Cinta Kasih Universal
Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Lie Se Jan & David (Tzu Chi Singkawang)|
|
| ||
Kira-kira pada akhir tahun 2010, seorang Pendeta yang bernama Matheos Mau memiliki misi memperbaiki taraf pendidikan bagi warga tak mampu. Dalam misinya ia ingin mendirikan sebuah Sekolah Pendidikan Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Penginjil bagi warga tidak mampu. Namun keterbatasan biaya menjadi persoalan yang harus dihadapi oleh Pendeta Mau. Ia tak hanya harus menyediakan tenaga pengajar, tapi juga pembangunan tempat berlangsungnya pendidikan itu. Setelah lama mencari akhirnya Pendeta Matheos berencana akan menyewa sebuah ruko yang terletak di Pasar Baru Singkawang. Dan dari niat menyewa inilah Pendeta Matheos justru bertemu dengan relawan Tzu Chi yang bernama Tjhang Tjin Djung. Saat bertemu Pendeta pun menyampaikan maksudnya menyewa ruko milik Tjhang Tjin Djung di daerah Pasar Baru untuk dijadikan tempat belajar mengajar. Lalu setelah mendengar keseriusan Pendeta Matheos dalam memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak usia dini, Tjhang Tjin Djung pun langsung berkata kalau Pendeta Mau boleh menggunakan rukonya tanpa dipungut biaya. “Pendeta memberikan pendidikan tidak bayar kan. Maka kami juga memberikan pinjaman ruko tanpa bayar untuk pendeta,” kata Tjhang Tjin Djung mengulang ucapannya dulu.
Keterangan :
Maka sejak pertemuan itulah hubungan Pendeta Matheos Mau dan Tjhang Tjin Djung semakin dekat. Menurut Pendeta Matheos, ia melihat ada keseriusan dan cinta kasih universal dari para relawan Tzu Chi. Ia juga mempertegas bahwa semua kegiatan Tzu Chi merupakan penerapan dari cinta kasih yang ada di setiap agama. Untuk itu saat Tzu Chi akan melaksanakan screening bakti Sosial ke-94, Pendeta Mau langsung berkata kepada Tjhang Tjin Djung untuk dilibatkan. Maksudnya adalah dengan melibatkan para anak didiknya yang bersekolah di studi Penginjil, anak-anak bisa memahami makna cinta kasih yang sesungguhnya, bahwa cinta kasih itu tanpa batas dan tak memandang perbedaan. “Di sini para anak-anak didik bisa belajar mempraktikkan cinta kasih. Karena cinta kasih itu adalah universal dan tak memandang perbedaan,” jelas Pendeta Mau. | |||
Artikel Terkait
Harapan Untuk Sembuh
03 November 2014Minggu, 26 Oktober 2014, Tzu Chi kembali mengadakan screening baksos pengobatan yang kali ini diperuntukkan warga Batam dan sekitarnya, tak terkecuali Tanjung Balai Karimun. Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pun bersatu hati melakukan screening pasien Katarak, Bibir Sumbing, Hernia, dan Benjolan di Medic Center, Tanjung Balai Karimun. Warga pun sangat antusias adanya baksos ini.
Hal-hal yang Sering Luput dari Perhatian Guru
06 November 2018Perkembangan dan well being pada anak dipaparkan secara mendalam oleh Elizabeth Santosa, seorang psikolog anak dalam seminar pendidikan yang diadakan Tzu Chi Indonesia pada Sabtu, 3 November 2018. Sementara bagaimana mendidik karakter anak di tengah pesatnya kemajuan teknologi di sampaikan dengan gamblang oleh Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.PD.








Sitemap