Internasional: Pertama di Amerika Selatan

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 
 

fotoSeorang warga Katolik memberi tanda salib di depan Rupang Buddha.

Quirihue  - Pada akhir pekan bulan Mei, tanggal 29 dan 30 lalu, para relawan Yayasan Buddha Tzu Chi melakukan dua distribusi utama di Chile untuk membantu lebih dari 10.000 orang. Mereka juga mengadakan baksos pengobatan gratis dan perayaan hari Waisak. Perayaan  ini merupakan yang pertama di negara bagian Amerika Selatan.

Kota Termiskin dan Terparah

Para relawan mendistribusikan bantuan di Kota Lota dan Quirihue. Quirihue adalah salah satu kota yang mengalami dampak terburuk dari gempa bumi berkekuatan 8,8 skala Richter, yang menghancurkan Chile pada tanggal 27 Februari lalu. Gempa bumi ini terjadi di lepas pantai wilayah Maule. Di Provinsi Concepcion, Lota adalah salah satu kota termiskin di Chile, yang menjadi pusat penambangan batubara, tetapi telah ditutup karena sumber daya yang hampir habis dan batubara murah dari Kolombia yang masuk ke pasaran.

Para relawan bersiap untuk mendistribusikan bantuan di sebuah gudang di Concepcion. Seragam mereka berubah menjadi putih karena mereka bekerja dari pagi sampai malam hari untuk membungkus tepung dan susu bubuk. Barang-barang bantuan, termasuk terpal plastik dan selimut yang ramah lingkungan, dimuat ke dalam truk, yang tidak bisa melebihi 8 ton, karena jalanan yang rusak tidak bisa membawa barang yang terlalu berat. Hampir 160 orang ambil bagian dalam operasi di Quirihue, termasuk 28 relawan, 90 orang lokal dan 41 orang dari Tiongkok. Mereka menetapkan pada 30 Mei, Sabtu lalu, bahwa para relawan harus mencapai lokasi pada waktu yang ditentukan.

foto  

Ket : - (Foto di sebelah kiri) Wanita ini merasa sangat gembira karena menerima bantuan dari yayasan Buddha             Tzu Chi, termasuk lembaran plastik dan selimut ramah lingkungan.
            (Foto di sebelah kanan) Walikota Quirhue, Tomas Irribarra de La Torre (tengah) mengikuti upa

Satu Keluarga Besar
Sebelum distribusi bantuan, para relawan mengadakan perayaan Hari Waisak untuk menghormati Sang Buddha, yang pertama kalinya diadakan di Chile. Sebagian besar warga negara ini beragama Katolik dan mereka turut senang untuk ikut ambil bagian. Perayaan ini diselenggarakan dengan kesungguhan hati dan penuh rasa hormat. Stephen Huang, koordinator relawan Tzu Chi di seluruh dunia, membacakan pesan cinta kasih dari Master Cheng Yen. "Darah di seluruh pembuluh darah kita berwarna merah, bukan? Kita semua adalah satu keluarga," katanya.

Warga menyambut barang-barang , terutama tenda plastik, yang dapat mencegah kebocoran air di tempat penampungan sementara di mana mereka tinggal setelah gempa. "Suami saya 86 tahun dan saya akan segera 80 tahun," kata salah satu pasangan tua penerima bantuan. "Kami mengandalkan diri kami sendiri dan kami sekeluarga tidak memiliki uang untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Barang ini sangat membantu kami,” sambungnya senang. Para relawan Tzu Chi mendistribusikan 1.735 paket barang dan membantu 9.146 orang. Mereka kesulitan untuk memberikan 275 paket yang tersisa, yang kemudian mereka percayakan kepada pihak walikota untuk mendistribusikannya.

Di  Quirihue, para relawan juga membuat sebuah klinik medis, dengan 10 dokter yang berbeda dan putri Presiden Chile, Sebastian Pinera, seorang dokter anak. Bersama-sama mereka merawat 187 pasien.

Hari itu menandai perpanjangan tapak Yayasan Buddha Tzu Chi di Chile. Tragedi gempa bumi telah membawa para relawan ke negara Chile untuk pertama kalinya, sekarang hubungan kedua negara dan orang-orang Chile menjadi semakin dalam. (Sumber: Website Tzu Chi Taiwan tanggal 31 Mei 2010, diterjemahkan oleh Riani Purnamasari/He Qi Utara)

  
 
 

Artikel Terkait

Berbagi Kasih dengan Oma dan Opa di Senjarawi

Berbagi Kasih dengan Oma dan Opa di Senjarawi

26 April 2017

Relawan Tzu Chi Bandung kembali melakukan kunjungan kasih ke Panti Wreda Senjarawi. Panti yang dihuni oleh 46 opa dan oma ini berlokasi di Jl. Jeruk  No. 7 Bandung. Di sini, relawan memberikan pelayanan kepada opa dan oma sebagai wujud bakti dan kepedulian terhadap orang yang lebih tua.

Perhatian Untuk Para Dai dan Guru Ngaji di Kota Medan

Perhatian Untuk Para Dai dan Guru Ngaji di Kota Medan

15 Mei 2020

Wabah Covid-19 berdampak ke semua lapisan masyarakat dan juga ke semua umat beragama. Untuk itu Tzu Chi Medan memberikan bantuan berupa 500 paket sembako (beras 5 kg dan 1 dus mi instan) kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, Rabu 13 Mei 2020. Bantuan ini diberikan kepada para guru ngaji dan dai (pendakwah) di berbagai daerah di Kota Medan.

Suara Kasih: Menciptakan Berkah di Dunia

Suara Kasih: Menciptakan Berkah di Dunia

16 Agustus 2013 Akibat manusia selalu ingin mencari kesenangan, maka banyak pabrik dibuka. Jika jumlah pabrik bertambah, maka limbahnya dapat mencemari sumber air dan tanaman pangan  yang dibutuhkan oleh manusia. Ini adalah sebuah siklus buruk.
The beauty of humanity lies in honesty. The value of humanity lies in faith.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -