Internasional: Bantuan di Guatemala

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 
 

fotoPara relawan Yayasan Buddha Tzu Chi di Guatemala dan El Salvador sedang melakukan survei kerusakan yang diakibatkan topan Agatha.

Guatemala - Para relawan di Guatemala dan El Salvador telah melakukan survei dari kerusakan yang disebabkan oleh Badai Topan Agatha yang menghancurkan kedua negara dan kemudian sudah mulai memberikan bantuan untuk para korban. Jumlah insan Tzu Chi di Amerika Tengah sangat sedikit, namun mereka bertekad untuk melakukan sebaik mungkin apa yang dapat mereka lakukan.

Kehangatan dan Kasih Sayang Tzu Chi

Badai topan yang membuat longsor daerah di dekat perbatasan Guatemala-Meksiko pada malam tanggal 29 Mei lalu, menyebabkan hujan lebat di Amerika Tengah, menewaskan 180 orang, membuat 100 penduduk hilang, dan mengakibatkan kerusakan materi yang diperkirakan mencapai US $ 746.000.000. Daerah yang menelan korban terbanyak adalah Guatemala, di mana yang meninggal berjumlah 152 penduduk.

Pada tanggal 1 Juni lalu, insan Tzu Chi di Guatemala dan El Salvador dengan terorganisir melakukan survei dari kerusakan yang disebabkan oleh topan Agatha. Para relawan tersebut pergi ke desa Antigua San Miguel, 70 kilometer di luar ibukota negara, Kota Guatemala. "Banjir yang terjadi sangat parah," kata salah seorang relawan, Wu Mugui, "di tempat pengungsian, kami menemukan lebih dari 60 keluarga yang kehilangan rumah mereka karena banjir. Daerah lain di Guatemala bahkan lebih parah keadaannya, kami tidak dapat menjangkau mereka karena jalan dan jembatan yang runtuh." Wu dan rekan-rekannya memutuskan cara yang akan dilakukan untuk membantu mereka. "Kami memiliki  selimut dan alas tidur untuk mereka, serta kebutuhan sehari-hari, seperti sikat gigi, pasta gigi, handuk, dan kertas tisu. Kami mendistribusikan paket tersebut di sini pada hari Minggu (6 Juni) jam 6.30 pagi."
Demikian juga, di El Salvador, para relawan yang mengatur bantuan distribusi skala kecil di Kota Santa Ana, mereka memberikan pakaian, selimut, makanan, dan minuman cokelat panas kepada 32 keluarga dengan jumlah 136 orang, yang akan merasakan kehangatan dan kasih sayang Tzu Chi . (Sumber: Website Tzu Chi Taiwan, tanggal 1 Mei 2010, diterjemahkan oleh Riani Purnamasari/He Qi Utara)
  
 
 

Artikel Terkait

Tua Hanyalah Usia, Semangat Tidak Akan Menua

Tua Hanyalah Usia, Semangat Tidak Akan Menua

09 Februari 2012
Bukan untuk melakukan aksi shooping seperti para wanita lain, ia mendatangi tempat ini karena ketertarikannya untuk menjadi relawan Tzu Chi. Sabtu, 4 Februari 2012 lalu bertempat di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, tengah berlangsung Sosialisasi Calon Relawan Tzu Chi.
Bergerak Bersama-sama Membantu Warga Cikarang

Bergerak Bersama-sama Membantu Warga Cikarang

06 Agustus 2017

Usen (56), warga Kampung Kramat, Kedungwaringin mengaku bersyukur. Ia lolos dalam tahap screening atau pemeriksaan awal sehingga dapat mengikuti operasi katarak pada 11-12 Agustus 2017 mendatang. Screening yang digelar di RS. Sentra Medika Cikarang, Sabtu, 5 Agustus 2017 ini diikuti sebanyak 803 orang.

Kamp Budaya Humanis Zhen Shan Mei Sumut 2025: Merekam Keindahan dan Kebajikan Dengan Nilai Budaya Humanis

Kamp Budaya Humanis Zhen Shan Mei Sumut 2025: Merekam Keindahan dan Kebajikan Dengan Nilai Budaya Humanis

16 Juni 2025

Pada 7–8 Juni 2025, Tzu Chi Medan mengadakan Kamp Budaya Humanis Zhen Shan Mei Sumut 2025 yang diikuti 67 peserta.

Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -