Empat Tahun DAAI TV Medan
Jurnalis : Gondo Sudewo, Rahma Mandasari ( DAAI TV Medan ), Fotografer : Pieter Chang (Tzu Chi Medan)
|
| ||
Kebahagiaan bersama terasa di ruang gedung Tzu Chi Medan yang dihadiri oleh friends of DAAI (FOD), relawan-relawan Tzu Chi, dan para undangan. Dengan visi yang kuat untuk menebarkan benih-benih kasih sayang serta membumikan budaya humanis yang telah melekat di setiap insan Tzu Chi, sangat lengkap rasanya acara ulang tahun DAAI TV Medan tahun ini. Empat tahun adalah usia yang sangat muda, jika perumpamaan seorang bayi kecil, maka dia sudah bisa berjalan dan akan terus berusaha untuk berlari. Itulah tekad DAAI TV Medan, untuk selalu memberikan harapan terbaik pada setiap pemerhati media pertelevisian. Kerja keras selama ini bukanlah apa-apa, banyak kritik dan saran positif yang selalu diakomodir untuk memberikan nilai tambah serta memperbaiki diri di masa mendatang. Segala pujian tidak lantas membuat DAAI TV Medan berbangga hati dan lalai untuk tetap berbuat yang terbaik. Di tengah kompetisi dunia pertelevisian swasta saat ini, DAAI TV jelas telah menjadi inti baru dalam berkontribusi positif di kehidupan khalayak orang banyak khususnya di Indonesia. Selalu mengedepankan sisi humanis, menitipkan pesan-pesan kemanusian, peduli lingkungan, dan budaya welas kasih.
Keterangan :
Dalam acara yang singkat tersebut ada berbagai kisah yang terungkap, tim liputan DAAI TV Medan berkesempatan untuk berbagi kisah mereka. Ada berbagai kisah yang menggelitik seperti yang dimiliki oleh seorang reporter yang mendapat julukan “spesialis bencana”. ‘’Saya tidak bersama keluarga pada saat lebaran ketika meliput bencana di tapanuli selatan’’ ungkap Khairiah Lubis, reporter DAAI TV. Tak dapat dipungkiri DAAI TV konsisten untuk selalu yang terdepan berbuat, untuk membantu berbagai korban bencana alam, sehingga tugas meliput bencana alam sudah menjadi menu utama reporter. Ada pula seorang kameramen DAAI TV medan yang bertutur, “Saya tidak sanggup menahan tangis ketika meliput,” kata Galih ketika mengambil gambar seorang narasumber cacat. Setiap pengambilan gambar Galih selalu bersusah payah untuk bekerja maksimal, namun apa daya manusia biasa yang memiliki hati nurani tiada sanggup membendung air mata, yang terhanyutkan oleh ungkapan hati narasumber dengan segala keterbatasan dan kekurangannya dari segi fisik. Namun hal-hal tersebut adalah suatu kebanggaan tersendiri, untuk selalu mendampingi Tzu Chi Medan di setiap kegiatan sosial maupun lainnya. Ada sedikit pesan yang tersimpan dalam kisah tersebut, bersyukurlah kita atas segala nikmat, baik kesehatan dan kemampuan. DAAI TV dan Tzu Chi adalah organ tubuh yang tidak terpisahkan, seperti ungkapan relawan Tzu Chi Medan, yang menjadi koordinator penggalangan dana dari posko daur ulang barang bekas. “DAAI TV adalah mata dan Tzu Chi adalah rumahnya”, ujar Su Pun Hui. Ungkapan tersebut sangatlah tepat, jika Kita menebarkan benih-benih kebajikan, maka setiap butirnya akan menumbuhkan ribuan benih lainnya dan akan begitu seterusnya. DAAI TV adalah media yang paling tepat untuk menabur benih-benih tersebut, dengan harapan akan terus berkesinambungan dan memberi inspirasi positif bagi masyarakat luas. Selamat ulang tahun DAAI TV Medan yang ke-4, semoga dapat terus mencerahkan dunia. | |||
Artikel Terkait

Waisak Tzu Chi 2018: Merayakan Waisak Dalam Kesederhanaan
14 Mei 2018
Suara Kasih: Menyebarkan Cinta Kasih dan Menumbuhkan Akar Kebajikan di Dunia
22 Januari 2014 Segala sesuatu sungguh dapat dicapai seiring dengan berjalannya waktu. Insan Tzu Chi di seluruh dunia menjalankan misi dengan sumber daya setempat, dengan berpegang pada semangat cinta kasihdan cara yang mereka pelajari
Paket Lebaran 2022: Merajut Jalinan Jodoh di Bulan Suci Ramadan
22 April 2022Relawan Tzu Chi di He Qi Timur bekerjasama dengan relawan Summarecon Peduli menyalurkan paket lebaran di wilayah sekitar Summarecon Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 16-17 April 2022.