Cinta Kasih Merupakan Kekuatan Dalam Kehidupan

Jurnalis : Leo Rianto (Tzu Chi Medan), Fotografer : Dok. Tzu Chi Medan

Susanto selaku koordinator baksos (kanan) dengan tulus membantu mengangkat beras cinta kasih yang diberikan kepada Tony (kiri), satu dari 1.063 penerima bantuan paket sembako di daerah Deli Tua Barat dan sekitarnya.

Relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Titi Kuning di Kota Medan melakukan bakti sosial pembagian 1.063 paket sembako untuk warga di Kelurahan Deli Tua Barat dan sekitarnya. Kegiatan untuk menyambut hari Natal dan Tahun Baru 2023 ini diadakan pada Minggu, 18 Desember 2022 di Lapangan PDAM Jalan Pamah. Selain 34 relawan komunitas dan 20 relawan kembang, kegiatan ini juga mendapat dukungan dari 10 anggota Bambimsa, 11 anggota Kapolsek, 8 orang Kepling, serta 10 anggota Komunitas Peduli Masyarakat (KPM).

Dalam sambutannya, Susanto selaku koordinator baksos bersyukur dengan segala dukungan dan perhatian dari semua pihak sehingga pembagian paket sembako bisa disalurkan dengan baik kepada mereka yang membutuhkan. “Kami sangat bersyukur dengan kehadiran dan dukungan dari Bapak Kapten Kav Ando Sinaga, Komandan Koramil 15/DT serta badan pendukung lainnya,” tutur Susanto. “Sejumlah 1.063 paket sembako yang akan dibagikan pagi hari ini adalah hasil dari kunjungan para relawan dengan melihat langsung kehidupan para penerima bantuan pada 4 Desember 2022 yang lalu. Kupon Biru dibagikan pada saat yang sama kemudian untuk ditukarkan dengan paket sembako yang berisikan 10kg beras dan 1,8 lt minyak makan pada pagi hari ini,” imbuhnya memaparkan.

Susanto berharap bantuan ini dapat meringankan beban kehidupan sesama dalam rangka menyambut hari Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Hal itu sesuai dengan Master Cheng Yen yang selalu berpesan bahwa cinta kasih merupakan kekuatan dalam hidup. “Untuk itu, kami sangat bersyukur sudah mendapatkan kesempatakan untuk mewujudkan rasa cinta kasih kami kepada sesama. Semoga apa yang kami upayakan ini dapat menjadi penyambung tali persaudaraan, kesatuan serta rasa saling mengasihi di antara sesama. Kami yakin jika setiap orang turut berbuat satu kebajikan, semoga kita senantiasa dijauhkan dari bencana,” lanjut Susanto.

Siu Ngo (baju kuning) yang sebelumnya pernah menerima bantuan Tzu Chi dalam bentuk lainnya turut hadir untuk menerima paket bantuan sembako.

Steven (rompi) merasakan sukacita selama berkegiatan dan berharap dukungan dari semuanya untuk terus bertumbuh di keluarga besar relawan Tzu Chi.

Selain 34 orang relawan komunitas, sekitar 20 muda mudi dan calon relawan yang terhimpun dalam barisan relawan kembang juga turut serta dalam kegiatan baksos hari ini. Liong Pik Ing selaku ketua keluarga komunitas (Hu Ai) Titi Kuning merasakan pentingnya mewariskan 4 ramuan mujarab sup Tzu Chi yaitu Zhi Zu (puas diri), Gan En (bersyukur), Shan Jie (pengertian), Bao Rong (memaafkan) dalam bentuk praktik nyata kepada generasi penerus.

“Sungguh sukacita dengan kehadiran para relawan kembang pada pagi hari ini. Sebagian dari mereka adalah anak-anak relawan dan anak-anak didik relawan kami yang saat ini adalah seorang guru sekolah. Selain untuk memperpanjang barisan Tzu Chi, semoga kelak mereka juga akan menjadi orang-orang yang penuh berkah yaitu senantiasa menabur benih kebajikan dan mendapatkan kebijaksaan hidup. Semoga upaya ini berkesinambungan guna mewujudkan sebuah dunia yang lebih baik untuk generasi selanjutnya,” tutur Liong Pik Ing.

Fernando (sedang mengangkat beras) yang juga seorang relawan Tzu Chi selalu membawa pesan Master Cheng Yen bahwa cara yang terbaik untuk membalas budi atas tubuh pemberian orang tua kita adalah dengan menebar benih kebajikan dan bersumbangsih.

Alden (dua dari kanan) mendapatkan banyak pembelajaran hidup dari kegiatan survei melihat langsung kehidupan para penerima bantuan.

Beragam jenjang usia relawan kembang yang hadir, tetapi rata-rata masih duduk di bangku SMA. Di antara mereka, ada dua orang yang berbagi kesan selama mengikuti kegiatan pembagian kupon dan paket sembako yang merupakan bagian dari proses kegiatan baksos.   

Alden (19) yang saat ini sedang kuliah di tingkatan pertama merasakan pentingnya untuk terjun di tengah masyarakat guna mendapatkan makna hidup yang lebih mendalam. “Sangat bersyukur kepada teman-teman yang sudah mengajak untuk mengikuti kegiatan pembagian kupon dan sembako. Walau pertama kali, saya merasakan pentingnya untuk keluar dari zona nyaman saya. Selain sukacita, kegiatan yang ada membantu untuk memupuk akar kebijaksanaan dan rasa syukur yang ada di dalam diri saya,” ungkap Alden.

Selama berkegiatan, Calvin (rompi) merasakan pentingnya Zhi Zu (puas diri), Gan En (bersyukur), Shan Jie (pengertian), dan Bao Rong (memaafkan) dalam mewujudkan suatu keadaan yang baik dan harmonis.

Eli salah satu penerima bantuan paket sembako berharap semoga apa yang telah diupayakan bisa menumbuhkan benih cinta kasih di antara sesama sehingga terciptanya masyarakat yang damai dan harmonis yang berkesinambungan.

Berbeda dengan Alden, Calvin (16) yang saat ini duduk di bangku 11 SMA mendapatkan kesan yang lain selama berkegiatan. “Saya selalu mendapatkan hikmah di setiap kegiatan yang saya ikuti selama ini. Seperti yang disampaikan koordinator Susanto, bersumbangsih bukan merupakan hak khusus orang kaya. Hari ini saya juga sangat bersukacita bisa turut merelakan tenaga dan perhatian saya di tengah kerumunan. Semoga saya bisa terus bertumbuh dan menjadi teladan yang baik di kemudian hari.”  

Berkat kerja sama dan segala dukungan yang ada, kegiatan pembagian sembako selama kurang lebih 3 jam berlangsung lancar dan hikmat. Banyak warga merasakan budaya humanis relawan Tzu Chi dan makna cinta kasih yang terkandung dalam bentuk pembagian sembako.

Eli (60) yang pertama kali menerima bantuan sembako merasakan sukacita yang mendalam sambil menceritakan kehidupannya. “Suami saya sudah lama meninggal. Saat ini kami 7 orang serumah dan hanya beberapa yang punya penghasilan tetap. Bersyukur dengan kunjungan para relawan untuk langsung melihat kehidupan kami. Semoga roda kebajikan ini terus berputar, kehidupan ini senantiasa damai dan harmonis,” kata Eli.

Alice Charity (topi putih) memberikan pendampingan kepada Filbert (rompi) selama berkegiatan guna memperpanjang barisan Tzu Chi.

Tony (45) tidak memiliki penghasilan tetap dan saat ini hidup berdua dengan saudaranya juga merasakan hal yang sama dengan Eli. Ia bersyukur untuk segala bantuan yang diberikan. “Keterbatasan tidak menjadi halangan untuk saya hadir pada hari ini karena saya merasakan kasih dan perhatian dari semuanya. Wujud kasih yang saya rasakan adalah dalam bentuk universal tanpa membedakan. Semoga kita bisa terus menjadi berkat untuk sesame,” tutur Tony.

Liong Pik Ing mengucap syukur dengan kesempatan dan dukungan yang telah diberikan sehingga kegiatan pembagian paket sembako pagi hari ini dapat berlangsung dengan baik. “Master Cheng Yen berpesan bahwa hanya kekuatan cinta kasih sejati tanpa pamrih yang dapat menjernihkan aliran keruh di dalam masyarakat. Semoga apa yang kita upayakan dapat meringankan beban hidup orang banyak, sehingga akhirnya mewujudkan kehidupan masyarakat yang damai dan harmonis. Semoga kegiatan ini bisa rutin diadakan ke depannya,” doa Liong Pik Ing di akhir kegiatan.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Berbagi Kasih Kepada Sesama Dalam Menyambut Perayaan Natal

Berbagi Kasih Kepada Sesama Dalam Menyambut Perayaan Natal

26 Desember 2022

Tzu Chi Pekanbaru membagikan 824 paket sembako kepada warga prasejahtera di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

Lilin Cinta Kasih Universal Menambah Terang Natal 2022

Lilin Cinta Kasih Universal Menambah Terang Natal 2022

28 Desember 2022

Cinta kasih universal selalu menjadi awal terjalinnya jodoh baik antar umat manusia. Sebanyak 400 paket cinta kasih dari relawan Tzu Chi Cikarang kepada Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa menjadikan Natal 2022 semakin istimewa.  

340 Paket Beras untuk Warga Langkat

340 Paket Beras untuk Warga Langkat

29 Desember 2022

Relawan komunitas Binjai mengadakan bakti sosial pembagian sembako di Desa Kuala Tanjung kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat. Dalam kegiatan ini relawan mendistribusikan 340 paket sembako.

Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -