Gathering Muda-Mudi Tzu Chi Pekanbaru, Kompak dalam Berbuat Kebajikan

Jurnalis : Dea Paramita (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Asriani, Flemming, Gunarny, Jesslin (Tzu Chi Pekanbaru)

Muda-mudi Tzu Chi Pekanbaru mengemas takjil dengan teratur dan kompak.

Minggu, 16 Maret 2025 adalah hari penuh berkah bagi Muda-mudi Tzu Chi Pekanbaru. Sebanyak 48 muda-mudi, 18 anak kelas budi pekerti, dan 12 relawan membagikan 563 paket takjil kepada masyarakat yang lewat di sekitar Kantor Tzu Chi Pekanbaru. Di hari yang sama, Muda-mudi Tzu Chi Pekanbaru juga mengadakan gathering dan buka puasa bersama.

Keteraturan dan kekompakan muda-mudi tercermin dalam persiapan berbagi takjil, yang mana saat mengemas takjil, muda-mudi membentuk enam kelompok, masing-masing kelompok mengemas seratus paket takjil. Dalam tiap kelompok, masing-masing muda-mudi memiliki tanggung jawab yang berbeda, mulai dari membuka kotak kue, mengemas takjil, menutup kotak, hingga menghitung jumlah takjil yang telah dikemas.

“Kegiatan hari ini selain untuk mengenalkan Tzu Chi melalui kegiatan berbagi takjil, juga untuk mengajak lebih banyak anak muda bersama-sama menebar kebajikan. Kegiatan ini juga bertujuan mempererat rasa solidaritas dan membantu sesama,” jelas Yelina, Ketua Muda-Mudi Tzu Chi Pekanbaru.

Yelina (kedua dari kiri) membantu mengemas takjil.

Hendri menjelaskan makna permainan untuk meningkatkan kekompakan.

Usai menyiapkan paket takjil, muda-mudi menunggu waktu pembagian dengan bermain games dan mendengarkan materi serta Kata Perenungan Master Cheng Yen. Permainan memindahkan bola, menyeberangi jembatan, dan mengambil bola dengan mendengarkan arahan dilakukan untuk meningkatkan kekompakan antar muda-mudi. Muda-mudi juga diajarkan untuk dapat saling bertoleransi.

“Sebagai muda-mudi, kita adalah satu tim. Kita memiliki tujuan yang sama, yaitu berbuat kebaikan, dan kita harus saling bahu-membahu di jalan tersebut. Terkadang, dalam menjalankan tugas untuk berbuat kebajikan, tidak jarang kita banyak bertemu rintangan seperti omongan orang lain. Namun, kita harus terus berjalan di arah yang benar,” jelas Hendri usai permainan kepada muda-mudi.

Muda-mudi memainkan permainan dengan sukacita.

Dea kemudian menjelaskan tentang pentingnya berpengertian dalam berbuat kebajikan. “Kita harus berpengertian terhadap segala masalah. Terkadang, ketika melakukan sesuatu, bahkan dalam berbuat kebajikan sekalipun, tidak jarang kita bertemu dengan sebuah masalah. Masalah tersebut hendaknya dapat kita hadapi dengan baik dan penuh pengertian. Jangan sampai sebuah masalah mencegah kita untuk terus berbuat kebajikan dan mengembangkan cinta kasih yang universal.”

Usai permainan dan materi, muda-mudi kemudian membagikan takjil. Tak lupa, muda-mudi juga mengantarkan 20 paket takjil untuk warga binaan (tahanan) Polsek Sukajadi dan 9 paket takjil untuk para polisi yang tengah bertugas. Keteraturan kembali muda-mudi cerminkan dengan cara berbaris rapi dan berjalan menuju Polsek Sukajadi.

Muda-mudi mengucapkan Gan En pada penerima takjil.

“Berbagi takjil, pemainan, dan buka bersama hari ini membuat saya merasa hangat dan penuh kebersamaan. Saya belajar tentang pentingnya kerja sama, berbagi kepada sesama, juga mendapatkan banyak sekali hal yang dapat saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Permainan juga membuat saya lebih akrab dengan teman-teman lainnya,” kata Anisa, salah satu Muda-Mudi Tzu Chi Pekanbaru.

Kegiatan kemudian ditutup dengan buka bersama. Muda-mudi berbaris dengan rapi untuk mengambil makanan. Dengan cinta kasih dari bagian konsumsi Tzu Chi Pekanbaru, muda-mudi menutup kegiatan berbagi takjil dengan makan bersama sambil bercanda tawa.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Satu Dekade Tzu Ching Medan

Satu Dekade Tzu Ching Medan

15 Oktober 2020

Tepat 10 Oktober 2020, barisan muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) Medan merayakan satu dekade mendermakan kebajikan bersama relawan Tzu Chi di Kota Medan secara online. Perayaan hari Bahagia itu tidak hanya disaksikan oleh para Tzu Ching di Medan, namun juga oleh Tzu Ching di kota-kota lainnya.

Menyadari Ketidakkekalan

Menyadari Ketidakkekalan

26 Agustus 2015 Pada Minggu, 23 Agustus 2015, insan Tzu Chi melaksanakan Doa Bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Waliroh Komarifah, salah satu mahasiswi yang mendapatkan bantuan biaya pendidikan menceritakan kehidupannya yang penuh lika-liku.
Gelombang “WAVES” Tzu Ching

Gelombang “WAVES” Tzu Ching

15 Juni 2012 Di Sabtu pagi hari yang cerah pada pukul 09.00 tampak sekelompok insan Tzu Ching berkumpul di pelataran plaza Kampus Syahdan BINUS University, tampak juga relawan muda yang memakai rompi Tzu Chi.
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -