Jangan Hanya Mendengar
Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Juliana Santy|
|
| ||
Mengikuti perjalanan relawan memandu para tamu, mendengar banyak kisah, tak hanya dari relawan saja namun juga dari pengunjung. Seperti ketika seorang pengunjung melihat poster yang bertuliskan, jangan biarkan badai bercamuk di dalam hati, ia pun berkata kepada temannya, “Ini yang sering terjadi di hati saya, badai berkecamuk di hati,” seraya memegang dadanya. Begitu pula dengan pengunjung lainnya, saat melihat sebuah poster yang berisikan sejarah pembagian beras, ia berdecak kagum serta mengangguk setuju dengan judul dari poster tersebut dan berkata, “Betul, berkah harus dibagi, semakin dibagi semakin bertambah.” Lain halnya ketika seorang relawan berkata bahwa Tzu Chi membutuhkan banyak relawan dan menberi contoh untuk membersihkan rumah insan Tzu Chi ini saja, mereka pun membutuhkan banyak orang. Pengunjung pun langsung serempak berkata, “Ayo kita bantu bersihkan.” Walaupun itu hanya ucapan saja, tapi itu sebuah niat hati yang terucap. Entah dari mana semangat untuk mengatakan hal seperti itu, karena ini tempat yang baru pertama kali mereka kunjungi, dan mungkin tempat yang asing. Mungkin juga tempat yang asing ini terasa hangat dan dekat karena relawan mendampingi dengan kehangatan dan cerita-cerita yang menemani kunjungan mereka.
Keterangan :
Salah satu kunjungan pada tanggal 25 April 2013, sekitar 80 pengunjung dari Badan Kerja Sama Kristen Katolik BKS V pusat, datang ke Aula Jing Si untuk mengenal Tzu Chi. Kunjungan ini diusulkan oleh salah satu anggotanya yaitu Poppy Winailan. Sebelumnya ia pernah berkunjung ke Aula Jing Si dan mau mengajak teman-temannya untuk mengenal Tzu Chi. “Pada waktu itu saya usulkan kesini supaya kita bisa belajar, banyak belajar demi kemanusiaan. Agama itu kan ajarannya semua sama ya, kasih jadi berkat untuk orang lain, tapi kadang-kadang kita suka lupa. Seperti saat ini kan bagus, kita jangan hanya mendengar tapi kita juga harus tahu berbuat, saya ingin ibu-ibu ini mendengar apa yang orang lain pernah perbuat supaya kita juga tergerak untuk melakukan sesuatu untuk orang lain. jadi hidup ini tidak boleh hanya untuk diri kita sendiri, karena kita dikasih berkat untuk menyalurkan berkat itu, entah itu tenaga, pikiran, apa yang kita miliki boleh kita salurkan kepada orang lain,” ucapnya dengan penuh semangat. Seperti yang dikatakan oleh Poppy Winailan di atas, jangan hanya mendengar namun juga harus tahu berbuat, diharapkan melalui kunjungan dan pengenalan seperti ini akan membuat semakin banyak orang membangkitkan cinta kasih di dalam dirinya, serta membuat semakin banyak orang terinspirasi untuk berbuat kebajikan bagi sesama. | |||
Artikel Terkait
Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Banyumas: Tzu Chi Memulai Proses Survei Tahap II di Purwojati
09 Oktober 2025Relawan Tzu Chi bersama Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kab. Banyumas, dan kepala desa setempat melakukan survei ke rumah-rumah warga di Desa Purwojati dan Karangnangka.
Mengantarkan Oma Phan Kin Lan ke Panti Sahabat Baru
29 Desember 2021Memprihatinkan betul kondisi Oma Phan Kin Lan (76), warga Kapuk Muara, Jakarta Utara. Sekujur kakinya dipenuhi luka melepuh, kondisinya juga makin parah karena sudah enam bulan ini ia tak bisa berjalan.
Indahnya Kasih Natal Tercermin di Tzu Chi Biak
19 Desember 2017Relawan Tzu Chi Biak mengadakan Perayaan Natal Bersama dengan warga Desa Dofyo Wafor, Desa Binaan Tzu Chi Biak, Sabtu, 16 Desember 2017. Dalam khotbah Natal, Pastor John Bonai Pr menyampaikan 3 hal agar damai ada di hati manusia, yaitu: sabar, mengampuni, dan kasih.








Sitemap