Internasional : Kokoh Bertahan dari Gempa

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 
 

fotoSetelah terjadi gempa berkekuatan 6.4 pada skala Richter, relawan Tzu Chi segera memastikan kondisi dan keadaan setiap keluarga yang ada di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Kaohsiung Taiwan.

Setelah gempa berkekuatan 6.4 skala richter, para sukarelawan memeriksa setiap keluarga di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi. (Foto diambil oleh Tang Chiang-hu)

Para penghuni di Perumahan Cinta Kasih di Selatan Taiwan ini kehilangan rumah mereka saat diterjang oleh Topan Morakot akhir Agustus 2009 - tapi selamat dari gempa dahsyat  yang terjadi Kamis lalu (4/3/2010–red). Perumahan Cinta Kasih ini berhasil melewati ujian pertama berupa gempa tersebut dengan gemilang.

Gempa bumi berkekuatan 6,4 skala Richter, menghantam area pegunungan desa Kaohsiung di pagi hari pada tgl 4 Maret. Episenternya berada di desa Jiaxian, tidak berjauhan dengan desa Shanlin, dimana 500 keluarga diungsikan di awal bulan Februari 2010.  Para penghuni, sukarelawan, dan pekerja berlarian keluar dari rumah mereka menuju tanah kosong; namun tidak seorang pun yang terluka dan tidak ada yang rusak. Seluruh penghuni ini telah kehilangan rumah mereka dan banyak pula yang kehilangan orang yang mereka kasihi akibat topan Morakot yang menghantam area pengunungan bagian selatan Taiwan tgl 8 dan 9 Agustus 2009 lalu.

foto  foto

Ket : - Inilah wujud Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi yang dibangun khusus untuk para korban Topan Morakot             di Taiwan tahun lalu.. (kiri).
         - Di perumahan ini, Tzu Chi juga menyediakan layanan informasi bagi para penghuninya. (kanan)

Saat gempa kali ini para  penghuni merasakan  getaran yang kuat, tapi mereka tidak takut. “Saya tidak lagi khawatir,“ ujar Peng Mufa. “Hati saya lega“ tambahnya. Xie Yingming mengatakan ia sedang berdiri bersebelahan dengan istrinya :“Getarannya sangat kuat.“ Para penghuni tahu mereka aman karena Perumahan Cinta Kasih dibangun dengan kekuatan yang dapat menahan  guncangan gempa dan topan yang menghantam Taiwan. 

Mereka merasa beruntung tidak menetap di rumah pegunungan mereka sebelumnya, dimana mutu bangunannya tidak begitu baik dan jika gempa terjadi dapat menyebabkan tanah longsor. Li Taisheng, yang turut berperan pada program penyelamatan, mengatakan bahwa (saat gempa terjadi) mereka segera mengevakuasi diri secepatnya :“lalu kami menghubungi anggota keluarga kami untuk mengabarkan mereka bahwa kami semua selamat. Semuanya  baik-baik saja di sini. Relawan Zhuang Xiudan mengatakan mereka sedang memeriksa materi bangunan: „setiap orang dievakuasi secepatnya. Kami takut terjadi bahaya kejatuhan reruntuhan batu. Kami menanyakan setiap orang bagaimana keadaan mereka dan sebagian besar kondisinya baik-baik saja.“ Para sukarelawan menyarankan agar para penghuni untuk waspada dan berhati-hati pada gempa susulan yang mungkin akan banyak muncul.

Para penghuni Perumahan Cinta Kasih baru sudah melewati ujian pertamanya dan konstruksi gedung sudah menunjukkkan kualitasnya. Para penghuni dan keluarganya pun dapat tidur beristirahat dengan hati yang tenang. (Sumber : www.tzuchi.org, Rabu, tanggal 10 Maret 2010 Diterjemahkan oleh : Susy Grace Subiono)

  
 
 

Artikel Terkait

Belajar Melindungi Bumi

Belajar Melindungi Bumi

29 Maret 2019

Memasuki pekan keempat di bulan Maret 2019, insan Tzu Chi komunitas He Qi Timur menyambut kedatangan 29 anak asuh bersama 19 insan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat, berkunjung ke Depo Pelestarian Lingkungan Kelapa Gading. Mereka datang dalam rangka memperkenalkan anak asuh Tzu Chi He Qi Pusat tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

Suara Kasih: Melenyapkan Keakuan dan Kesombongan

Suara Kasih: Melenyapkan Keakuan dan Kesombongan

18 Juli 2013 Mereka bukan mengejar ketenaran dan keuntungan. Setiap orang membangkitkan cinta kasih yang sangat tulus untuk membantu orang lain. Berkat kontribusi penuh kesungguhan hati setiap orang, barulah kita bisa merajut jaring Bodhisatwa.
Kelas Budi Pekerti: Belajar Peduli Lingkungan Sejak Dini

Kelas Budi Pekerti: Belajar Peduli Lingkungan Sejak Dini

21 September 2022

Kelas Budi Pekerti di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kali ini sedikit berbeda karena dilaksanakan di Pantai Ketam. Setibanya di lokasi, para Da Ai Mama mengajak siswa-siswi memperagakan isyarat tangan berjudul Ren Ren Zuo Huan Bao.

Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -