Dharma Masuk ke Hati

Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Juliana Santy
 
 

fotoKamis malam, 12 Januari 2012, para relawan mengikuti gladi bersih pemberkahan akhir tahun 2011 di Aula Jing Si PIK Jakarta Utara.

Pada hari Kamis 12 Januari 2012 pukul 19.00 malam, relawan Tzu Chi mulai berkumpul dan berdatangan ke Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk lantai 4 untuk mengikuti latihan acara Pemberkahan Akhir Tahun yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 dan 15 Januari ini. Latihan malam ini adalah latihan yang pertama kalinya di panggung di dalam Aula Jing Si setelah beberapa kali sebelumnya para relawan telah mengikuti latihan bersama di Aula Sekolah Tzu Chi Indonesia.

 

Latihan dimulai dengan pembukaan oleh MC, setelah itu relawan yang terlibat dalam isyarat tangan pun masuk dengan melafalkan lagu “Lu Xiang Zhan” (Gatha Pendupaan), kemudian dilanjutkan dengan suara tetabuhan 9 genderang dari para staf DAAI TV dan Tzu Chi Perwakilan Sinarmas. Urutan acara terus berjalan sesuai dengan susunan acara, begitu juga dengan para pemain drama “Bab Biksu Wu Da dan Nafsu Keinginan Manusia Tak Berbatas” yang juga menampilkan hasil latihan mereka selama beberapa bulan ini.

Latihan pada malam itu memang belum 100 % maksimal karena setiap pemain harus menyesuaikan lagi formasi sebelumnya dengan tempat yang baru di atas panggung. Tapi hal tersebut tidak mematahkan semangat para relawan, mereka pun akan latihan kembali pada hari Jumat malam dan Sabtu pagi sebelum pementasan. Elvy Kurniawan, relawan yang bertanggung jawab pada formasi isyarat tangan ini mengatakan bahwa setiap relawan harus lebih fokus, berkonsentrasi, menjaga stamina masing-masing, dan menenangkan hati sebelum tampil agar lebih berkonsentrasi pada semua hal. “Intinya para relawan yang tampil harus yao yong xin, zhuan xin, fa ru xin, harus bersungguh hati, konsentrasi, supaya Dharma bisa masuk ke hati,” ucap Elvy. Ia pun menambahkan, “Saat kita sudah fa ru xin, saat itu sebenarnya dengan sendirinya gerakan kita akan menyatu dengan yang lain. ini bukan show (pementasan), tapi ini adalah mendalami ajaran.  Yang ingin ditampilkan bukan saja kerapian, tapi juga kesatuan tekad dan hati dalam mendalami ajaran.”

foto   foto

Keterangan :

  • Pada pementasan ini ditampilkan juga drama bagian "Bab Biksu Wu Da dan Nafsu Keinginan Manusia Tak Berbatas" (kiri).
  • Walaupun tidak ikut tampil dalam pementasan, namun Imelda menguasai gerakan yang akan ditampilkan oleh para relawan (kanan).

Terinspirasi untuk Berlatih
Di pertengahan latihan, saat para relawan sedang mengatur formasi barisan di panggung untuk lagu yang berjudul “Yi Xing Yuan Ming Zi Ran” (Setiap Orang Memiliki Sifat Hakiki Suci Tanpa Noda Setara Buddha), tampak dari barisan kursi penonton seorang anak kecil yang sedang menyalin lagu dari buku isyarat tangan Pertobatan Air Samadhi ke buku catatan kecil miliknya. Setelah relawan selesai mengatur formasi dan memulai latihan, ia pun menutup bukunya, berdiri dan bergerak sesuai dengan gerakan lagu tersebut. Tak disangka ia telah menguasai gerakan tersebut. Ia adalah Imelda. Gadis kecil yang baru duduk di Sekolah Dasar kelas 3 ini mengikuti latihan awal bersama para relawan He Qi Utara di Jing Si Books & Café Pluit bersama dengan saudaranya. Walaupun masih kecil, namun ia tak kesulitan untuk mempelajari gerakan yang akan ditampilkan. Saat lagu “Da Chan Hui” (Pertobatan Besar) diputar, ia pun menyanyikan lagu tersebut dengan lantang dan mengerakkan tangannya dengan penuh keyakinan. Saat melihatnya, kita dapat belajar dari kepolosan, kepercayaan diri dan kesungguhan hatinya mempelajari Sutra Pertobatan walaupun ia tidak ikut tampil dalam pementasan.

Karena dalam pementasan ini diharapkan semua relawan dapat ikut menyelami Dharma dan ajaran yang disampaikan dengan sepenuh hati, maka relawan yang terlibat diwajibkan untuk bervegetarian sesuai dengan pesan Master Cheng Yen dalam ceramahnya, “Saya berharap setiap orang bisa bervegetarian. Salah satu syarat untuk berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra kali ini adalah harus bervegetarian. Inilah yang kita sosialisasikan dalam pementasan adaptasi Sutra tahun ini. “

 

  
 

Artikel Terkait

Siapapun Bisa Menjadi Donatur

Siapapun Bisa Menjadi Donatur

17 Mei 2016
Rudy Haryanto selalu menyisihkan uang kembalian belanja supaya terus dapat mengisi celengan bambu dan menjadi seorang donatur.
Menyambut Gan En Hu ke Rumah Insan Tzu Chi

Menyambut Gan En Hu ke Rumah Insan Tzu Chi

17 Desember 2019

Sebanyak 308 penerima bantuan (gan en hu) mendapatkan pelayanan kesehatan dan bingkisan dari Tzu Chi Medan pada Minggu, 8 Desember 2019. Dalam kesempatan ini kunjungan ke Kantor Tzu Chi Medan ini, para gan en hu juga mengikuti sosialisasi Tzu Chi dan pelestarian lingkungan.

Kamp Zhen Shan Mei: Berlari Mengimbangi Laju Tzu Chi Indonesia

Kamp Zhen Shan Mei: Berlari Mengimbangi Laju Tzu Chi Indonesia

10 Desember 2015
Liu Su Mei menegaskan bahwa membuat dokumentasi dari apa yang mereka lakukan kala itu adalah hal yang sangat penting. Hingga kini pun, dokumentasi adalah poin yang sangat penting. “Karena hasil dokumentasi bisa dimanfaatkan untuk mengajak orang lain dan menginspirasi mereka agar tergerak hatinya untuk membantu yang membutuhkan,” jelasnya dalam sesi sharing di Kamp Budaya Humanis Zhen Shan Mei (6/12/15).
Orang yang berjiwa besar akan merasakan luasnya dunia dan ia dapat diterima oleh siapa saja!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -