Cinta kasih membuat dunia menjadi lebih cemerlang

Jurnalis : Januar (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir, Albert Khosasih , Lukman, Zusin Prajitno,
 
 

foto
Para relawan Tzu Chi mendampingi setiap penerima bantuan yang tiba di Kantor Cabang Tzu Chi Medan.

Setiap tahun, Yayasan Buddha Tzu Chi secara rutin mengadakan kegiatan Pemberkatan Akhir Tahun bagi para penerima bantuan rutin (dalam istilah Tzu Chi adalah gan en hu, artinya keluarga yang perlu diberikan ungkapan terima kasih karena telah memberikan kesempatan pada kita untuk berbuat kebajikan). Seperti tahun-tahun sebelumnya, relawan Tzu Chi cabang Medan juga telah mengaturkan serangkaian kegiatan untuk menyambut pulangnya anggota keluarga besar Tzu Chi ke “rumah”, berharap semua gan en hu dapat ikut merasakan suasana perayaan pada akhir tahun Lunar menjelang tahun Baru Imlek ini.

Pada hari Minggu, 13 Januari 2013, suhu udara pagi hari terasa sejuk dengan awan tipis tergantung di langit biru. Matahari juga masih malu untuk menunjukkan dirinya dari balik awan yang berbaris rapi. Sejak pagi jam 07.00 WIB, relawan sudah mulai berdatangan untuk mempersiapkan kegiatan pada hari ini. Para relawan muda Tzu Chi (Tzu Ching) berbaris rapi di kedua sisi pintu masuk lapangan olah raga Sekolah Chandra Kusuma. Sambil menyanyikan lagu selamat datang, para Tzu Ching ini dengan penuh kehangatan menyambut kepulangan gan en hu dari berbagai suku, ras dan agama yang terlihat mulai berdatangan sejak jam 08.30 WIB. Ini membuat suasana terasa sungguh akrab sekali.
 
Demi mencairkan suasana di antara mereka, gan en hu berusia dewasa yang hadir diajak untuk bermain game. Ini membuat gelak tawa mewarnai suasana ceria. Sedangkan anak-anak diberikan pelajaran Kata Perenungan Master Cheng Yen di dalam beberapa ruang kelas yang telah dipersiapkan.

foto  foto

Keterangan :

  • Para penerima bantuan Tzu Chi juga menerima layanan  pemotongan rambut gratis yang dilakukan oleh beberapa relawan Tzu Chi (kiri).
  • Dalam acara ini, anak asuh Tzu Chi  juga memberikan sharing mengenai bantuan pendidikan yang telah diberikan oleh Tzu Chi kepada mereka dan juga pendampingan relawan selama ini kepada mereka (kanan).

Acara kumpul keluarga tentu tidak akan lengkap bila tidak ada acara makan bersama. Sebanyak 1.033 orang gan en hu yang hadir kemudian disuguhkan dengan santapan sederhana namun lezat. Para anggota Komite Tzu Chi dan relawan biru putih berbaris rapi untuk menghantarkan hidangan ke meja jamuan dengan sikap penuh hormat.

“Sempat kaget!” begitu ucapan Hanna Labora (28 tahun), guru pendidikan kewarganegaraan pada Sekolah Dharma Bakti Lubuk Pakam yang kali ini datang bersama rombongan berjumlah 94 orang yang terdiri dari 10 orang guru dan 84 orang murid. Ketika ditanya tentang bagaimana kesannya. “Tzu Chi memberikan kesan welas asih, lembut, ramah dan penuh cinta kasih,” tambahnya. Sebagai seorang guru, Hanna Labora merasakan kalau Tzu Chi mengajarkan lebih dari yang diajarkan di sekolah, seperti menjunjung tinggi nilai berbakti pada orang tua dan memiliki kasih sayang pada semua mahkluk di sekitar kita.

foto  foto

Keterangan :

  • Seperti pada acara kumpul keluarga,pemberkahan akhir tahun ini juga dilengkapi dengan makan bersama (kiri).
  • Sebanyak 1.033 orang gan en hu yang hadir kemudian disuguhkan dengan santapan vegetarian yang sederhana namun lezat (kanan).

Acara hari ini juga dilengkapi dengan kegiatan penyuluhan pelestarian lingkungan dan bahasa isyarat tangan yang diperagakan oleh para relawan, Tzu Ching dan anak asuh Tzu Chi dari Sekolah Dharma Bakti Lubuk Pakam. Tidak lupa beberapa orang gan en hu juga naik ke atas pentas untuk berbagi cerita tentang bagaimana diri mereka berubah dari manusia awam menjadi Bodhisatwa dunia, dari orang yang hanya tahu menerima bantuan orang, menjadi orang yang juga bisa membantu orang lain dengan berkegiatan pelestarian lingkungan.

Salah seorang warga korban kebakaran Jalan AR Hakim gang Bakung yang terjadi 6 Februari tahun lalu dan menerima bantuan Tzu Chi untuk rekonstruksi rumahnya, Koko Tantio (47 tahun) menyatakan setelah bergabung ke Tzu Chi dengan menjadi relawan pelestarian lingkungan di Depo Pelestarian Lingkungan Mandala, maka dirinya mulai belajar untuk menerapkan ketulusan, kebenaran, keyakinan dan kejujuran dalam dalam kehidupan sehari-hari, “Saya juga mengajarkan kepada anak-anak saya agar tetap berpegang teguh pada prinsip kejujuran supaya dapat dipercaya oleh orang lain,” imbuhnya.

Pada penghujung acara, setiap KK dari gan en hu dibagikan angpau sebagai lambang pemberkatan pada diri mereka agar dapat lebih baik lagi di Tahun Baru ini, tidak lupa juga diberikan parsel berisi barang kebutuhan Tahun Baru Imlek. Para relawan menghantarkan para gan en hu sampai ke atas bus penghantar, terlihat sebagian besar gan en hu tertawa dengan mata membasah karena haru, di saat ini semua orang sama-sama merasakan apa yang dikatakan oleh Master Cheng Yen: “Di dunia ini tiada seorang pun yang tidak kucintai”. Memang benar, cinta kasih dapat membuat dunia menjadi lebih cemerlang.

  
 

Artikel Terkait

Penyuluhan Global Warming di TK Pelangi Kasih

Penyuluhan Global Warming di TK Pelangi Kasih

11 Mei 2011
Dalam rangka memperingati  Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2011, sebanyak 4 relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Medan mengadakan kunjungan ke Sekolah Taman Kanak-kanak Pelangi Kasih.
TIMA Global Forum 2023: Belajar bersama dalam TIMA Global Forum

TIMA Global Forum 2023: Belajar bersama dalam TIMA Global Forum

21 Juni 2023

Sebanyak 23 dokter Perkebunan Sinar Mas dari Sumatera hingga Papua turut hadir dalam TIMA Global Forum di Tzu Chi Center 16-17 Juni 2023. Forum kesehatan internasional yang melibatkan delegasi dari 9 negara ini dibuka langsung Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.

Berkah Warisan Jingsi di Bulan Tujuh

Berkah Warisan Jingsi di Bulan Tujuh

22 Agustus 2016
Kegiatan Bulan Tujuh Penuh Berkah digelar di JingSi Tang Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk dan dihadiri oleh hampir 700 orang. Dari serangkaian kegiatan, Jingsi Tour merupakan salah satu kegiatan yang menarik perhatian.
Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -