Kala Han-Han Sakit
Jurnalis : Dok. Tzu Chi Bandung, Fotografer : Dok. Tzu Chi Bandung![]() |
Masih ingat Han-Han? Gadis penderita Cerebral Palsy yang baru saja memasuki usia ke-13 5 Desember lalu. Putri bungsu pasangan Chia Fuk Chiang (alm.) dan Sri Sari ini sejak lahir hidup dengan keterbatasan fisik dan mental. Tidak hanya deraan fisik, kondisi ekonomi keluarga Han-Han sepeninggal sang kepala keluarga 6 tahun lalu bisa dikatakan jauh dari lumayan, alias miskin. (Selengkapnya mengenai keluarga ini dapat dibaca dalam Dunia Tzu Chi nomor 22).
Wabah demam berdarah yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia tak ayal membuat khawatir tiap ibu-ibu yang memiliki anak, terutama bila mendapati sang anak tiba-tiba terserang demam tinggi. Kecemasan ini pula yang menghinggapi Sri Sari, ibunda Han-Han, saat putri bungsunya ini menderita panas tinggi selama lebih dari 3 hari. Di hari keempat, Selasa, 13 Desember 2005, Han-Han mengeluh sakit di daerah perut, dan disekujur kulit badannya muncul ruam-ruam merah sebagaimana yang biasa timbul dalam kasus demam berdarah. Mau berobat ke dokter, tidak punya ongkos.
Dalam kegalauan, sebersit harapan muncul saat Sri Sari teringat pada Yayasan Buddha Tzu Chi, yang selama tujuh bulan belakangan ini rutin mengirimkan bantuan sembako bulanan dan be siswa pendidikan bagi kedua putri kembarnya. Mulai akhir Agustus 2005, Tzu Chi Bandung telah menyelenggarakan Klinik Pengobatan Umum dan Gigi. Dalam kepanikan, Sri Sari menghubungi Klinik Cinta Kasih Tzu Chi Bandung, yang langsung direspon sejumlah relawan dengan menjemput Han-Han untuk diajak berobat ke Klinik.
Malam telah merambat pukul 20.00 Wib, saat Han-Han menjalani pemeriksaan fisik oleh dr.Afih, dokter di Klinik Cinta Kasih Tzu Chi Bandung. Khawatir Han-Han menderita demam berdarah, dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium dan mengecek kadar trombosit pasien. Didampingi ibu, seorang kakak, dan dua orang relawan Tzu Chi, Han-Han segera dilarikan ke RS Dr.Hasan Sadikin, Bandung. Di sana, ia menjalani pemeriksaan fisik dan laboratorium oleh dokter jaga. Han-Han tidak terbukti menderita demam berdarah, namun harus menjalani rawat inap karena dicurigai menderita HSP(Henoch Schonlein Purpura), sejenis penyakit otoimun yang belum diketahui jelas etiologi penyakitnya.
Salah satu masalah yang dihadapi keluarga ini adalah meskipun termasuk kriteria Keluarga Miskin alias Gakin, mereka nyaris tidak pernah mendapatkan hak-hak selaku warga tidak mampu, sebagaimana hak atas dana kompensasi BBM, dana kesehatan, dan dana pendidikan. Akar permasalahannya, ternyata sejak sekeluarga mereka pindah ke kontrakan baru mereka di wilayah Kiara Condong sekitar 3 tahun lalu, Sri Sari lalai mengurus dokumen bukti keabsahan kependudukan mereka. Sejak itu, ia tak mengantongi KTP maupun KK keluarganya. Kondisi ini cukup menyulitkan saat mendaftarkan Han-Han untuk perawatan di RS Dr.Hasan Sadikin. Tzu Chi akhirnya membantu pengurusan dokumen-dokumen kependudukan ini demi kelancaran proses administrasi rumah sakit dan demi memberikan kepastian hukum bagi keluarga ini, terutama menyangkut masa depan putra-putri mereka. Tak dapat dibayangkan bila si kembar Lili dan Lulu, tumpuan masa depan keluarga ini, yang kini telah duduk di bangku kelas III SMU, harus menapaki hari depannya tanpa kepastian status kependudukan. Bila demikian, tentu peluang pendidikan dan pekerjaan yang layak akan tertutup bagi mereka.
Han-Han menjalani rawat inap hingga Selasa, 27 Desember 2005. Relawan Tzu Chi mendampingi dan menghantar Han-Han hingga kembali ke kontrakan mungil mereka yang terletak ditengah sebuah gang sempit di kawasan Kiara Condong. Berharap, secercah sinar kasih ini dapat menerangi langkah keluarga ini ke depan.Artikel Terkait
Semangat Berbagi di Bulan Suci: 500 Porsi Takjil Bagi Seniman Bangunan
27 April 2021Bertepatan dengan bulan Ramadan, relawan Tzu Chi Komunitas Kerelawanan Badan Misi Yayasan dan DAAI TV mengadakan kegiatan berbagi makanan berbuka puasa mulai Senin, 26 April 2021.

Klinik Tzu Chi, Menyembuhkan Raga, Menenteramkan Jiwa
09 Juni 2016 Ribuan pengungsi Suriah terus berdatangan ke klinik Tzu Chi di Istanbul Turki. Meski makin banyak yang datang, sambutan hangat yang diberikan para relawan kepada para pengungsi tak berkurang sedikit pun.
Sosialisasi Relawan di Tzu Chi Makassar
07 Desember 2023Tzu Chi Makassar melaksanakan kegiatan sosialisasi relawan kepada 30 peserta yang berpartisipasi dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-141 di Kota Makassar.