Hidup yang Bahagia

Jurnalis : Indri Hendarmin (He Qi Utara), Fotografer : Henry Tando (He Qi Utara)
 
 

foto
Bedah Buku pada tanggal 14 Juni 2012 yang dihadiri sebanyak19 peserta ini menghadirkan Lo Hok Lay Shixiong sebagai pembicara.

Kegiatan Bedah Buku pada tanggal 14 Juni 2012 di Jing Si Books & Café Pluit kali ini dihadiri oleh 19 peserta  dengan menghadirkan Lo Hok Lay Shixiongsebagai pembicara. Ia merupakan seorang relawan yang aktif mengikuti berbagai kegiatan Tzu Chi, salah satunya adalah kegiatan bedah buku.

 

 

 

Dalam kehidupan ini kebahagian merupakan faktor terpenting yang ingin diraih dan dicapai semua orang, bahkan terkadang kebahagiaan bisa merupakan sesuatu yang langka bagi sebagian orang. Membicarakan kebahagiaan tentunya kita perlu mengetahui definisi dari kebahagiaan itu sendiri. Hampir sebagian orang menganggap kebahagiaan adalah apabila kita memiliki keluarga (suami, istri dan anak), memiliki tempat tinggal, memiliki kendaraan dan memiliki karir yang bagus, bahkan kebahagiaan diukur dengan menikmati kehidupan yang penuh dengan kemewahan dan hura-hura.

Apabila kebahagiaan dimanifestasikan dalam bentuk memiliki uang (materi) yang banyak, apa yang dialami oleh beberapa selebritis yang memiliki uang yang banyak tetapi tidak memperoleh kebahagiaan itu sendiri dan banyak di antara mereka yang terjerumus dalam narkotika, hingga ada yang menyebabkan kematian bagi mereka. Ini merupakan suatu fakta yang dapat membuka pemahaman kita terhadap kebahagiaan, materi bukan merupakan jaminan dalam mencapai kebahagiaan.

Hok Lay Shixiong sebagai pembicara tak ragu-ragu menceritakan kehidupan pribadinya, ia pernah mengalami prahara dalam rumah tangganya, pola hidup yang kurang baik membuat ia mengalami berbagai masalah, tetapi berkat partisipasinya dalam Tzu Chi ia berhasil mengatasi permasalahan dalam keluarganya dan merubah diri menjadi lebih baik lagi.

foto   foto

Keterangan :

  • Dalam bedah buku kali ini, Hok Lay Shixiong memberikan sharing mengenai bagaimana kebahagiaan itu dapat dengan mudah diperoleh (kiri).
  • Kebahagian yang sesungguhnya berasal dari batin kita sendiri, kebahagiaan akan muncul ketika batin kita merasa puas dan bersyukur (kanan).

Ada beberapa video yang di tampilkan oleh Hok Lay Shixiong pada acara bedah buku hari ini. Video pertama menceritakan Nick Vujicic, ia terlahir tanpa lengan dan tanpa kaki tetapi ia dapat hidup berbahagia. Kegiatan sehari-harinya memberikan semangat pada orang orang. Seperti kata perenungan Master Cheng Yen, “Hidup ini menjadi bermakna ketika kita di butuhkan oleh orang lain”. Video kedua menceritakan Tae Ho, seorang balita dari Korea yang terlahir tanpa lengan dan dengan kondisi kaki yang tidak sempurna. Karena masalah fisik, orang tuanya meninggalkannya beberapa saat setelah ia di lahirkan, panti asuhan yang merawatnya sampai saat ini. Walaupun begitu ia dapat melakukan banyak hal dengan kekurangannya. Ia merupakan bocah yang mandiri dan yang terpenting ia dapat hidup berbahagia dengan kondisi yang dimilikinya. Video yang ketiga menceritakan kisah beberapa orang nenek yang memiliki anak yang sukses dalam karirnya tetapi mereka tak ada waktu untuk memberikan perhatian kepada orang tuanya. Hanya ada seorang nenek yang memilki anak yang menjemputnya dan mengajaknya berjalan-jalan. Semua video yang di tampilkan sungguh sangat menginsipirasi kami semua yang hadir.

Kebahagian yang sesungguhnya berasal dari batin kita sendiri, kebahagiaan akan muncul ketika batin kita merasa puas dan bersyukur, manfaatkanlah hidup kita untuk melakukan kebajikan terhadap sesama, latihlah batin kita untuk mencapai kebahagiaan. Master Cheng Yen mengatakan batin yang tenang dan tidak galau akan membuat kita hidup dalam kedamaian dan kunci kebahagiaan adalah kedamaian batin.

Sebagai penutup acara Hok Lay Shixiong memberikan beberapa tips untuk dapat merasakan kebahagiaan; 

  1. Janganlah membenci, kebencian hanyalah membawa penderitaan bagi kita.
  2. Jangan cemas.
  3. Memberi lebih banyak, pada umumnya orang beranggapan memberi hanya membuat kita kekurangan, padahal semakin banyak kita memberi tentunya membuat kita semakin banyak menerima.
  4. Mengharap lebih sedikit, apabila semakin banyak kita mengharap tentunya akan membuat kita kecewa apabila yang kita dapatkan tidak sesuai dengan yang kita harapkan.
  5. Selalu tersenyum, senyuman adalah bentuk awal kasih sayang kita terhadap sesama. 

 

 

 
 

Artikel Terkait

Waisak 2556: Kasih Sayang untuk Ibu

Waisak 2556: Kasih Sayang untuk Ibu

14 Mei 2012 Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung, mengadakan perayaan hari raya Waisak, hari Ibu Internasional dan hari Tzu Chi sedunia yang kini menginjak 46 tahun.
Doa Jutaan Insan

Doa Jutaan Insan

23 Mei 2018
Perayaan Hari Waisak di Tzu Chi Makassar dilaksanakan pada Minggu, 20 Mei 2018 yang bertempat di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi KP Makassar. Perayaan ini diikuti oleh 38 relawan Tzu Chi dan 162 tamu. 
Suara Kasih: Memperingati Ultah Tzu Chi ke-46

Suara Kasih: Memperingati Ultah Tzu Chi ke-46

19 April 2012 Hari itu, semua orang melakukan ritual namaskara dengan hati penuh sukacita. Pagi itu hujan juga mengguyur seperti pagi ini. Saat itu, saya pergi keluar dan melihat orang-orang melakukan ritual namaskara.
Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -