Dengan Melakukan Aku Mengerti

Jurnalis : Stephen (Tzu Ching), Fotografer : (Tzu Ching Jambi)
 

foto
Relawan Jambi melakukan sosialisasi mengenai pelestarian lingkungan kepada warga yang sedang berolahraga.

Minggu tepatnya 4 Agustus 2013, kami berkumpul di Depo Handil Lestari untuk bersiap kegiatan sosialisasi.  Semua anak muda terlihat semangat dan bersukacita, kendati pada hari minggu biasanya anak-anak muda lebih memilih menghabiskan waktu mereka di pusat-pusat pembelanjaan atau pergi untuk beristirahat, tetapi mereka malah memilih untuk mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan.

 

 

Usai melakukan kegiatan memilah barang daur ulang, kami semua dikumpulkan untuk saling mengenal satu sama lain, walaupun kami berasal dari satu daerah tetapi pada saat itu kami semua belum sempat berkenalan satu dengan yang lainya. Saya sebagai Tzu Ching yang merantau untuk berkuliah di Jakarta pun tidak lupa membagi pengalaman atau sharing kepada relawan-relawan lainnya saat kembali pulang ke Jambi. Sesudah kami berbagi cerita, kita semua dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan  arahan untuk melakukan sosialisasi di Koni(stadion olahraga umum di Jambi) .

Sesampainya di sana tepatnya pukul 15.30 sore hari mulai terlihat beberapa orang yang sedang berolahraga. Kami memulai dengan menjadikan mobil salah satu relawan sebagai pos sosialisasi. Tanpa ragu kami mulai bagi tim dan mengambil sampah yang tergeletak di lapangan dan membaginya sesuai kategori.

foto   foto

Keterangan :

  • Mengisi waktu liburan di kampung halaman, relawan Tzu Ching Jakarta pun melakukan sosialisasi pelestarian lingkungan di kampung halamannya bersama dengan relawan Tzu Chi di Jambi (kiri).
  • Walau benih Tzu Chi di Jambi baru mulai terbentuk, tapi mereka selalu bersemangat untuk mengembangkan Tzu Chi di Jambi (kanan).

Beberapa orang yang sedang berlari menanyakan asal kami dan kami pun dengan semangat menjelaskan bahwa kami relawan Tzu Chi. Melalui kegiatan ini, kami juga bertemu dengan satu bapak yang kebetulan lewat dan mengajak kami ke rumahnya untuk menjemput sampah cinta kasih yang telah dikumpulkan.

 “Sekarang setiap kali menggunakan tisu, saya selalu berusaha untuk mengurangi. Juga jadi suka menonton DAAI TV terutama lentera kehidupan juga mengajak orangtua untuk ikut menonton,” cerita Sherly salah satu relawan.

Dengan melakukan aku mengerti, dengan mengerjakan aku mengerti.  Seperti yang sering Master Cheng Yen katakan bahwa masa depan bumi dan pelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab kita bersama. Ayo, bersama sama menjadi penyelamat bumi.

  
 

Artikel Terkait

Berita Internasional: Sekolah untuk Anak-anak Suriah di Istanbul Menjadi Sekolah Resmi

Berita Internasional: Sekolah untuk Anak-anak Suriah di Istanbul Menjadi Sekolah Resmi

14 Desember 2018
Pada 26 November 2018 lalu, sekolah untuk pengungsi Suriah yang didirikan oleh pemerintah Sultangazi di Turki, guru-guru Suriah, dan Tzu Chi di Istanbul menjadi institusi resmi yang disetujui oleh lembaga pendidikan Amerika.
“Menebar Benih Cinta Kasih di Rusun Marunda”

“Menebar Benih Cinta Kasih di Rusun Marunda”

19 September 2013 Meja serta bangku kayu yang tersusun rapi membentuk barisan, agar warga penerima beras dapat mengikuti alur untuk menerima beras cinta kasih dengan tertib.
Membangkitkan Hati Buddha

Membangkitkan Hati Buddha

31 Oktober 2011 Buddha mengajarkan kita untuk memancarkan metta (kasih sayang dan cinta kasih) kepada semua makhluk tanpa kecuali. Terhadap manusia, janganlah membedakan suku, bangsa, ras, dan agama. Terhadap hewan, janganlah membedakan jenisnya.
Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -