Jing Si Talk: Telah Kutemukan
Jurnalis : Aping Rianto (He Qi Utara), Fotografer : Aping Rianto dan Feranika Husodo (He Qi Utara)
|
| ||
Makna Jing Si dan Hubungannya dengan Tzu Chi Arti kata Jing Si dan hubungannya dengan Tzu Chi ini pun dikupas secara detail oleh Livia Shijie. Ia menjelaskan bahwa kata “Jing” secara harfiah berarti tenang, sedang kata “Si” mempunyai arti pikir atau merenung. Jadi Jing Si berarti merenung dengan tenang. Livia Shijie mengatakan bahwa Jing Si sebenarnya adalah nama Master Cheng Yen sebelum beliau ditahbiskan menjadi seorang biksuni saat meninggalkan rumah untuk lebih mendalami ajaran Buddha. Beliau terinspirasi saat membaca cerita mengenai Sang Buddha yang mencapai pencerahan ketika melakukan perenungan di bawah pohon Bodhi. Dijelaskan pula arti Jing Si menurut Master Cheng Yen, yaitu setiap saat merenungkan pedoman dan makna kehidupan, yang merupakan dasar prinsip Tzu Chi berkaitan erat dengan budaya humanis dalam jiwa kebijaksanaan. Livia Shijie sempat mengajukan pertanyaan kepada para peserta, apakah pedoman hidup kita? Apakah kita sudah menjalani kehidupan ini dengan penuh arti dan bermakna? Bagi para relawan Tzu Chi, tidakkah merasakan bahwa setelah bergabung di Tzu Chi, hidup menjadi lebih bermakna dan penuh arti ?
Keterangan :
Beberapa Istilah Jing Si Dalam Jing Si Talk kali ini ada seorang peserta wanita bernama Lenny Wibawa. Ketika diberi kesempatan untuk berbagi cerita, Lenny Wibawa yang tinggal di Sunter ini mengungkapkan bahwa sudah lama ia mencari Tzu Chi tetapi baru pada malam Jing Si Talk inilah ia berhasil menemukan Tzu Chi. Apa yang diceritakan oleh Lenny sangatlah menarik karena mengungkapkan bahwa di luar sana banyak orang yang sudah mendengar atau mengenal Tzu Chi tetapi sebagian masih menemukan kendala bagaimana caranya untuk menemukan dan masuk ke dalam “pintu gerbang” Tzu Chi. “Saya hari ini pertama masuk ke Tzu Chi. Rima (relawan) yang membawa saya. Mungkin kali ini jodoh saya karena selama ini saya selalu mencari bagaimana caranya untuk menemukan Tzu Chi, untuk saya bersumbangsih. Tetapi selama ini saya tak menemukannya dan saya selalu berdoa. Dan ternyata saya bisa bertemu dengan Rima yang juga sempat memberi saya sebuah buku Tzu Chi. Selama hidup saya, saya mempunyai banyak teman tetapi di lingkungan teman saya hidupnya semua mewah dan tidak pernah bersumbangsih. Selalu menonjolkan diri dengan kemewahan dan itu adalah salah. Saya berterima kasih malam ini dapat hadir di sini dan mungkin ke depannya saya akan dapat menjadi lebih bijaksana,” cerita Lenny Wibawa. Acara Jing Si Talk ini memang terbuka untuk umum dan undangannya disiarkan melalui jejaring sosial. Seperti halnya dengan kegiatan Tzu Chi lainnya, salah satu tujuannya adalah mensosialisasikan Tzu Chi dan menggalang relawan baru untuk ikut serta memperpanjang barisan relawan Tzu Chi. | |||
Artikel Terkait
Menjalin Jodoh yang Baik dengan Semua Makhluk
05 September 2014Bangun Asa Lewat Pembangunan Jembatan
14 Desember 2021Tzu Chi Sumatera Utara membangun dan meresmikan dua jembatan, satu berada di Desa Simanosor, satu lagi di Desa Manduamas Lama, Kabupaten Tapanuli Tengah.

Cinta Kasih di Tengah Pandemi bagi Suku Anak Dalam
16 September 2020Relawan Tzu Chi di Xie Li Jambi 1 kembali melaksanakan kegiatan bakti sosial bagi Suku Anak Dalam. Pada kesempatan baik ini, relawan memberikan 200 masker kain dan 55 paket sembako bagi masyarakat Suku Anak Dam di Desa Tanjung (5/9/2020).