Kasih Sayang dan Perhatian Kepada Anak Penyandang Disabilitas
Jurnalis : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)Dokter TIMA Indonesia melakukan edukasi menggunakan sarana interaktif untuk membangun keakraban dengan anak-anak.
Pada tanggal 1 Februari 2015, relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Bandung melakukan kunjungan kasih ke Yayasan Aziziyah yang berada di Jl. Cagak, Desa Maruyung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung. Yayasan yang lebih dikenal dengan nama Yayasan Aziziyah Pacet ini memberikan pelayanan kepada anak – anak penyandang disabilitas dari keluarga yang kurang mampu. Sebanyak 7 relawan Tzu Chi termasuk 3 dokter Tzu Chi Medical International Medical Association (TIMA) Indonesia ikut serta dalam kunjungan tersebut.
Dalam kunjungan ini, para relawan membagikan beras dan biskuit yang diharapkan dapat meringankan beban keluarga dari anak-anak dan juga dapat meningkatkan asupan gizi anak-anak tersebut.
Kehadira para dokter TIMA ini selain untuk memberikan perhatian kepada anak-anak juga ditujukan untuk memeriksa kondisi mereka yang pada hari itu akan menjalani terapi. Dalam kunjungan, pemeriksaan para dokter TIMA menunjukkan beberapa anak didapati mengalami kekurangan asupan gizi. Oleh karena itu, setelah selesai menjalani terapi relawan Tzu Chi juga membagikan beras dan biskuit kepada anak-anak dan orang tuanya.
Para dokter TIMA Indonesia terus mendampingi anak-anak saat menjalani terapi.
Saat menjalani terapi, relawan Tzu Chi turut mendampingi anak-anak. Selain itu, untuk menghidupkan suasana dan membangun keakraban, para dokter TIMA melakukan edukasi dan percakapan kepada anak-anak menggunakan sarana interaktif. Beberapa orang tua anak-anak menggunakan kesempatan ini untuk melakukan konsultasi mengenai cara perawatan yang tepat bagi buah hati mereka.
Para relawan Tzu Chi percaya bahwa dengan berempati dan ikut merasakan penderitaan mereka akan membangun rasa terima kasih dan kepercayaan. Berbagi kasih dengan cara berbaur merupakan salah satu cara untuk menghangatkan batin dan menebarkan cinta kasih universal kepada semua makhluk.
Artikel Terkait

Berjuang Menaklukkan Kanker Sembari Bersumbangsih
30 September 2016
Sudah Bisa Tersenyum dan Melanjutkan Hidup
27 November 2020Sebuah
pen implan yang tampak seperti antena televisi terpasang di sepanjang kaki
kanan Pita Rosita (24). Sembari duduk di kasur, ia membuka perban yang membalut
kakinya tersebut dan pelan-pelan membersihkannya dengan cairan pembersih luka.
“Sudah seperti perawat ya Pita, sudah terampil,” kata Beti Susanti, relawan Tzu
Chi yang mengunjungi Pita pagi itu, Kamis 26 November 2020.
.jpg)
Acungan Jempol untuk Semangat Tuti
20 September 2017Setiap orang tidak akan pernah tahu kapan kemalangan akan menimpa. Seperti Tuti, wanita setengah baya yang tahun ini berusia 37 tahun. Di usia yang relatif masih muda, Tuti sudah berulang kali keluar- masuk rumah sakit karena kanker ovarium yang ia derita sejak tahun 2013 lalu.