Hari Bahagia Oma dan Opa

Jurnalis : Lo Wahyuni (He Qi Utara), Fotografer : Johnsen dan Lo Wahyuni (He Qi Utara)
 

foto
Relawan mengajak Oma dan Opa untuk bersama-sama memperagakan isyarat tangan Satu Keluarga sebagai wujud cinta kasih dan kekeluargaan.

Mentari pagi bersinar cemerlang pada hari Sabtu 9 November 2013 sangat berbeda dari hari-hari biasanya. Panti Werdha ‘Wisma Mulia’ Jl. Hadiah no. 14-16 Jelambar, Jakarta dihuni oleh 60 Oma dan 2 Opa dengan kisaran usia mulai dari 53 tahun hingga yang paling tua berumur 97 tahun. Ibu Tatiek selaku pimpinan Panti menyambut 34 relawan Tzu Chi dengan tangan terbuka dan wajah ceria. Kehadiran kali ini adalah untuk mengadakan acara special menghibur Oma dan Opa.

Tampak wajah ceria dari beberapa Oma yang melihat kedatangan barisan relawan Tzu Chi ini. Seorang Oma yang sedang duduk berjemur pagi di depan pintu kamarnya melambaikan tangan kepada kami  untuk mendekatinya dan sontak oma berseru: “Guntingin kuku dan rambut ya”. Dengan sigap dan cekatan relawan mulai menggunting kuku tangan oma. Sementara itu Oma Annisa yang masih di dalam kamar ikut didatangi oleh relawan lain untuk diguntingkan kukunya. “Oma lagi masuk angin jadi gunting kuku disini aja”, kata Oma Annisa (76) sambil menunjukkan ranjangnya kepada seorang relawan biru putih. Dalam waktu singkat, kuku tangan & kaki Oma sudah digunting dengan rapi. Di pintu tengah seorang relawan mulai menggunting rambut Oma lain dan yang lain duduk sabar menunggu gilirannya.

Adanya  baksos kesehatan dari organisasi lain di pagi hari itu  tidak mengurangi kemeriahan acara spesial hari ini. Sebanyak 22 orang Oma dan Opa mengikuti acara untuk merayakan ulang tahun para Oma dan Opa pada bulan Oktober dan November 2013. Ada 5 orang yang merayakan hari kelahiran mereka yaitu Oma Anissa (76) dan Opa Hendri Wijaya (63) yang berulang tahun di bulan Oktober. Sedangkan mereka yang merayakan hari jadinya di bulan November adalah Oma Aan (73), Oma Melly (74), Oma Ayin (58). Sebuah kue ulang tahun ditaburi messias coklat disekelilingnya bertuliskan: “Happy Birthday Opa Oma” dan kue cake nan cerah mewarnai kegembiraan hati mereka.

foto  foto

Keterangan :

  • Kunjungan kasih ini sedikit berbeda dengan biasanya karena relawan merayakan acara ulang tahun Oma dan Opa dengan penuh sukacita (kiri).
  • Sambil bermain, Oma dan Opa yang ikut dalam acara special ini juga mendapatkan kesempatan untuk lebih mengenal dharma melalui kata perenungan Master Cheng Yen (kanan).

Acara permainan dimulai dengan menebak nama buah-buahan yang ditempelkan di punggung relawan Tzu Ching. Gelak tawa dan kebahagiaan terpancar dari wajah Oma dan Opa. Permainan yang menguji daya ingat seseorang untuk menebak gambar buah mampu mengakrabkan suasana dan kegembiraan terasa didalamnya. “Nanas… oh bukan, Mangga”, seru Oma Asiang (69). “Betul…. Oma dapat hadiah”, kata Martha Shijie yang memimpin acara games ini seraya menyerahkan selembar pigura kertas bertuliskan kata perenungan Master Cheng Yen. Oma Asiang dengan suara lantang membaca tulisannya: ”Orang harus menyayangi diri sendiri baru dapat mencintai orang di seluruh dunia”, lalu diikuti dengan membaca tulisan mandarinnya. Para relawan dan para Oma dan Opa pun bertepuk tangan.

Kegembiraan itu, rupanya ditanggapi secara beragam. Seorang Opa yang berulang tahun, saat menggigit kue ultahnya mendadak meneteskan air mata. Opa Hendri (63) yang duduk di kursi roda karena terserang stroke sejak tahun lalu menangis terharu saat mendapatkan ucapan selamat dari para relawan. Opa tidak dapat berkata-kata dan hatinya bahagia mendapatkan perhatian relawan yang hadir. Namun kesedihan ini tidak berlangsung lama dan wajah Opa kembali ceria saat mendengarkan lagu serta menyaksikan peragaan isyarat tangan yang dipandu oleh Airu Shijie. Beberapa Oma mengikuti gerakan isyarat tangan dibantu oleh relawan yang menemani mereka. Acara kemudian dilanjutkan dengan menyanyi. Keakraban diantara semua penghuni panti dan relawan berhasil tercapai saat melihat interaksi positif dari para Oma yang bergantian menyanyi memakai alat pengeras suara. Seorang Oma bahkan menyanyi dalam bahasa Jawa karena senangnya mengikuti acara ini. “Aku wong Jogya”, kata Oma Fitriah (66) yang berbaju merah secerah hatinya sambil tersenyum sumringah dengan logat Jawa yang masih kental.  Lagu Indonesia, lagu Mandarin dan lagu rohani menjadi favorit beberapa Oma untuk bernyanyi ke depan.

foto  foto

Keterangan :

  • Opa Hendri (63) yang duduk di kursi roda karena terserang stroke sejak tahun lalu menangis terharu saat mendapatkan ucapan selamat ulang tahun dari para relawan (kiri).
  • Kebahagiaan juga dirasakan oleh relawan yang telah membagikan cinta kasih dan membina jalinan jodoh baik dengan Oma dan Opa yang hadir saat itu (kanan).

Di penghujung acara seorang Oma bernama Tang Mux Ing (65) terharu saat mendapatkan perhatian khusus dari Melliza Shijie saat dipeluk untuk pamit pulang. “Dia keponakan saya”, kata Oma Mux Ing yang tinggal di Jatinegara ini menutup percakapan. Acara spesial ini berakhir pada pukul 11.30 WIB dimana para Oma dan Opa kembali dipapah oleh para relawan ke kamar mereka masing-masing untuk menunggu waktu makan siang tiba.

Dengan saling membagikan cinta kasih di hari bahagia Oma dan Opa ini, hati kami merasa sangat senang karena berhasil membina jalinan jodoh baik dengan mereka. Kenangan manis acara spesial ini akan menjadi senandung indah di dalam sanubari Oma dan Opa. Kami selalu mendoakan agar mereka berbahagia dan dapat menghilangkan kerisauan hati sehingga mendapatkan ketenangan batin. Dengan memiliki ketenangan batin maka kebahagiaan sesungguhnya akan didapatkan sebelum ajal datang menjemput.  Biarlah hari-hari bahagia selalu beserta kalian.

  
 

Artikel Terkait

Sehat Badan dan Membantu Orang

Sehat Badan dan Membantu Orang

10 Juni 2009 Suyati Koriah (35) atau yang akrab dipanggil Kori, telah lama ingin mendonorkan darahnya. “Pengin cari, (tapi) kesempatan seperti itu gak ada,” kata Kori. Tapi siapa nyana, justru tanggal 6 Juni 2009 tidak jauh dari rumahnya di Pademangan Barat, Jakarta Utara, diadakan donor darah. Tepatnya di Puskesmas Pademangan Barat.
Menyebarkan Benih Cinta Kasih di Barat Laut Bali

Menyebarkan Benih Cinta Kasih di Barat Laut Bali

12 Februari 2016 Pada tanggal 31 Januari 2016 Tzu Chi Bali mengadakan kegiatan Bakti Sosial Kesehatan di SMK Nusa Dua Gerokgak dan berhasil melayani 192 pasien dengan berbagai keluhan.
Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -