Donor Darah Baik Bagi Kesehatan

Jurnalis : Lo Wahyuni (He Qi Utara), Fotografer : Lo Wahyuni (He Qi Utara)
 
 

fotoPendonor sangat antusias mendaftarkan diri dalam kegiatan donor darah yang diadakan pada Sabtu, 1 Desember 2012 di Jing Si Books & Cafe, Pluit, Jakarta Utara.

“Hati saya terpanggil untuk donor darah karena sahabat saya meninggal beberapa waktu lalu setelah kehabisan darah pascakecelakaan yang menimpanya,” jelas Erik (33), asal kemanggisan, Jakarta dengan pandangan mata sendu mengingat peristiwa tragis itu. Pemilik golongan darah A ini datang seorang diri untuk donor darah setelah melihat status sebuah jejaring sosial Facebook beberapa hari sebelumnya. Kisah pilu ini membuat saya yang duduk di sampingnya terharu dan segera memuji langkah positif Erik yang mampu menginspirasi banyak orang. “Kita harus dapat memanfaatkan waktu untuk berbakti kepada orang tua dan senantiasa melakukan kebajikan,” ucap saya kepada Erik yang dijawab dengan anggukan kepala.

Awan pagi hari Sabtu, 1 Desember 2012 tampak cerah bersahabat menemani sang mentari pagi bersinar ceria, meskipun semalam sebelumnya hujan mengguyur cukup deras di Jakarta. Tampak berapa relawan Hu Ai Pluit dan Pantai Indah Kapuk (PIK) sedang berkemas memenuhi meja pendaftaran untuk kegiatan donor darah yang diadakan rutin per tiga bulanan di Jingsi Books & Café, Pluit, Jakarta Utara. Menurut Puspawati Shijie sebagai PIC kegiatan donor darah ini, hari ini adalah kesempatan terakhir Hu Ai PIK mengadakan donor darah karena kesempatan berikutnya akan diadakan di Tzu Chi Centre, PIK.

Mobil Palang Merah Indonesia (PMI) datang tepat pukul 08.32 WIB dengan membawa 7 orang staf didampingi oleh seorang dokter. Tim PMI ini diketuai oleh Rosani. Barisan relawan Tzu Chi yang sudah hadir sejak pukul 08.05 WIB menyambutnya dengan senyuman ramah dan penuh suka cita.

Tidak lama berselang, hadir sepasang suami-istri yang antusias sekali memberikan donasi darahnya. “Donor darah ini rutin kami lakukan dan ini yang ke sembilan kalinya,” kata Bapak Widja (42) yang tinggal didaerah Muara Karang. Sang istri, Betty (41) yang menemaninya hadir, juga ikut berdonasi darah secara rutin karena merasa lega dan bahagia setelah melakukannya. Wajah sumringah mereka terpancar saat menunggu giliran untuk dipanggil oleh petugas setelah diperiksa oleh dokter PMI.  Adapun Batas Hb (Hemoglobin dalam darah) yang diterima untuk pria: 17  dan untuk wanita: 12,5,  di samping persyaratan lainnya, badan sehat usia 17-50 tahun, dan tekanan darah normal.

foto   foto

Keterangan :

  • Kegiatan donor darah ini diikuti oleh 61 orang pendonor yang datang dengan membawa misi cinta kasih untuk membantu kehidupan orang lain (kiri).
  • Dwi, petugas keamanan Jing Si Books & Cafe, Pluit ini telah 13 kali melakukan donor darah dan telah merasakan manfaatnya (kanan).

Menurut dokter PMI, dr. Merry Chris dalam suatu wawancara, donor darah baik untuk kesehatan jantung (terutama pria) sebab jika zat besi tidak pernah dikeluarkan, menumpuk pada pembuluh darah, menjadi peredaran darah tidak lancar. Tingginya kadar zat besi dalam tubuh dapat memberi resiko penyakit jantung atau stroke. Pasokan oksigen, zat makanan ke organ tubuh terutama otak menjadi tidak lancar. “Kita juga bisa regenerasi sel darah merah pada saat setiap donor, sumsum tulang akan produksi ulang sel darah merah yang hilang. Proses ini terjadi selama 4-8 minggu sehingga kita dapat pasokan darah baru. Jadi donor darah baik bagi kesehatan sebab membuat tubuh jadi sehat dan bugar,” Kata dr. Merry. Manfaat ini tampaknya sudah dirasakan oleh Dwi (35), petugas keamanan Jing Si Books & Cafe Pluit yang memiliki golongan darah O ini sudah 13 kali donor darah. “Rasanya badan segar dan lega setelah selesai,” ucap pria bertubuh tegap ini.

Disamping para pengunjung yang berjumlah hampir 80 orang, tampak pula beberapa relawan Tzu Chi memberikan donasi darahnya. Salah satunya Bambang Shixiong yang juga sudah donor darah sebanyak 13 kali. Beliau teringat pesan Master Cheng Yen, “Manfaatkanlah setiap kesempatan untuk berbuat kebajikan karena kehidupan ini tidak kekal.” Melalui darah kita dapat menolong orang lain yang membutuhkan. Kegiatan donor darah hari ini juga diikuti oleh warga negara Taiwan yang bekerja di Indonesia, Mr. Lui Zung Hong (45).  Tzu Chi bukanlah nama asing bagi pria pemilik golongan darah B ini sebab ibu dan tantenya di Taipei adalah relawan komite Tzu Chi. “Perasaan saya bangga bisa donor darah di Indonesia dan ini yang pertama,” kata pria berkaca mata yang datang diajak oleh seorang relawan dengan dialek bahasa Mandarin. Karena kesibukan pekerjaan, Mr. Lui belum sempat bekerja sebagai relawan Tzu chi.  Menurut Mr. Lui berdonor darah  sama juga bersumbangsih.

Benar adanya dari beberapa catatan, ditilik dari agama Buddha, donor darah sama dengan memberikan dana yang disebut Abhaya Dana. Ada tiga jenis dana yang dikenal oleh Buddhist yaitu: Amisa Dana (pemberian dana melalui uang atau materi, pikiran), Dhamma Dana (dana pemberian pengetahuan kebenaran bagi kepentingan orang banyak mis. Buku, DVD), dan Abhaya Dana (dana yang dapat membebaskan orang dari rasa khawatir, sakit, cemas  misal: donor darah, Baksos Tzu Chi).

Setelah selesai wawancara, giliran saya untuk turut memberikan donor darah dan merasakan kegembiraan dapat membantu sesama yang menderita. Seperti kata Master Cheng Yen, “Kehidupan kita bermakna apabila kita dapat bermanfaat bagi orang lain. Dengan donor darah kita juga sudah mengembangkan cinta kasih universal.   Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, namun akan tumbuh dan berkembang karena dibagikan kepada orang lain.”  

  
 

Artikel Terkait

Berterima Kasih Kepada Gan En Hu

Berterima Kasih Kepada Gan En Hu

26 Januari 2012 Pada tanggal 8 Januari 2012, Yayasan Buddha Tzu Chi Medan mengadakan pemberkahan akhir tahun yang diselenggarakan di sekolah Chandra Kesuma, Medan.
Ada Kemandirian di Bola-bola Nasi

Ada Kemandirian di Bola-bola Nasi

13 Oktober 2017

Aroma khas nasi putih berpadu dengan wangi gurih kecap asin dan biji wijen menerobos dari ruang-ruang kelas 3 dan 4 SD Tzu Chi Indonesia. Pemandangan yang menarik pun terlihat dari luar jendela kelas mereka. Masing-masing anak memakai apron dengan motif dan warna beragam.

Gan En Hu Hui Jia: Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

Gan En Hu Hui Jia: Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

19 November 2015

Pada Minggu siang, 1 November 2015, relawan Tzu Chi Batam mengadakan Gan En Hu Hui Jia (Gan En Hu Pulang ke Rumah) di posko daur ulang Tzu Chi Batam. Kegiatan hari itu juga diisi dengan penyuluhan mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batam Bidang Pemadaman Kebakaran (Damkar) kepada para gan en hu.

Umur kita akan terus berkurang, sedangkan jiwa kebijaksanaan kita justru akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -