Kasih untuk Pahlawan Kebersihan

Jurnalis : Roni Sunyoto (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Roni Sunyoto (Tzu Chi Surabaya)

fotoEdwin, relawan Tzu Chi menjelaskan dengan detil setiap kegiatan Tzu Chi yang tertera dalan gambar poster kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini (tengah).

Bulan puasa dan Idul Fitri tentu sangatlah dinanti-nantikan oleh umat muslim di seluruh dunia. Tak terkecuali di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, suasana bulan puasa tentulah sangat terasa. Berbagai persiapan dilakukan oleh keluarga dari menyiapkan hidangan sahur dan berbuka puasa hingga pakaian baru untuk merayakan Lebaran. Namun keceriaan bulan puasa ini tak bisa dirasakan oleh semua orang. Banyak pula yang merayakan bulan puasa dengan penuh kesederhanaan dan keprihatinan.

Potret kehidupan seperti ini banyak ditemui di dalam keluarga para pekerja dan buruh harian yang banyak sekali ada di kota besar seperti Surabaya. Pekerja pabrik, pengumpul sampah, dan petugas kebersihan merupakan mayoritas dari para pekerja yang cukup kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Tzu Chi pun memberikan perhatian kepada para petugas kebersihan Kota Surabaya bekerja sama dengan pemerintah Kota Surabaya dan Walikota Surabaya. Tzu Chi menyadari bahwa mereka ini menduduki posisi penting dalam kehidupan sehari-hari warga Kota Surabaya. “Bisa dibilang mereka ini adalah pahlawan kebersihan Kota Surabaya. Merekalah yang selama ini menjaga kebersihan lingkungan kita. Kalau tidak ada mereka entah akan bagaimana kehidupan kita. Oleh karena itu di saat berbahagia seperti ini selayaknyalah kita berbagi dengan mereka,” kata Sufei Tan, relawan Tzu Chi yang menjadi kordinator kegiatan ini.

 

foto  foto

Keterangan :

  • Senyum bahagia merekah saat Walikota Surabaya secara simbolis memberikan bingkisan sembako kepada salah satu ibu anggota pasukan kuning. (kiri)
  • Dengan sabar dan teratur para anggota pasukan kuning menunggu antrian untuk mendapatkan bingkisan sembako dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. (kanan)

Sebanyak 1.500 orang petugas kebersihan mendapatkan bantuan paket sembako berupa berbagai barang kebutuhan pokok. Acara dilangsungkan di Mangga Dua Centre Hall D pada hari Minggu tanggal 21 Agustus 2011 pukul 15.30 WIB. Beberapa jam sebelumnya relawan Tzu Chi telah mempersiapkan barang yang akan dibagikan dengan rapi ke dalam sebuah baskom plastik sehingga memudahkan pembagian agar berlangsung dengan efektif. Tzu Chi juga patut berbangga karena akhirnya Walikota Surabaya Tri Rismaharini dí sela-sela kesibukan tugasnya menyempatkan diri untuk hadir dan turut memberikan dukungan kepada Tzu Chi dan sekaligus berjumpa dengan warga kotanya. Dalam sambutannya kepada para petugas kebersihan beliau menyampaikan untuk tetap bertugas dengan rajin dan sabar. “Kalau kita bekerja dengan baik dan sepenuh hati, pasti akan ada yang memperhatikan kalian semua. Seperti hari ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Tzu Chi atas perhatian yang diberikan kepada kami. Jika semua orang mau berbagi seperti ini, niscaya dunia akan selalu tenteram, damai, dan tidak akan ada pertikaian,” kata Tri Rismaharini dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan meriah oleh ribuan peserta yang hadir. Walikota juga sempat menyaksikan pameran poster kegiatan Tzu Chi dan memberikan bantuan secara simbolis kepada para petugas kebersihan. Acara berlangsung dengan lancar dan penuh kegembiraan.

foto  foto

Keterangan :

  • Tzu Shao (relawan kecil Tzu Chi) menyambut kedatangan Walikota Surabaya dengan penuh sukacita (kiri)
  • Ketua Tzu Chi Surabaya, Vivian Fan, memberikan kenang-kenangan berupa 10 Pedoman Hati kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kanan)

Perhatian Kecil yang Bermakna Besar
Rona muka bahagia pun terpancar dari wajah para penerima bantuan termasuk Suparti. Ibu dengan 3 orang anak ini sehari-harinya bekerja sebagai penyapu jalan untuk membantu perekonomian keluarganya. Panas dan hujan pun sudah tak ia pedulikan lagi, yang penting ia bisa memberikan makanan bagi anak-anaknya di rumah. “Saya sudah bekerja seperti ini selama 3 tahun, awalnya cukup berat harus berpanas-panasan atau kadang juga harus bangun dini hari untuk menyapu jalan, namun lama kelamaan juga sudah biasa,” katanya. Saat menerima barang bantuan dari Tzu Chi wajahnya pun berbinar-binar bahagia dan penuh syukur. “Barangnya sangat banyak, saya berterima kasih sekali atas bantuannya. Semoga Tuhan yang membalas semua kebaikannya,” ucapnya terharu.

Begitu pula dengan Warno yang di hari pembagian datang mengenakan seragam pasukan kebersihan (orange). “Kami mengucapkan syukur dan terima kasih atas bantuannya ini. Ini sangat membantu kami,” kata Warno dí sela-sela acara pembagian. Warno juga seorang petugas kebersihan yang sudah 5 tahun menekuni profesi itu. Ia bekerja keras demi menafkahi keluarganya yang ada di kampung. “Saya tidak malu, kan ini pekerjaan halal dan membantu menjaga kebersihan kota,” kata Warno. Sebuah potret kehidupan warga kelas bawah Surabaya yang bekerja keras di jalanan demi sesuap nasi. Semoga apa yang sudah dilakukan Tzu Chi ini dapat menjadi saluran berkah dan aliran cinta kasih seperti ini akan terus mengalir.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Satu Tahun Pasca Ketsana

Suara Kasih: Satu Tahun Pasca Ketsana

29 September 2010 Tanggal 26 September tahun lalu, Topan Ketsana mendatangkan bencana banjir di Manila. Di samping bencana banjir, terjadi pula kebakaran akibat arus pendek. Pada saat itu, warga sungguh berada di tengah genangan air dan panasnya api.
Bersih-bersih Aula Jing Si Jelang Waisak

Bersih-bersih Aula Jing Si Jelang Waisak

07 Mei 2018
Aula Jing Si di Tzu Chi Center pagi itu masih belum sepenuhnya terang. Namun melongok ke dalam, sudah ada puluhan relawan yang bergotong-royong membersihkan sisi demi sisi di dalam aula. Bersih-bersih Aula Jing Si ini difokuskan untuk peringatan Hari Raya Waisak yang akan digelar pada Minggu, 13 Mei 2018 mendatang.
Menjalin Jodoh Baik Melalui Pelatihan Relawan Abu Putih

Menjalin Jodoh Baik Melalui Pelatihan Relawan Abu Putih

01 April 2022

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melakukan kegiatan Pelatihan Relawan Abu Putih pada Minggu, 27 Maret 2022. Sebanyak 29 orang relawan ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -