Demi Kesembuhan Aden

Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Hadi Pranoto

doc tzu chi

Aden (1,5) tertidur lelap dalam gendongan Lena, ibunya di ruang pemulihan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-119 di RS Sentra Medika, Cikarang, Bekasi.

Cuaca hari itu, Sabtu, 11 Agustus 2017 cukup cerah di langit Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Begitu pula dengan hati kedua pasangan suami-istri Ade Bastian (31) dan Lena (24). Kedua warga Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat ini sejak jam 7 pagi sudah tiba di Rumah Sakit Sentra Medika, Cikarang, Bekasi. Padahal Baksos Kesehatan Tzu Chi baru akan dimulai pukul 8 pagi. Sambil menunggu, keduanya bergantian menggendong ataupun menemani Aden Prayudha (1,5), putra pertamanya bermain. “Biar lebih cepat aja (operasinya),” jawab Lena bersemangat.

Aden adalah sosok anak yang pemberani dan ceria. Matanya lekat menatap siapa saja yang mendekatinya. Pertumbuhan fisiknya pun normal seperti anak-anak seusianya. Namun, di balik keceriaan Aden tersimpan kekhawatiran kedua orang tuanya.

Sejak lahir Aden mengalami bibir sumbing. Celah yang tak menutup sempurna di bibir atas Aden cukup mengganggu batin mereka. Bukan semata hanya penampilan Aden yang tak sempurna, namun lebih kepada kekhawatiran akan masa depannya. Bagaimana nanti jika putra mereka sudah besar.

doc tzu chi

Lena dan Ade Bastian datang lebih awal agar putranya bisa segera dioperasi. Sejak lahir Aden mengalami bibir sumbing.

doc tzu chi

Kini Lena tak lagi cemas dan khawatir putranya akan menjadi bahan ejekan orang lain. Celah di bibir atas putranya sudah dioperasi.

"Kadang suka sedih, kesal, dan mau marah kalo anak diledekin ama orang," kata Lena dengan suara tertahan. Hal senada diungkapkan Ade, “Saya pengen cepat-cepat bisa dioperasi anak saya, karena kasihan jadi bahan olokan orang lain. Nggak tega ngelihatnya.”

Penghasilan Ade Bastian sebagai buruh pabrik sangat berat untuk bisa mengoperasikan Aden. Sebagai buruh pabrik, seminggu Ade memperoleh penghasilan sebesar 300 ribu rupiah. Total pendapatan Ade sebulan sebesar 1,2 juta rupiah. Penghasilan ini mesti dikurangi untuk membayar sewa rumah sebulan sebesar 300 ribu rupiah, dan sisanya barulah bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan lainnya. Karena itulah Baksos Kesehatan Tzu Chi ini menjadi harapan bagi Ade dan istrinya agar putra mereka bisa segera dioperasi.

Doa dan harapan itu pun terjawab, setelah menjalani proses screening pemeriksaan Baksos Kesehatan Tzu Chi seminggu sebelumnya (5 Agustus 2017), Aden akhirnya menjadi salah satu dari 19 pasien bibir sumbing yang berhasil dioperasi pada hari Sabtu, 12 Agustus 2017. Setelah kurang lebih 60 menit di ruang operasi, Aden pun keluar dari ruang operasi. Rasa cemas dan khawatir Lena dan Ade tergantikan dengan rasa syukur dan kebahagiaan. “Alhamdulillah, saya senang banget anak saya dah bisa dioperasi,” ungkap Ade di ruang pemulihan yang berada di lantai 3 Rumah Sakit Sentra Medika Cikarang.

Editor: Metta Wulandari

 


Artikel Terkait

Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -