Gerak Cepat Tzu Chi Kerahkan Bantuan Darurat dan Relawan ke NTT

Jurnalis : Metta Wulandari, Arimami SA. Anand Yahya, Fotografer : Metta Wulandari, Arimami SA. Anand Yahya


Bantuan dari Tzu Chi Indonesia diharapkan mampu membangkitkan semangat masyarakat NTT yang tertimpa musibah dan meyakinkan warga korban bahwa mereka tak sendiri.

Banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu, 4 April 2021. Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Rabu (7/4/2021), korban jiwa mencapai 138 orang, sementara 61 orang hilang. Selain itu rumah dan fasilitas umum banyak yang rusak dan hancur, warga terpaksa harus mengungsi.

Di Jakarta, Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi Indonesia bergegas melakukan koordinasi dengan pihak TNI AL terkait penyaluran bantuan yang akan dikirimkan melalui Kapal Perang Indonesia (KRI) Semarang-594 dari Pelabuhan Tanjung Priuk.


Tim dari Tzu Chi Indonesia segera menyiapkan dan menyalurkan berbagai bantuan darurat untuk warga NTT yang tengah berduka akibat bencana banjir bandang, Rabu, 7 April 2021.


Bantuan yang dikirimkan ini berupa sarung, selimut, tikar plastik, mi instan, air mineral, serta genset.

Tim TTD Tzu Chi Indonesia juga berkoordinasi dengan Tzu Chi Surabaya terkait penambahan bantuan logistik yang akan dikirim dari Surabaya. Koordinasi juga dilakukan dengan Tzu Chi Sinarmas terkait relawan yang bisa segera berangkat dengan pesawat komersial ke Kupang.

Dimulai pada Rabu, 7 April 2021, tim relawan menyiapkan bantuan tahap I yang berupa sarung, selimut, tikar plastik, mi instan, air mineral, dan unit genset. Bantuan ini yang kemudian disalurkan melalui kapal TNI AL.

Kamis pagi, 8 April 2021 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. KRI Semarang-594 sudah bersandar di pelabuhan. Beberapa relawan Tzu Chi dan personil pun TNI segera menurunkan bantuan dari truk ke kapal.


Bantuan tahap I ini kemudian dibawa ke Pelabuhan Tanjung Priok guna diangkut melalui KRI Semarang-594.


Bantuan dari Tzu Chi Indonesia akan terus berlanjut menyesuaikan kondisi dan kebutuhan warga di NTT.


Berbagai bantuan dari Tzu Chi Indonesia saat diangkut ke kapal.

Pada waktu yang sama, tim relawan di Tzu Chi Surabaya juga tengah menunggu kedatangan KRI Semarang-594 untuk menambahkan bantuan logistik. Bantuan tersebut berupa 81 ton beras dari Surabaya, serta beberapa barang lainnya.

“Sementara ini yang kita kirimkan, nanti lihat kondisi disana. Kalau masih membutuhkan, kita otomatis bantu lagi mungkin pengobatan dan lainnya. Dengan bantuan ini harapannya kita bisa membangkitkan semangat masyarakat NTT yang tertimpa musibah ini. Ini bentuk kepedulian dan kesatuan untuk menanggulangi bencana di NKRI. Walaupun kita jauh, tapi Tzu Chi berusaha hadir di antara mereka,” ungkap Ketua Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi Indonesia, Joe Riadi.

Relawan Tzu Chi Tiba di NTT


Relawan Tzu Chi yang tiba di Kota Kupang, NTT segera menyalurkan bantuan bagi warga.

Selain bantuan yang dikirimkan melalui KRI Semarang, di hari yang sama, tim relawan dari Tzu Chi Sinarmas tiba di Kota Kupang, NTT. Para relawan segera memberikan 150 paket bantuan darurat untuk warga Kota Kupang dan sekitarnya. Bantuan yang diberikan berupa selimut, air mineral, obat-obatan herbal, makanan ringan, dan lilin.

“Langkah awal yang kita lakukan adalah mendistribusikan barang bantuan yang sudah disiapkan oleh relawan Tzu Chi Sinar Mas di Kota Kupang, seperti selimut, lilin karena disini masih mati lampu, makanan dan air mineral,” ungkap Rudi Suryana, relawan Tzu Chi.


Ada 150 paket bantuan darurat yang dibagikan kepada warga di hari pertama tim relawan tiba di Kota Kupang. Rudy Suryana menenangkan Opa Yohanes Paulus Bui yang masih gundah akibat bencana banjir bandang.

Salah satu penerima bantuan adalah Opa Yohanes Paulus Bui (82). Rumahnya bersebelahan dengan Gedung Bank Sinarmas. Atap rumah Opa Paulus porak poranda diterjang angina. Ia pun sementara tinggal di bangunan terpisah di belakang rumahnya. "Terimakasih bantuannya,” ungkap Opa Yohanes dengan suara terbata-bata.

Data Bantuan untuk Korban Bencana Alam di Nusa Tenggara Timur


Artikel Terkait

Semangat, Doa, dan Dukungan

Semangat, Doa, dan Dukungan

06 Agustus 2014 Selasa pagi (5/8), suasana haru terlihat antara orang tua dan anak. Sebanyak 21 anak-anak penerima beasiswa berkumpul di Bandara Lewoleba, Lembata, NTT. Hari itu adalah hari “perpisahan”, hari dimana orang tua melepas anak-anaknya untuk terbang menggapai harapan dan masa depan yang lebih baik.
Baksos NTT: Beras untuk Natal

Baksos NTT: Beras untuk Natal

23 Desember 2011 Menurut Kepala Desa Laimeta Ayub Hapu Amah, jumlah penduduk desanya ada sebanyak 649 jiwa, dan yang tergolong kategori sangat tidak mampu ada 105 orang.
Baksos NTT: Secercah Cahaya  (Bag. 2)

Baksos NTT: Secercah Cahaya (Bag. 2)

13 April 2012 Ndada Lumbur, salah satu penerima bantuan, berjalan membawa beras di atas kepala ke rumahnya yang berjarak sekitar 500 meter.
Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -