Kado Imlek untuk Cin Siang
Jurnalis : Widodo (Tzu Chi Cabang Sinarmas), Fotografer : Widodo, Thoe Yulius (Tzu Chi Cabang Sinarmas)
Tampak bagian depan rumah Cin Siang sebelum dibedah.
Cinta kasih adalah benih yang ditanam di lahan berkah dalam batin setiap orang. Seberapa banyak benih cinta kasih yang ditebarkan, sebanyak itu pula hasil yang akan dipanen.

Kondisi dalam rumah setelah dikosongkan sebelum dilakukan pembangunan. Anyaman bambu menjadi pelindung rumah keluarga Cin Siang.
Rumah yang ditempati Cin Siang dan keluarga ini adalah warisan dari orang tuanya. Bagian depan berupa papan berwarna biru yang sudah mulai kusam digerus waktu. Sementara dindingnya dari gedek (anyaman bambu). Rumah ini selalu bocor ketika hujan tiba. “Iya kalau bocor anak-anak cari tempat neduh sendiri-sendiri aja, kadang di rumah saudara, kadang ke tempat tetangga. Kalau saya ya tetap di sini,” kata Cin Siang.

Relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas turut membantu menurunkan material rumah ketika proses bedah rumah berlangsung.
Menggarap sawah sudah Cin Siang tinggalkan seiring berpindahnya kepemilikan sawah yang ia garap. “Ya mau bagaimana, saya kan tergantung sama yang punya lahan. Lagian umur juga sudah segini, kerja berat pasti udah gak sekuat dulu,” ungkapnya. Beruntung kini ia memiliki kesibukan baru membantu menggembalakan bebek milik saudaranya.

Cin Siang menggembalakan bebek di sawah tak jauh dari rumahnya.
Dulu Cin Siang memiliki bebek sendiri, tetapi seiring kebutuhan hidup, satu per satu bebeknya dijual untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Untuk membantu kebutuhan keluarga, sang istri, Idah (51) menjadi tukang urut panggilan. “Iya lumayan untuk bantu suami, syukurlah kalau ada yang panggil. Cuma memang ini agak seret panggilan,” ungkap Idah.

Tangis haru Cin Siang saat relawan menyerahkan rumahnya yang telah selesai dibedah.
Budi, pemuka agama Buddha di Teluknaga menjadi jembatan jalinan jodoh Cin Siang dengan relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas. Setelah sebelumnya membantu bedah rumah keluarga Anton Siotang di Kampung Melayu Timur, Romo Budi, begitu ia biasa disapa, menyampaikan kepada relawan jika ada rumah lain yang perlu dibantu. Relawan bergegas melakukan survei. Dan dari hasil survei dan diskusi lebih lanjut, rumah Cin Siang akhirnya disetujui untuk dibedah. Selama rumahnya dibedah, Cin Siang mengontrak tak jauh dari rumahnya. Setiap hari Cin Siang dan anak-anaknya membantu pengerjaan rumahnya. “Ya karena udah gak sabar mau pindah, biar cepet jadi kita bantu yang bisa kita bantu”.

Cin Siang ditemani istri dan cucunya berdoa di depan rumah, berharap kehidupannya semakin membaik seiring penempatan rumah barunya.
Tiga bulan berselang relawan kembali berkunjung untuk menyerahkan rumah yang telah selesai dibedah. Tangis haru Cin Siang tumpah. Tak henti ia menghampiri relawan mengucapkan terima kasih. “Ya saya cuma mau bilang terima kasih atas semua bantuannya ini. Sekarang sudah tidak perlu khawatir kebocoran lagi,” ujarnya sambil menahan haru. Idah pun ikut menangis bahagia melihat suaminya berlinang air mata. “Lihat suami nangis, saya jadi ikut kebawa juga. Udah seneng sekarang. Rumah udah bagus begini,” ujar Idah.

Cin Siang dan istri di depan rumah yang sudah selesai diperbaiki.
Tony, salah satu relawan Tzu Chi dari Xie Li Head Office turut bersyukur dengan selesainya bedah rumah Cin Siang. “Begitu saya lihat bedah rumah ini waduh dalam hati saya berpikir ini suatu karma yang baik buat Pak Cin Siang. Rumahnya bagus sekali, di luar ekspektasi saya. Tentu saya turut berbahagia dengan Pak Cin Siang. Semoga Pak Cin Siang bisa mendapat berkah yang lebih baik. Harapan saya sama Pak Cin Siang bisa merawat dengan baik rumah ini,” pungkas Tony.
Artikel Terkait

Program Bedah Rumah Tahap 2 Kamal Muara: “Rumah Ini Mau Saya Tempati Seumur Hidup Sayaâ€
28 Januari 2022Bantuan bedah rumah yang dilaksanakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia saat ini tengah dalam proses pembangunan.

Bedah Rumah, Jalin Jodoh Baik
19 Oktober 2011 Mbok Sum yang ditinggal sendiri oleh Wasman merasa sedih. Beruntung dirinya memiliki seorang anak angkat yang ia asuh ketika Wasman masih hidup. Anak itu bernama Supiah, anak tetangganya yang menemani dirinya hingga sekarang.
Tzu Chi Bersama Pemprov DKI Serahkan Empat Kunci Bedah Rumah Untuk Warga Pegangsaan
11 September 2023Penyerahan kunci warga penerima bantuan bedah rumah di Pegangsaan, Jakarta Pusat (10/09/2023) oleh Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma dan PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.