Hati yang Bersyukur

Jurnalis : Rudi Santoso (He Qi Utara), Fotografer : Rudi Santoso, Iea Hong (He Qi Utara)
 
 

fotoDengan pehatian dari relawan TzuChi, para penerima bantuan bisa meneruskan pengobatan dan semangat hidup mereka semakin tumbuh.

Minggu pagi tanggal 20 Maret 2011, jam 08.10 WIB, Ach. Sugiarto sudah sampai Toko Buku Jing Si, Pluit, Jakarta Utara. Ternyata Sugiarto datang dari Tanjung Priuk. Hari itu di toko buku tersebut diadakan pembagian tunjangan pengobatan dan biaya hidup kepada sekitar 50 Gan En Hu (pasien yang menerima bantuan Tzu Chi –red). Sugiarto adalah salah satu Gan En Hu Tzu Chi.

Ia pun berkisah awal jalinan jodohnya dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.  Sakit diabetes, paru-paru, dan jantung ternyata sudah dideritanya sejak tahun 1997 yang lalu. Namun kala itu ia masih memiliki sejumlah tabungan sehingga ia mampu menjalani pengobatan sendiri. Pria kelahiran Tayu, Pati pada 60 tahun yang lalu ini, dahulu bekerja sebagai teknisi yang memperbaiki generator dan dinamo di kapal-kapal yang bersandar di Tanjung Priuk.

Setelah bertahun-tahun menjalani pengobatan, uang tabungan hasil kerja puluhan tahun pun semakin lama semakin menipis dan akhirnya habis. Pada awal tahun 2010, kesehatan Sugiarto semakin memburuk lantaran tidak memiliki biaya berobat. Sampai-sampai tidak bisa bangkit dari tempat tidur dan hanya berbaring tak berdaya. Sekujur tubuhnya melemah seperti lumpuh. Pada saat-saat kritis itulah ia mendapat informasi dari teman untuk membuat permohonan bantuan pengobatan ke Yayasan Buddha Tzu Chi.

foto  foto

Keterangan :

  • Anna Tukimin Shijie (kiri) menyerahkan paket bantuan kepada salah seorang Gan En Hu yang hadir. (kiri)
  • Selain memberikan bantuan, hari itu relawan juga menerima donasi dari Gan En Hu berupa celengan bambu. (kanan)

Mendengar informasi tersebut pada tanggal 29 Januari 2010, keluarganya langsung mengajukan permohonan bantuan pengobatan ke Tzu Chi. Berselang beberapa hari kemudian relawan melakukan survei ke rumah Sugiarto di Tanjung Priuk. Semenjak itu Sugiarto mendapat bantuan biaya pengobatan dari Tzu Chi. Ketika di tanya kesan-kesannya terhadap Yayasan Buddha Tzu Chi, dengan rasa syukur ia menjawab, “Saya sangat berterima kasih atas bantuan biaya pengobatan yang diberikan oleh Yayasan Tzu Chi. Teringat waktu saat saya sudah tidak bisa meneruskan biaya pengobatan keadaan saya lemah seperti lumpuh. Sehari-hari hanya tergeletak di tempat tidur. Yayasan Tzu Chi mengulurkan bantuan kepada saya, saya sangat bersyukur dan merasa terharu atas bantuan ini. Saya juga sangat berterima kasih kepada relawan yang sering datang kunjungan kasih dan memberi motivasi dan perhatian pada saya. Sehingga semangat hidup saya perlahan-lahan tumbuh kembali.”

Pada hari itu Sugiarto bersama-sama beberapa Gan En Hu lainnya juga membawa celengan bambu yang mereka tabung untuk diserahkan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi dan diteruskan kepada yang membutuhkannya. Kisah Sugiarto ini adalah salah satu kisah dari ribuan kisah pasien Tzu Chi yang merasa bersyukur. Karena dengan bantuan itu mereka bisa meneruskan pengobatan dan semangat hidup mereka semakin tumbuh karena relawan Tzu Chi sering melakukan kunjungan kasih dengan memberi motivasi dan perhatian kepada mereka.

  
 

Artikel Terkait

Aceh Pulih Aceh Sehat

Aceh Pulih Aceh Sehat

11 Desember 2014 Mengetahui permasalahan yang dihadapi warga Aceh dalam lingkup kesehatan, Yayasan Buddha Tzu Chi kembali merangkul seluruh warga Aceh dengan menggelar Baksos Kesehatan gratis Aceh. Baksos Aceh ini merupakan Baksos Kesehatan Tzu Chi Ke-103 yang dilaksanakan pada 5 dan 6 Desember 2014 di Rumah Sakit Iskandar Muda Kesdam Banda Aceh.
Saling Menghibur dan Memberi Perhatian

Saling Menghibur dan Memberi Perhatian

03 Desember 2013 Seperti setiap kunjungan panti anak, relawan telah menyiapkan berbagai rangkaian kegiatan guna menghibur anak-anak. Di acara kali ini, relawan menyiapkan sebuah games yang sangat unik dan menarik. 
Suara Kasih: Membangkitkan Cinta Kasih

Suara Kasih: Membangkitkan Cinta Kasih

30 Maret 2012
Beberapa hari lalu,  Wakil Kepala Biro Urusan Sipil Hongkong, Nona Florence Hui mengunjungi Tzu Chi di Taiwan. Melihat insan Tzu Chi melakukan daur ulang dengan baik, mencurahkan cinta kasih di komunitas, dan lainnya, dia merasa sangat tersentuh.
Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -