Dengan Semangat Baru, Kelas Budi Pekerti Dibuka Kembali
Jurnalis : Listania (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Calvin, Beverly Clara (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)
Setelah sempat ditiadakan selama kurang lebih 2 tahun karena pandemi Covid-19, Kelas Budi Pekerti di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun akhirnya kembali dibuka.
Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali mengadakan Kelas Budi Pekerti yang sempat ditiadakan kurang lebih 2 tahun karena pandemi Covid-19. Ada yang berbeda pada kegiatan ini, Minggu, 14 Agustus 2022, yakni kelas budi pekerti memiliki banyak wajah-wajah baru.
Selama dua tahun, sudah beberapa kali memasuki tahun ajaran baru, tentu saja anak-anak sudah beranjak besar sehingga mereka yang usianya telah melewati batas umur sudah tidak bisa lagi mengikuti kegiatan ini. Untuk itu, relawan kembali memperkenalkan Tzu Chi kepada siswa-siswi yang baru bergabung pada tahun ajaran ini.
Kegiatan pun dimulai pukul 08.30 WIB, sebelum memasuki ruangan, siswa-siswi terlebih dahulu berbaris rapi dengan bersikap samadhi sambil memasuki ruang kegiatan. Relawan memandu siswa-siswi memberikan penghormatan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kepada Master Cheng Yen sebanyak 3 kali, setelah itu mereka membacakan 10 sila Tzu Chi.

Siswa-siswi mendapat beberapa materi yaitu pengenalan tentang Tzu Chi, cara penghormatan yang benar, arti Bulan 7 Penuh Berkah dan tata karma saat berkegiatan.
Pada kegiatan ini siswa-siswi kelas budi pekerti diberikan beberapa materi yaitu pengenalan Tzu Chi, cara penghormatan yang benar, arti Bulan 7 Penuh Berkah dan tata karma saat berkegiatan yang dibawakan oleh Da Ai Mama; Sukmawati, AA, Lissa dan Susi.
“Tzu Chi terdiri dari dua kata yakni Tzu yang artinya memberikan kebahagiaan dan Chi yang artinya menghilangkan penderitaan,” ungkap Sukmawati pada materinya.
Sementara itu Da Ai Mama, AA, mengajarkan siswa-siswi cara penghormatan yang benar, tujuannya agar mereka paham akan cara melakukan penghormatan, beranjali dan bersikap mudra vairocana dengan benar.
Di sela-sela penyampaian materi, disisipkan juga beberapa games agar anak-anak tidak merasa bosan, dan bisa berinteraksi dengan teman-teman mereka lewat games.

Untuk mencairkan suasana, Da Ai Mama bersama siswa-siswi kelas budi pekerti bermain sebuah games.
Adapun Da Ai Mama Lissa menyampaikan materi tentang makna bulan tujuh yang sering diartikan sebagai bulan hantu dalam kalender Tiongkok.
"Sebenarnya bulan 7 ialah bulan yang penuh berkah, dan juga bulan untuk berbakti kepada orang tua," ungkap Lissa.
Ia juga menyampaikan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk berbakti kepada orang tua, salah satunya tidak melawan orang tua dan mendengarkan nasehat orang tua.
“Saya merasa senang ya, hari ini bisa mengadakan kegiatan kelas budi pekerti lagi. Mungkin ada yang sudah lupa juga karena sudah 2 tahun kita tidak mengadakan kelas budi pekerti. Melihat anak-anak baru hari ini antusias dan semangatnya sangat luar biasa, saya juga berharap semoga kita ke depannya bisa membawakan materi yang lebih menarik lagi, selain itu yang terpenting semoga kelas budi pekerti bisa terus diadakan setiap bulannya," ungkapnya.

DA Ai Mama Lissa berharap kelas budi pekerti bisa terus diadakan setiap bulannya.
Materi terakhir disampaikan Da Ai Mama Susi, ia menyampaikan materi mengenai tata tertib kelas dan tata cara berpakaian. Dalam pemaparannya, siswa-siswi diberikan contoh berpakaian yang benar dan berpakaian yang salah agar mereka bisa mencontoh cara berpakaian yang benar saat mengikuti kegiatan.
Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi “Orangtua merupakan contoh bagi anak-anak, guru merupakan panutan bagi para murid dengan contoh panutan yang baik akan terpupuk konsep kehidupan yang benar.”
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Kekurangan Bukan Penghalang untuk Sukses
18 Januari 2017Kelas
budi pekerti Xiao Tai Yang yang
dilaksanakan pada Minggu, 15 Januari 2017 mengupas tentang Percaya Diri. Materi
ini diberikan sejak dini agar setiap anak tidak memiliki rasa minder maupun
malu jika berkomunikasi dengan orang lain.
Membawa Perubahan Sikap Bagi Anak
21 Maret 2018Sebanyak
26 peserta atau yang disebut dengan Xiao Pu Sa (Bodhisatwa Kecil)
mengikuti kelas budi pekerti yang digelar Tzu Chi Bandung. Kelas budi pekerti (Qing Zi Ban) mengedepankan pembangunan karakter anak dengan hal-hal kebaikan, seperti mencintai, menghormati, dan bersyukur.

Membentuk Karakter dan Mengasuh Budi Pekerti Sejak Dini
24 Februari 2023Parenting Class yang diselenggarakan oleh Kelas Kata Perenungan (Jing Si Ban) Tzu Chi Medan untuk orang tua murid sebagai awal dimulainya tahun ajaran 2023.