HUT Bedah Buku Komunitas

Jurnalis : Lo Wahyuni (He Qi Utara), Fotografer : Hendry Tando, Jodie L, Ridwan (He Qi Utara)
 
 

fotoMinggu 13 Maret 2012, sebanyak 48 relawan hadir dalam acara syukuran HUT pertama Tzu Chi Bedah Buku Komunitas.

Teriknya sengatan mentari di siang hari itu, 13 Maret 2012,  tidak menyurutkan minat 48 orang peserta untuk hadir di acara bersejarah bagi komunitas Bedah Buku yaitu acara syukuran ulang tahun pertama TCBBK (Tzu Chi Bedah Buku Komunitas). Acara yang dihadiri oleh  komunitas bedah buku  dari empat He Qi antara lain Barat, Selatan, Timur, dan Utara yang dibuka pada pukul 15.18 WIB.

 

 

 

Acara spesial ini dihadiri oleh Like Hermansyah Shijie yang juga memberikan kata sambutan di awal acara. “Saya begitu bersemangat, hingga pagi-pagi sudah ke pasar belanja dan mempersiapkan segalanya untuk khusus memasak Heng Hwa Mee untuk acara ini,” ujarnya. “Saya memasak sendiri makanan ini karena saya sungguh gembira dan tersentuh melihat kalian semua begitu berjuang dan bekerja keras demi bedah buku hingga Tzu Chi Bedah Buku Komunitas begitu berkembang saat ini,” tambah Like Shijie yang terharu bahagia hingga meneteskan air mata dan membuat kami semua ikut terharu.

 “Dharma yang di dapat dari Bedah Buku seperti pelita yang menyinari dunia ini, hendaknya insan Tzu Chi bukan hanya menikmati cahayanya tetapi turut serta menjadi pelita, dengan menyalakan pelita-pelita lainnya dan membuat dunia ini terang benderang sehingga Dharma Master Cheng Yen dapat dinikmati oleh banyak orang, ” tutur Po San Shixiong yang merupakan koordinator bedah buku He Qi Utara saat memberikan kata sambutan.

“Maksud diadakannya acara ini adalah untuk kegiatan syukuran dan berterimakasih kepada semua yang telah mendukung dan bersumbangsih hingga pencapaian bedah buku saat ini,” tutur Sjukur Zhuang Shixiong yang merupakan koordinator acara ini. Seiring dengan ini juga diadakan acara ramah tamah guna menjalin jodoh baik antar sesama penanggung jawab kegiatan komunitas Bedah Buku serta dilakukan ramah tamah antar komunitas dengan memperkenalkan komunitas masing-masing beserta tim dan kemudian dilanjutkan dengan melihat video jejak langkah bedah buku.

foto  foto

Keterangan :

  • Para relawan berdoa bersama sebagai wujud dari rasa syukur mereka (kiri).
  • Peserta yang hadir dalam bedah buku menyimak setiap poin yang diutarakan untuk lebih memperdalam pengetahuan dan wawasan relawan tentang Tzu Chi (kanan).

Setahun yang lalu  tepatnya tanggal 14 Maret 2011, dibentuklah TCBBK (Tzu Chi Bedah Buku  Komunitas). Adapun Tujuan TCBBK adalah sebagai sarana untuk menyelami Dharma, sekaligus mendokumentasikan dan menyebarkan informasi serta manfaat dari semua komunitas kegiatan Bedah Buku Tzu Chi di Indonesia yang dapat menembus ruang dan waktu sehingga semakin banyak orang mendapatkan manfaatnya.

TCBBK disebarkan  melalui jejaring sosial, Facebook Yang telah memiliki lebih dari 750 juta pengguna  di seluruh dunia (setara dengan jumlah penduduk ke tiga terbanyak di dunia).  Dengan melalui jejaring sosial ini,  maka manfaat dari kegiatan TCBBK dapat diakses dengan biaya sangat minim sebab hanya memerlukan sambungan internet dan account Facebook saja.

Kegiatan terpenting TCBBK yang sangat dirasakan manfaatnya oleh relawan atau peserta Bedah Buku hingga saat ini adalah  menulis intisari kegiatan Bedah Buku yang diadakan, sehingga orang lain yang tidak hadir di acara tersebut bisa turut mendapatkan manfaatnya, apalagi saat ini TCBBK sudah dilengkapi dengan fitur foto dan video.  Selain tiga hal tersebut, kegiatan bedah buku itu diabadikan dalam bentuk foto peserta (suasana atau situasi kegiatan) dan akhirnya acara bedah buku  ditulis pula dalam bentuk artikel yang akan ditayangkan di website Tzu Chi. Jadi acara kegiatan bedah buku juga didokumentasikan dengan secara baik dan teratur ke dalam ketiga bentuk (Intisari, foto, dan tulisan). Dokumentasi kegiatan Bedah Buku di catat dalam "Jejak Kegiatan Bedah Buku (JKBB) yang diinspirasi oleh jejak langkah Master Cheng Yen.

Beberapa sharing menarik dari beberapa peserta yang hadir seperti sharing dari Junet Lee Shixiong dari He Qi Barat, ia mengakui bahwa tabiat buruknya dapat menjadi baik setelah mengikuti bedah buku.  Hal positifnya adalah sekarang ia bisa menjaga pikiran dan ucapannya agar selaras dengan Dharma. Dalam berkegiatan kita harus mau belajar melatih diri dengan membina karakter serta memperbaiki perilaku  sehingga membina diri menjadi lebih baik lagi. Jangan menganggap remeh diri sendiri sebab setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga. Kemampuan sebenarnya diuji ketika kita sanggup bertahan untuk melakukan hal yang sulit. Keberanian dan semangat sejati ditempa ketika kita mampu mengatasi suatu masalah yang berat.

Acara dilanjutkan dengan menyaksikan tayangan video kilas balik perjalanan Bedah Buku yang diikuti dengan lagu “Satu Keluarga”.  Memang benar, sebagai  satu keluarga  di Tzu chi hendaknya harus saling bahu membahu dan dukung mendukung satu dengan lainya. Ada kalanya ketidak selarasan pendapat dan ketidak sepahaman komunikasi, tetapi  kita harus tetap kompak bersama-sama melatih diri berjalan di jalan Bodhisatwa .

foto  foto

Keterangan :

  • Kegiatan bedah buku juga dapat membuat sesama relawan semakin akrab satu sama lainnya (kiri).
  • Perayaan satu tahun Tzu Chi Bedah Buku Komunitas ini membuat relawan semakin bersemangat untuk menyebarkan pesan kebajikan (kanan).

Tujuan dari "Tzu Chi Bedah Buku Komunitas (TCBBK)" di Facebook adalah untuk mendokumentasikan dan menyebarkan manfaat dari semua kegiatan bedah buku Tzu Chi Indonesia, yang menembus ruang dan waktu untuk bisa berbagi dengan lebih banyak orang, dengan harapan hati manusia lebih tersucikan, masyarakat menjadi lebih damai, dan sejahtera, sehingga dunia lebih terbebas dari bencana. Karena menurut Master Cheng Yen, setiap kehidupan orang merupakan suatu Sutra atau kitab, maka sharing dalam kegiatan bedah buku merupakan suatu Dharma. Apabila Dharma sudah di catat, maka langkah berikutnya adalah menyebarkannya, sama seperti juga dilakukan oleh media televisi DAAI TV, yaitu dengan prinsip Kebenaran, Kebajikan dan Keindahan, menyebarkan informasi yang membawa manfaat positif bagi pemirsanya.

Master Cheng Yen juga mengatakan, “Apa yang dilakukan pada hari ini adalah sejarah untuk hari esok.”   Oleh karenanya setiap kegiatan Bedah Buku harus didokumentasi agar dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.  

Acara ditutup pada pukul 18.17 WIB dengan diikuti dengan acara pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Like Shijie didampingi semua hadirin sebagai rasa bersyukur sekaligus merayakan ulang tahun pertama untuk TCBBK.   Dilanjutkan dengan acara makan malam bersama mee Heng Hwa spesial masakan dari Like Shijie.

Dalam berkegiatan kita harus mau belajar melatih diri dengan membina karakter serta memperbaiki perilaku  sehingga membina diri menjadi lebih baik lagi. Jangan menganggap remeh diri sendiri sebab setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga. Kemampuan sebenarnya diuji ketika kita sanggup bertahan untuk melakukan hal yang sulit. Keberanian dan semangat sejati ditempa ketika kita mampu mengatasi suatu masalah yang berat.

Kita hendaknya lebih banyak menebarkan benih kebajikan dalam hati, karena bertambahnya sebutir benih kebajikan akan mengurangi sebatang rumput liar (kekotoran batin). Jadi dengan mengikuti bedah buku ajaran Master Cheng Yen secara rutin dan mempraktekkan Dharma didalam maka kita telah menumbuhkan jiwa kebijaksanaan kita. Marilah selalu menghadiri acara bedah buku di setiap komunitas kita.

  
 

Artikel Terkait

Cinta Kasih Untuk Korban Banjir di Jak Luay

Cinta Kasih Untuk Korban Banjir di Jak Luay

06 Januari 2017
Hujan deras yang mengguyur Desa Jak Luay di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur akhir Desember lalu menyebabkan banjir. Kondisi ini mengakibatkan warga yang mayoritas bersuku Dayak Bahau itu tidak dapat keluar dan masuk desa untuk beraktivitas.
Sambut Imlek dengan Peduli Sesama

Sambut Imlek dengan Peduli Sesama

20 Januari 2017
Yayasan Buddha Tzu Chi Makassar menyalurkan bingkisan kepada masyarakat Tionghoa prasejahtera sebanyak 778 paket. Perhatian untuk warga prasejahtera merupakan agenda rutin tahunan Tzu Chi Makassar dalam membantu meringankan beban warga. Kegiatan  diadakan pada tanggal 18 Januari 2017.
Home of Arzu: Secercah Harapan Bagi Pencari Suaka di  Jakarta

Home of Arzu: Secercah Harapan Bagi Pencari Suaka di Jakarta

29 Mei 2017

“Saya terpisah dari orangtua dan saudara saya. Betapa saya merindukan ibu saya saat ini,” ungkap Bismillah Joia (14) yang kini tercatat sebagai pengungsi di Indonesia. Joia tidak sendiri. Ia bersama delapan temannya terpaksa meninggalkan tanah kelahiran mereka di Afganistan.  

Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -