Doa Bersama Waisak di Sekolah Yos Sudarso Medan

Jurnalis : Vinson Theodoric (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan (Tzu Chi Medan)
Perayaan Waisak dimulai dengan menyanyikan Gatha pendupaan, dilanjutkan dengan Gatha Pujian bagi Buddha.

Setiap tahunnya, Tzu Chi merayakan tiga hari besar pada pekan kedua bulan Mei, yakni Hari Raya Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia. Ketiga perayaan ini bertujuan untuk memaknai dan berterima kasih akan budi luhur dari Buddha, budi baik dari orang tua, dan budi baik semua makhluk.

Kali ini relawan Tzu Chi Medan di komunitas Hu Ai Petisah mengadakan perayaan Waisak di Sekolah Yos Sudarso Medan pada 26 Mei 2023. Sebanyak 139 siswa dari jenjang SD, SMP, dan SMA mengikuti perayaan Waisak ini.

Para relawan yang kali ini hadir ada sebanyak 22 orang, yang pagi-pagi sekali  sudah hadir di sekolah untuk mendekor meja persembahan rangkaian bunga, rupang Budhha, air dan lainnya dengan begitu rapi dan indah. Sebelum pukul 13.30 WIB, sudah terlihat para siswa berbaris rapi. Ketika waktu telah menunjukkan pukul 13.30 acara langsung dimulai dengan pemutaran video keindahan ajaran Buddha, dilanjutkan dengan kilas balik Tzu Chi Medan.

Para siswa melakukan prosesi pemandian rupang Buddha dengan khidmat.

Tata cara pemandian Rupang Buddha juga dijelaskan sesuai dengan tata cara Tzu Chi. Selanjutnya menyanyikan Gatha pendupaan, dilanjutkan dengan Gatha Pujian bagi Buddha. Prosesi pemandian rupang Buddha pun dimulai. Para siswa berbaris rapi. Para Relawan pengawal barisan membawa barisan siswa untuk menjalankan prosesi dengan rapi sebaris demi sebaris. 

Para pengurus yayasan sekolah dan para guru dengan sangat antusias dan sangat khidmat menjalankan prosesi ini. Acara pemandian rupang Buddha ini berjalan dengan sangat tertib, khidmat dan lancar.

Setelah acara Waisak selesai, dari pihak sekolah juga menyambut relawan Yayasan Buddha Tzu Chi dengan memberikan kata sambutan dari Kepala SMP Yos Sudarso Medan yakni Bapak Andreas Tan Ia sangat bersyukur dan berterima kasih kepada relawan Tzu Chi yang berkunjung ke Sekolah Yos Sudarso untuk merayakan Hari Waisak di sekolah.

“Kami berharap jalinan jodoh ini tidak terputus di masa yang akan datang supaya murid-murid yang mengikuti kegiatan keagamaan ini bisa lebih memahami makna hari raya yang dilaksanakan di sekolah, bukan melalui teori saja tetapi melalui praktik juga,” ucap Andreas Tan, Kepala SMP Yos Sudarso Medan.

Para guru Sekolah Yos Sudarso juga melakukan prosesi pemandian rupang Buddha.

Lysandra, relawan Tzu Chi, mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah atas sambutannya yang hangat.  Lysandra  mengungkapkan, Hari Waisak itu bukan sebuah acara seremonial saja tetapi mengingat nilai-nilai luhur dari Buddha serta mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.

“Harapan saya siswa-siswa di Sekolah Yos Sudarso Medan bisa menjadi generasi yang berbudi pekerti luhur, berbakti kepada orang tua, menghormati guru di sekolah. Juga bisa sama-sama berbuat kebajikan tanpa memandang suku, agama dan ras,” kata Lysandra selaku koordinator utama perayaan Waisak ini.

Pada kesempatan ini juga, ada penampilan dari para siswa. Dimulai dari paduan suara dari siswa SD yang menyanyikan lagu “Perjuangan Dhama” yang memiliki makna bahwa kita semua adalah para pejuang Dhamma yang tidak pernah goyah dan tetap maju melangkah menghadapi semua tantangan. Lagu kedua dinyanyikan oleh Michael Kieliam siswa SMP dengan judul “Tegar” yang memiliki makna hidup tidak selalu bahagia dan tidak selalu duka. Karena itu terjadi dari buah karma masing-masing manusia, dikarenakan ada Buddha dan Dhamma hati menjadi kuat untuk menghadapi semua.

Para relawan mengajak para guru dan siswa sama-sama memperagakan isyarat tangan lagu Satu Keluarga.

Sebagai penutup, ada tarian seribu tangan dan diakhir acara relawan Tzu Chi mengajak semua siswa dan guru sama-sama memperagakan isyarat tangan lagu Satu Keluarga. Mengutip sebuah Kata Perenungan Master Cheng Yen bahwa, “Dalam mempelajari ajaran Buddha harus belajar untuk memahami prinsip kebenaran, mengenggam kehidupan dengan baik dan berbuat baik dalam tindakan nyata.”

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Menyucikan Batin Dalam Perayaan Waisak

Menyucikan Batin Dalam Perayaan Waisak

13 Mei 2016
Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Medan mengadakan prosesi pemandian Rupang Buddha tempat di Hermes Place Convention Stella Hall lantai 2, Jl. Mongosidi No 45, Medan. Sebanyak 5 orang anggota Sangha turut hadir dalam memimpin 274 orang relawan dan 611 orang pengunjung dalam prosesi Waisak.
Waisak 2555: Dharma di Setiap Perbuatan

Waisak 2555: Dharma di Setiap Perbuatan

09 Mei 2011
Yopie Budianto sejak pukul 07.00 pagi sudah datang di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk. Di lokasi tempat berlangsungnya perayaan Waisak. Bagi Yopie, Waisak bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga sebuah momen untuk memperingati tiga peristiwa penting.
Semangat Waisak di Hati Bodhisatwa Cilik

Semangat Waisak di Hati Bodhisatwa Cilik

04 Juni 2012 Meski sudah hampir sebulan berlalu, semangat Waisak di hati insan Tzu Chi belum luntur. Setelah kantor-kantor penghubung Tzu Chi di seluruh Indonesia melaksanakan prosesi pemandian rupang Buddha, kali ini giliran Sekolah Tzu Chi Indonesia mengadakan prosesi yang sama bagi murid-murid.
Orang yang berjiwa besar akan merasakan luasnya dunia dan ia dapat diterima oleh siapa saja!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -