DAAI TV, Media Peduli Lingkungan
Jurnalis : Ivana, Fotografer : Ivana
|
| ||
Pagi itu (2/5) Senayan cerah. Di taman parkir timur, sebuah panggung tinggi didirikan berlatar tulisan besar “Funbike”. Sesuai dengan temanya, ratusan sepeda sudah lalu lalang, membawa orang berbagai usia. Waktu menunjukkan baru 30 menit lewat dari jam 6 pagi. Acara hari itu disponsori oleh dua buah perusahaan makanan siap saji dan minuman kemasan, serta diorganisir oleh Kopel. Beragam acara seputar pelestarian lingkungan mereka gelar: sepeda santai, pembagian bibit pohon, sampai dengan penyerahan penghargaan lingkungan. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, dan perwakilan dari beberapa kementerian, Pemerintah Daerah DKI Jakarta, serta Walikota Jakarta Pusat, menghadiri acara ini. Iklim yang Semakin Tidak Menentu Dalam sambutannya, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan juga mengupas tentang fenomena pemanasan global dan akibat-akibat yang dapat ditimbulkannya bagi kehidupan. “Pola iklim semakin tidak menentu, di mana pada satu bagian dunia terjadi curah hujan yang luar biasa besar, yang mengakibatkan banjir, longsor dan sebagainya, sementara di belahan bumi yang lain mengalami kekeringan atau kemarau panjang. Itu adalah tantangan bagi kita semua yang dapat berakibat pada kelangkaan pangan, kemiskinan, dan kerusuhan sosial di mana-mana,” kata Zulkifli pagi itu. Salah satu solusi yang disinggung beberapa kali oleh Zulkifli adalah pentingnya menanam pohon. Perubahan iklim tidak diragukan lagi terjadi karena kerusakan lingkungan, dan kerusakan lingkungan dimulai sejak jumlah pohon di dunia semakin berkurang.
Ket : - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menekankan pentingnya menanam pohon untuk mengembalikan kelestarian bumi dan menyelamatkan kehidupan manusia. (kiri) Setelah pembukaan acara yang dilakukan dengan penanaman bibit pohon secara simbolis, Ketua Pelaksana Acara menyerahkan 2 buah penghargaan lingkungan, satu kepada DAAI TV (Jakarta 59 UHF dan Medan 51 UHF) dan yang lain kepada Pabrik Pupuk Pusri. “Kami memberikan Peduli Lingkungan Award pada DAAI TV karena kita lihat DAAI TV serius mengemas isu-isu lingkungan hidup dengan gaya yang mengena. DAAI TV juga mengajarkan kita untuk menghargai kehidupan, jadi wajar untuk memberi DAAI TV penghargaan ini,” kata Ade Salman, Ketua Kopel sekaligus koordinator acara ini. Bagi DAAI TV sendiri, penghargaan ini justru cambuk untuk semakin bergiat mensosialisasikan tentang lingkungan, “DAAI TV sebagai media tentu punya andil dan kewajiban pada masyarakat untuk terus berupaya supaya kesadaran lingkungan muncul lebih banyak lagi, supaya masyarakat bisa bersama-sama dengan kita melindungi bumi ini. Dengan collective awareness yang muncul dari masyarakat, mudah-mudahan dengan cara berjejaring ini kita bisa lebih menggiatkan lagi pelestarian lingkungan,” tukas Hong Tjhin setelah menerima penghargaan. Event Tanpa Sampah
Ket : - Kopel mendeklarasikan acara ini sebagai kegiatan yang tidak menghasilkan sampah. Semua sampah yang dihasilkan mereka kumpulkan dan olah sendiri menjadi kompos atau barang daur ulang. (kiri). Ade menjelaskan, “Ide event tanpa sampah muncul karena kita prihatin tiap ada event besar, hasilnya adalah sampah. Dan mereka (penyelenggaranya) tidak peduli karena menganggap ada dinas kebersihan yang bertugas membersihkannya. Kita coba membalik paradigma itu dengan menyatakan bahwa ‘kita yang berbuat, kita yang bertanggung jawab’, jadi kita yang buang sampah, kita yang harus mengolahnya.” Cara Kopel mewujudkan semangat ini adalah dengan mengerahkan 60 relawan untuk melakukan “penyisiran” terhadap sampah-sampah yang ada di area acara. Mereka sudah mulai melakukan pembersihan sejak jam 4 pagi, dan akan terus membersihkan sampai nanti setelah acara selesai. Katem (45) adalah seorang ibu yang menjadi relawan hari itu. Ia datang bersama adik dan keponakannya. “Saya seneng kok mengerjakan begini, supaya lingkungan jadi bersih, hijau,” katanya. Kaos putih yang dikenakannya berbunyi “Jagalah Kebersihan dari Diri Sendiri” seperti pengingat bagi para peserta untuk bersama-sama dengannya menjaga kebersihan lingkungan. Sampah yang dikumpulkan para relawan tersebut dipilah menjadi organik dan anorganik. Sampah ini nantinya diolah oleh Kopel menjadi kompos atau bahan daur ulang. Menyadarkan masyarakat akan kelestarian lingkungan memang bukan pekerjaan mudah. Sebagaimana hari itu juga ada saja sampah yang ditinggalkan sembarangan oleh peserta. Inilah tantangan yang perlu dilalui oleh Kopel, yang bercita-cita menjadikan Event Tanpa Sampah sebuah tren di masyarakat, dan juga tugas DAAI TV sebagai media yang peduli pada kelestarian lingkungan. | |||
Artikel Terkait

Satu Relawan Membawa Banyak Bodhisatwa
10 April 2013 Tips lain Lu Mei Yun dalam melakukan kegiatan bedah buku ialah menjalin hubungan baik antarrelawan. “Kita harus bekerjasama dengan tim secara baik. Kita harus membuat tim kompak dan mau belajar dengan baik.
Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-136: Rasakan Kebahagiaan Oppung Tiraun
17 Februari 2023Tiraun Lumban Raja berbahagia karena katarak yang sudah tiga tahun dideritanya sudah berhasil dioperasi. Kini, dengan penglihatan yang jauh lebih baik, ia bersama cucunya bisa lebih mudah menjalani hari-hari.
Sampah Bukan Warisan
10 Juli 2019Kegiatan pameran Jing Si Books & Cafe diadakan untuk kedua kalinya di Summarecon Mall Serpong, Tangerang, Banten dengan topik Misi Pelestarian Lingkungan bertema Sampah Bukan Warisan. Pameran yang diadakan pada hari Sabtu dan Minggu, 22 – 23 Juni 2019 ini banyak didukung oleh para relawan dari Komunitas He Qi Barat 2. Pada hari Sabtu 22 Juni tercatat 114 relawan dan 23 Juni ada 111 relawan Tzu Chi yang hadir untuk mendukung kegiatan pameran pelestarian lingkungan ini.