Donor Darah di Bulan Penuh Berkah

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto

fotoBerdana yang sesungguhnya adalah ketika memberikan sesuatu kepada orang lain tanpa penyesalan dan kerisauan.

 

Master Cheng Yen mengatakan bahwa kita harus berusaha bersikap ramah terhadap orang lain. Tak ada seorang pun yang sangup hidup sendirian, karena kita semua harus saling mengandalkan untuk hidup. Tak ada sesuatu pun dalam hidup yang dapat diwujudkan oleh satu tangan tanpa pertolongan orang lain. Sebagi contoh, jalan tempat kita berjalan atau berkendara diaspal oleh orang lain dan rumah tempat kita bernaung dibangun oleh kerja keras para tukang.

 

Oleh karena kita bergantung pada orang-orang dalam bidang kehidupan yang beragam untuk menyediakan makanan, pakaian, rumah, dan transportasi. Kita harus bersyukur atas segala yang kita terima dan membalas budi kepada masyarakat, kepada siapa kita banyak berhutang.

"Jika kita semua dapat hidup seiring dengan yang lain dengan harmonis dan menyenangkan serta membaktikan diri kita untuk masyarakat, maka hidup kita akan sungguh-sungguh bermakna, penuh berkah, dan bahagia," kata Master Cheng Yen.

Pada tanggal 5 Agustus 2011, Tzu Chi mengadakan kegiatan donor darah di Mal Kelapa Gading lantai 3, tepatnya di Jing Si Books and Café pada pukul 14.00 WIB. Kegiatan ini diadakan mengingat di bulan puasa ini, jumlah pendonor semakin berkurang dan permintaan akan kantung darah di Palang Merah Indonesia (PMI) terus meningkat.

foto  foto

Keterangan :

  • Para pendonor akan diperiksa dulu jumlah Hb dan tekanan darahnya sebelum diambil darahnya.(kiri)
  • Baik orang tua maupun anak muda, sama-sama ingin bersumbangsih kepada masyarakat banyak dengan cara mendonorkan darah mereka. Terlebih di bulan puasa jumlah stok darah di PMI menipis.(kanan)

Dalam kegiatan donor darah ini, Tzu Chi bersama Tzu Chi International Medical Association (TIMA) dan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI). Dengan adanya bantuan dari TIMA yang telah berpengalaman dalam bidang kesehatan, diharapkan jumlah kantung darah yang terkumpul dapat membantu menambah kekurangan stok kantung darah di PMI, terutama untuk golongan darah yang langka seperti A dan AB.

Selain itu, dengan dukungan dari HIPPI kegiatan donor darah ini dapat berjalan lancar dan sukses. ”Sebenarnya ini merupakan inisiatif dari teman-teman di HIPPI, mengingat pada bulan puasa jumlah pendonor menurun lebih kurang 60% dari jumlah biasanya. Oleh karena itu, kita bekerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dengan harapan dapat menutupi kekurangan persediaan kantung darah di PMI, “ ucap Suryani Sidik Motik, selaku Ketua Umum HIPPI sekaligus bendahara PMI.

Suryani juga menambahkan, PMI terus mengupayakan untuk menambah jumlah persediaan kantung darah di PMI. ”Kami juga mengupayakan untuk melakukan kegiatan donor darah pada malam hari untuk umat muslim yang ingin mendonorkan darahnya,” ujar Suryani, yang juga bertugas sebagai bendahara PMI.

Dari seratus orang lebih yang mendaftar, akhirnya hanya 50 orang donor saja yang berhasil mendonorkan darah. Sisanya terpaksa dibatalkan mengingat kondisi kesehatan calon donor tersebut sedang kurang sehat (Tekanan Hb terlalu tinggi atau rendaj) ataupun karena berat badan yang kurang dari yang ditentukan. Salah satunya adalah Siti (22), yang bekerja sebagai Sales Promotion Girl ini mau untuk mendonorkan darahnya meskipun ia sedang berpuasa. “Terlintas begitu saja dipikiran, ingin mendonor ketika mendengar ada kegiatan donor darah. Pertamanya sih rada takut, karena ini pertama kalinya saya donor darah, tapi karena memang sudah niat jadinya lebih berani,” ucap Siti.


  
 

Artikel Terkait

Waisak  Tzu Chi 2018: Doa yang Tulus Bagi Kedamaian Semesta

Waisak Tzu Chi 2018: Doa yang Tulus Bagi Kedamaian Semesta

14 Mei 2018
Seluruh insan Tzu Chi di dunia melantunkan doa yang tulus bagi keselamatan dan kedamaian semesta pada peringatan Tiga Hari Besar Tzu Chi: Hari Waisak, Hari Ibu Internasioal, dan Hari Tzu Chi Sedunia secara serentak di hari yang sama, Minggu 13 Mei 2018. Perayaan ini dihadiri sebanyak 4.765 orang (dua sesi acara). 
Membina Kebijaksanaan Melalui Bedah Buku

Membina Kebijaksanaan Melalui Bedah Buku

14 Oktober 2011 Master Cheng Yen sering mengimbau agar murid-muridnya tidak hanya membina berkah (berdana materi, waktu, pikiran dan tenaga), tapi juga harus membina kebijaksanaan (Fu Hui Shuang Xiu). Dengan membina keduanya maka itu adalah tindakan yang tepat dan bijaksana.
Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Berbudaya Humanis

Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Berbudaya Humanis

02 November 2020

Menjelang soft opening yang tinggal menghitung bulan, Tzu Chi Hospital Indonesia membekali para stafnya dengan berbagai pelatihan yang diadakan secara berkala. Ini bertujuan demi mewujudkan pelayanan kesehatan yang berbudaya humanis, berteknologi tinggi, dan bertaraf internasional.

Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -