Gathering Gan En Hu Singkawang

Jurnalis : Bambang Mulyantono (Tzu Chi Singkawang), Fotografer : Bambang Mulyantono (Tzu Chi Singkawang)
 
 

foto
Menyambut kehadiran para Gan En Hu, para relawan menampilkan isyarat tangan “Satu Keluarga” .

Minggu, 10 Juni 2012 di Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Penghubung Singkawang sudah ramai sejak pagi hari. Gan En Hu atau penerima tunjangan jangka panjang dari Tzu Chi sudah sejak pagi berdatangan ke Kantor Penghubung, ada yang diantar oleh keluarganya, naik sepeda sendiri atau berjalan kaki, bahkan ada yang dijemput oleh relawan Tzu Chi. Tunjangan jangka panjang yang pada bulan-bulan sebelumnya diantar oleh relawan Tzu Chi, sejak bulan Juni ini diambil langsung oleh Gan En Hu. Cara ini ditempuh sekaligus sebagai sarana bagi Gan En Hu untuk ‘pulang ke rumah’.

Penerima tunjangan bulanan Tzu Chi Singkawang sampai dengan semester pertama tahun 2012 tercatat sejumlah 47 orang, namun Gan En Hu Singkawang yang bisa datang pada acara ‘pulang ke rumah’ sebanyak 35 orang. Acara dimulai pukul 09.00 dengan ramah-tamah sembari mencicipi makanan dan minuman ringan. Dalam acara ramah tamah ini, Tjhang Tjin Djung Shixiong menyampaikan pesan-pesan cinta kasih, agar menjalani hidup dengan penuh rasa syukur, welas asih, dan peduli kepada sesama. “Memberi bantuan kepada sesama atau menolong orang lain itu tidak harus setelah menjadi kaya raya,” ujar Tjhang Tjin Djung.

foto  foto

Keterangan :

  • Sebelum acara dimulai, peserta disuguhkan dengan makanan kecil dan minuman (kiri).
  • Acara ini juga dimeriahkan oleh pertunjukan isyarat tangan dari Tzu Ching Singkawang (kanan).

Tepat pukul 10.00, acara dilanjutkan dengan memasuki ruang pertemuan kantor penghubung Tzu Chi Singkawang untuk mengikuti rangkaian acara berupa persembahan isyarat tangan oleh Tzu Ching, sambutan ketua kantor penghubung, pengenalan Visi-Misi Tzu Chi, isyarat tangan oleh relawan wanita Tzu Chi, kemudian sharing pasien kasus dan sebagai penutup dilakukan isyarat tangan bersama dalam lagu ‘Satu Keluarga’. Sebagai puncak acara adalah penyampaian bingkisan berupa beras, minyak goreng, telur dan mie yang secara simbolis dilakukan oleh Tzu Ching kepada Gan En Hu.

foto  foto

Keterangan :

  • Para Gan En Hu pun juga ikut berbagi dalam sesi sharing (kiri).
  • Tzu Ching memberi bingkisan bantuan kepada para Gan En Hu dengan penuh rasa hormat (kanan).

Perubahan pemberian bingkisan kepada Gan En Hu dengan ‘pulang ke rumah’ seperti ini ternyata memberikan suasana gembira di hati para mereka. Selain mengenal lebih dekat kantor penghubung atau ‘rumah bersama’, juga mengenal sesama Gan En Hu sebagai satu keluarga. Perkenalan dan sharing di antara Gan En Hu diharapkan menambah rasa syukur dan daya hidup atas segala cobaan yang dilalui.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Bertekad untuk Menjalankan Perahu Cinta Kasih

Suara Kasih: Bertekad untuk Menjalankan Perahu Cinta Kasih

04 Maret 2013 Kita harus senantiasa ingat bahwa hakikat kebuddhaan tidak akan lenyap. Janganlah kita terpengaruh oleh kekacauan di dunia saat ini sehingga hati kita menjadi tidak seimbang dan kehilangan arah. 
Menjalin Cinta Kasih di Desa Rumpin

Menjalin Cinta Kasih di Desa Rumpin

04 April 2016
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan bakti sosial kesehatan berupa pengobatan umum, khitanan dan pengobatan gigi untuk masyarakat yang berada di Kelurahan Leuwibatu, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada tanggal 27 Maret 2016. Warga sangat antusias mengikuti baksos ini dan menyambut  dengan sukacita.
Menulis dengan Benar, Bajik dan Indah

Menulis dengan Benar, Bajik dan Indah

12 September 2011 Shixiong Hadi juga memberikan tips dalam menulis berita, antara lain dengan mengamati kegiatan atau aktivitas narasumber, tentukan narasumber dan sudut berita, lakukan wawancara, cek/konfirmasi berita ke narasumber lainnya, dan terakhir membuat kerangka tulisan dan menulis berita.
Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -