terjadi bencana Topan Haiyan tahun 2013 silam.

Perkataan Alfredo itu bukan tanpa alasan. Alfredo menyaksikan bagaimana para pengusaha dan awak media dari Filipina begitu antusias melihat, mendengarkan, dan menyaksikan perjalanan misi Tzu Chi di Indonesia. Salah satunya adalah Antonio Katigbak, Opinion Editor dari The Philippine Star, salah satu media besar di Filipina.

Katigbak menuturkan bahwa sebelumnya dia belum pernah mengenal Tzu Chi. Dia merasa bersyukur mendapatkan kesempatan berkunjung ke Tzu Chi Singapura dan Indonesia. “Terima kasih telah memberikan kami pemahaman baru tentang Tzu Chi meski kita berlainan agama dan kebangsaan. Saya sangat bersyukur dapat mengunjungi Tzu Chi Singapura dan Indonesia. Saya sendiri merasa sangat terkesan dengan apa yang telah dilakukan oleh Tzu Chi di sini. Seperti kata Bunda Teresa, ‘lebih baik memberi daripada menerima’,” ujar Katigbak di hadapan para relawan.

Lebih lanjut, Katigbak juga mengapresiasi sumbangsih Tzu Chi dalam musibah Topan Haiyan yang melanda Filipina pada 2013 silam. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Tzu Chi dari lubuk hati saya yang paling dalam atas sumbangsih Tzu Chi membantu warga Filipina terutama di Kota Tacloban saat Topan Haiyan melanda negara kami,” tambah Katigbak.


Carlos Chan, pengusaha asal Filipina (tengah) menuturkan keinginannya bersumbangsih bersama Tzu Chi dalam memberikan kontribusi ke masyarakat

Terinspirasi oleh Cinta Kasih

Kedatangan para pengusaha dan awak media dari Filipina ini tidak lepas dari kontribusi Carlos Chan, pengusaha asal Filipina. Chan yang telah tiga kali bertemu Master Cheng Yen ini mengajak rekan-rekan sesama pengusaha serta para awak media untuk mengunjungi Tzu Chi untuk menginspirasi cinta kasih dari dalam diri mereka.

Chan menuturkan bahwa dia terkesan dengan kontribusi Tzu Chi di Nusantara. “Tzu Chi di Indonesia telah mampu memobilisasi tidak hanya sumber daya mereka, tapi yang lebih penting, para relawan mereka dalam berbagai bantuan di Indonesia dan belahan dunia lain,” ujarnya.

Lebih lanjut, Chan menuturkan bahwa setelah kunjungan ini dia bertekad untuk bekerja bersama Tzu Chi untuk memberi kontribusi bagi sesama. “Terima kasih kepada Tzu Chi Indonesia yang telah membawa kami berkunjung. Saya juga melihat dedikasi dari saudara-saudari sekalian oleh karena kami ingin menjadi bagian dari Tzu Chi Indonesia. Terima kasih,” tutup Chan yang disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.


Artikel Terkait

Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -