Gempa Jepang : Galang Dana Tzu Chi Bandung

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan, Rangga (Tzu Chi Bandung)
 

fotoKetika mengetahui terjadinya gempa dan tsunami di Jepang, para relawan Tzu Chi tergerak hatinya untuk meringankan beban para korban bencana tersebut.

(Penggalangan dana bencana gempa dan tsunami di Jepang 18-20 Maret 2011) Tanggal 11 Maret 2011, sebuah gempa berkekuatan 8,9 SR melanda Jepang. Gempa ini memicu gelombang tsunami setinggi enam hingga 10 meter, dan menyapu pesisir timur negeri itu. Korban pun berjatuhan, ribuan orang tewas dalam bencana yang merupakan gempa terkuat ke-5 di dunia sejak tahun 1800. Selain menelan korban jiwa, bencana tersebut juga memicu meledaknya reaktor nuklir, yang juga menyebabkan radiasi yang sangat berbahaya bagi masyarakat setempat.

Mengetahui peristiwa tersebut para insan Tzu Chi sedunia tersentuh untuk meringgankan derita para korban gempa dan tsunami. Berbagai upaya dilakukan oleh relawan Tzu Chi untuk membantu para korban. Seperti yang dilakukan oleh Tzu Chi Kantor Perwakilan Bandung dengan menggalang dana bagi korban gempa dan tsunami di Jepang.

Cihampelas Walk (CIWALK) dan Toko Setiabudhi menjadi lokasi untuk penggalangan dana bencana tersebut. Kegiatan ini diselenggarakan selama tiga hari yaitu pada tanggal 18-20 Maret 2011, dan sebanyak 40 relawan Tzu Chi ikut ambil bagian dalam aksi solidaritas kemanusiaan ini. "Bencana ini memang luar biasa. Terlebih kejadian meledaknya nuklir itu sangat berbahaya. Saya melihat antusias masyarakat Bandung sangat besar, dan ini terlihat dari sumbangsih yang mereka lakukan. Kegiatan sosial yang diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi adalah lintas negara juga melatih para relawan untuk terbiasa, dimana pun ada kejadian bencana kita harus bergerak,” ujar Ruchiyat yang menjadi koordinator penggalangan dana.

foto  foto

Keterangan :

  • Ketika melihat relawan Tzu Chi sedang menggalang dana, para pengunjung mal langsung menghampiri dan menyisihkan sebagian uangnya bagi para korban. (kiri)
  • Bersumbangsih tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja, anak kecil pun tergugah hatinya untuk meringankan beban para korban gempa dan tsunami. (kanan)

Kegiatan ini dimulai pada pukul 11.00-22.00 WIB. Dengan penuh semangat para insan Tzu Chi mengajak para pengunjung untuk menyisihkan sebagian uangnya bagi korban bencana di Jepang. ”Peduli gempa dan tsunami di Jepang”, kalimat itulah yang sering dilontarkan kepada setiap pengunjung yang datang. Para relawan seolah tak mengenal lelah. Selama lebih kurang tujuh jam berdiri sambil memegang kotak amal, para relawan Tzu Chi juga mensosialisasikan mengenai Tzu Chi kepada para pengunjung, salah satunya dengan membagikan majalah, buletin, dan buklet Tzu Chi.

Rasa haru pun muncul dari berbagai kalangan, salah satunya Johan (58) yang hendak berbelanja di Toko Setiabudhi. Ia menyisihkan sebagian uangnya yang dimasukkan dalam kotak penggalangan dana Tzu Chi. ”Saya senang bisa membantu para korban yang terkena musibah. Karena biasanya ketika ingin menyumbang saya merasa ragu-ragu, apakah sumbangan saya bisa betul-betul sampai ke tangan para korban tersebut. Tapi kalau dengan Tzu Chi saya yakin, karena saya tahu yayasan ini dari beberapa teman di Taiwan, lalu saya juga tahu waktu tsunami Aceh, Tzu Chi adalah salah satu yang pertama mendatangi Aceh. Dan itu membuat saya sangat terkesan,” ujar Johan

foto  foto

Keterangan :

  • Muda mudi Tzu Chi (Tzu Ching), memanfaatkan waktunya untuk menggalang dana peduli bencana di Jepang. (kiri)
  • Pengunjung Toko Setiabudhi menyumbangkan uangnya ke dalam kotak dana untuk disumbangkan melalui Tzu Chi. (kanan)

Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh para relawan senior Tzu Chi saja, tetapi juga muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching). Relawan muda Tzu Ching mau mengorbankan waktunya untuk meringankan derita para korban gempa dan tsunami di negeri Sakura tersebut. Hasil dari penggalangan dana ini sepenuhnya akan disumbangkan bagi mereka yang tertimpa bencana tsunami, semoga hasil dari para dermawan kota Bandung serta para relawan Tzu Chi dapat memulihkan keadaan menjadi normal kembali. (Galvan)

  
 

Artikel Terkait

Rahmad dan Syarif Telah Bersekolah

Rahmad dan Syarif Telah Bersekolah

02 Maret 2011
Hari Jumat, 18 Februari 2011 merupakan hari menyenangkan bagi Rahmad Nursyamsi (14) dan (13) Syarifudin. Pasalnya, setelah hampir seminggu belajar menulis huruf dan menyusun dalam permainan puzzle di Sekolah Luar Biasa C Sumber Asih, Jakarta, keesokan harinya mereka akan menikmati liburan akhir pekan.
Waisak 2555: Tzu Chi Surabaya

Waisak 2555: Tzu Chi Surabaya

16 Mei 2011
Selain perayaan Waisak, Hari Tzu Chi, dan Hari Ibu Internasional, Tzu Chi Surabaya juga menyiapkan berbagai stan untuk lebih memperkenalkan Tzu Chi kepada seluruh tamu yang hadir. Pameran poster kegiatan Tzu Chi selama satu tahun terakhir pun menjadi saksi bahwa para Bodhisatwa Dunia Tzu Chi telah melaksanakan ajaran Jing Si dengan terjun langsung ke masyarakat melalui 4 misi utama Tzu Chi.
Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -