Gempa Nepal : Tim Medis Tzu Chi Membantu Korban Luka di Nepal

Jurnalis : Tzu Chi Taiwan, Fotografer : Tzu Chi Taiwan

Tim Tanggap Darurat dan Bantuan Medis Tzu Chi tiba di Nepal. Mereka segera datang ke rumah sakit terdekat untuk memahami kondisi pasien korban bencana, berharap dapat segera memberikan pertolongan.

Gempa Nepal berskala 7,8 Richter menyebabkan banyak korban luka dan korban jiwa. Selain masih terdapat wilayah terpencil dan terputus transportasinya yang masih menunggu bantuan, di Kathmandu, ibukota Nepal juga terdapat banyak sekali korban yang memerlukan perawatan darurat. Rumah sakit setempat kekurangan persediaan obat-obatan, jumlah ranjang pasien juga tidak memadai, tetapi para dokter terus bekerja keras berusaha menyelamatkan setiap nyawa yang berharga. Tim Tanggap Darurat dan Bantuan Medis Tzu Chi tiba di bandara Kathmandu pada tanggal 28 April siang hari, berharap dapat segera memberi bantuan di bidang pengobatan.

Rumah Sakit Kewalahan Menangani Korban Gempa

Rumah sakit dipenuhi pasien. Tim medis sibuk memberikan pengobatan, sementara ruangan di rumah sakit hampir tidak dapat menampung para pasien. Dokter di Rumah Sakit Bir mengatakan, “Jika jumlah pasien terus bertambah, (kita) akan segera menghadapi kekurangan ranjang untuk pasien yang selesai menjalani operasi.”

Pasca gempa, pasien dalam jumlah besar mendatangi Rumah Sakit Bir di Kathmandu, setidaknya ada 300 korban luka berat. Tim bantuan medis dari Israel, SSF telah tiba lebih dulu untuk memberikan bantuan.

Setelah melalui berbagai kesulitan, Tim Tanggap Darurat dan Bantuan Medis Tzu Chi tiba di Nepal. Mereka segera melakukan survei ke lokasi bencana, dan mempersiapkan bantuan medis kepada para korban.

Li Wei dari SSF mengatakan, “Walaupun sudah empat hari berlalu, ada orang yang baru tiba di rumah sakit sekarang. Ada banyak korban yang mengalami patah tulang, tulang retak, dan luka-luka lainnya. Mereka selama empat hari belum mendapatkan pengobatan apa pun.”

Karena kekurangan ranjang, pasien luka ringan hanya dapat beristirahat seadanya di atas tikar yang digelar di lantai rumah sakit. Sedangkan di daerah terpencil di Nepal, masih ada orang yang menunggu bala bantuan. Dengan pertolongan Palang Merah Internasional, sebagian korban luka telah diterbangkan dengan helikopter menuju wilayah kota untuk pengobatan, tetapi evakuasi berjalan lambat. Banyak orang yang terpaksa berdesak-desakan dalam ruangan tanpa peralatan medis dan perlengkapan kesehatan. Hall ini dikhawatirkan dapat mengakibatkan luka terinfeksi dan penyebaran penyakit menular.

Tim Tanggap Darurat dan Bantuan Medis Tzu Chi Tiba di Lokasi Bencana dengan Susah Payah

Melewati berbagai rintangan, Tim Tanggap Darurat dan Bantuan Medis Tzu Chi akhirnya tiba di Nepal. Ketua rombongan, dr. Jian Shuo-xin mengatakan, “Setelah kami tiba, dapat membantu memberikan pertolongan selanjutnya adalah hal yang sangat baik.”

Tim Tanggap Darurat dan Bantuan Medis Tzu Chi melewati banyak kesulitan, namun mereka akhirnya tiba di bandara Kathmandu. Kepala Kantor Perwakilan Taiwan di India, Tian Guang-zhong menyambut di bandara. Beliau berkata, ”Saya yakin akan pengalaman Tzu Chi. Mengerahkan semangat kalian seperti sebelumnya, seharusnya dapat membantu kegiatan pertolongan bencana Nepal.”

Cinta kasih tidak membedakan agama dan ras, pastor dari sebuah Yayasan Katolik setempat mengenali relawan Tzu Chi. Karena berjodoh, beliau sengaja datang dan menyambut relawan Tzu Chi dengan ritual lokal, mengalungkan Hata (kain putih), dan beramah-tamah dengan Tim Tanggap Darurat dan Bantuan Medis Tzu Chi.

Di tempat pengambilan bagasi yang penuh sesak, anggota rombongan mengangkut lebih dari 90 kotak barang-barang bantuan bencana dan peralatan medis ke atas mobil. Anggota rombongan bergerak menuju wilayah Kathmandu, dan di sepanjang jalan terlihat tenda-tenda pengungsi di berbagai tempat. Karena gempa susulan terus terjadi, orang-orang tidak berani berdiam dalam ruangan. Lokasi wisata budaya juga rusak terkena dampak gempa.

Dalam proses survei, anggota rombongan menemukan di bawah bangunan yang roboh, banyak korban bencana memasak makanan di tepi jalan. Saat menjelang malam hari, suhu udara semakin rendah, memperlihatkan pemandangan yang sangat mengenaskan. Di tengah jalan, masyarakat memegang lilin dan berdoa bersama, berbaris membentuk tulisan bahasa Inggris “HELP NEPAL” dan bentuk bendera Nepal.

Sumber: www.tzuchi.org

Diterjemahkan oleh: Erlina


Artikel Terkait

Gempa Nepal : Memulai Penyaluran Bantuan Lanjutan

Gempa Nepal : Memulai Penyaluran Bantuan Lanjutan

07 Mei 2015
Agendanya, pada hari Jumat, 8 Mei 2015, relawan Tzu Chi akan mengunjungi korban bencana sekaligus membagikan kupon di wilayah Maheswori. Sedangkan keesokan harinya, relawan akan mengunjungi para pengungsi di Khowpa College dan Tourist Bus Park. Penyaluran bantuan sendiri akan digelar pada Minggu, 10 Mei mendatang.
Gempa Nepal : Kedatangan Rombongan Tzu Chi Indonesia di Kathmandu

Gempa Nepal : Kedatangan Rombongan Tzu Chi Indonesia di Kathmandu

02 Mei 2015 Pada tanggal 2 Mei 2015, rombongan relawan Tzu Chi Indonesia yang berangkat pada 30 April lalu telah tiba di Bandar Udara Internasional Tribhuvan, Kathmandu, Nepal. Seperti yang diberitakan sebelumnya, keberangkatan relawan Tzu Chi Indonesia menuju Nepal ini ditujukan untuk memberikan bantuan kepada korban gempa berskala 7.8 Skala Ritcher yang melanda wilayah ini pada 25 April silam.
Gempa Nepal: Memberikan Tempat yang Layak Huni untuk Pengungsi

Gempa Nepal: Memberikan Tempat yang Layak Huni untuk Pengungsi

06 Mei 2015
Selain membagikan tenda, relawan juga membuat makanan untuk 1.500 warga (makan malam). Dengan didirikannya Tenda Tzu Chi di Lapangan Maheswori, otomatis tenda-tenda pengungsi pun dihilangkan dan warga masuk ke Tenda Tzu Chi.
Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -