Kebahagiaan Milik Bersama

Jurnalis : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)
 
 

fotoKebahagiaan terpancar dari wajah para penghuni panti setelah mendapatkan kunjungan dan perhatian yang diberikan oleh para relawan Tzu Chi Bandung.

Sebanyak 8 orang relawan Tzu Chi yang terdiri dari 7 relawan biru putih dan 1 relawan abu putih menebarkan cinta kasihnya di Panti Jompo Priangan, Jl. Karmel 1 no. 56, Lembang, Kab. Bandung. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2010, yang merupakan agenda rutin Yayasan Buddha Tzu Chi.

Pukul 09.50 para relawan tiba di panti yang dihuni oleh 6 opa dan 11 oma. Para relawan langsung bercengkrama dengan beberapa oma yang kebetulan saat itu sedang duduk santai di teras panti. Mereka saling menyapa dan bersalaman dengan penuh keakraban. Sambil mengobrol mereka langsung memasuki aula panti. Namun suasana aula tampak sepi, yang ada hanyalah bangku-bangku berwarna putih yang berjejer ditambah dengan meja besar dan beberapa lukisan yang menempel di dinding. “Oma opa nya pada kemana,” tanya relawan Tzu Chi. “Pada di kamar. Kalo ga ada kerjaan suka pada diem di kamar, pada tiduran,” jawab salah satu oma oma.

Mendengar kabar seperti itu para relawan pun langsung bergegas menuju kamar opa dan oma untuk mengajaknya ke aula. Sesampainya di kamar, opa dan oma menyambut kehadiran para relawan dengan menunjukan sikap ramah dan terbuka. Sebagai bentuk kepeduliannya, para relawan membantu oma dengan mendorongkan kursi rodanya, dan juga ada yang membantu menuntun oma dalam berjalan.

foto  foto

Ket : - Relawan Tzu Chi melayani Opa dengan menggunting kuku, mencukur rambut, serta mencukur jenggot.             (kiri)
         - Sebagai salah satu bentuk cinta kasih, para relawan juga menuntun para oma berjalan dari kamarnya             menunuju aula seperti layaknya orang tua sendiri. (kanan)

Setibanya di aula, para opa dan oma langsung disambut dengan sapaan hangat dari relawan. “Selamat pagi. Apa kabar,” sapa salah satu relawan. Kegiatan kunjungan ini diawali dengan lagu isyarat tangan “Satu Keluarga” dan “Sebuah Dunia yang Bersih”. Opa dan oma begitu terhibur dengan nyanyian khas Tzu Chi ini. Mereka ikut bernyanyi bersama disertai gerakannya. Para opa dan oma begitu terhibur dengan adanya kunjungan seperti ini, begitu tampak wajah-wajah sumringah dari para lansia yang hidupnya kesepian.

Selain itu, para opa dan oma pun ikut mengambil andil dalam kegiatan ini. Mereka turut menyumbangkan lagu yang diiringi tepukan tangan para relawan. Mereka bernyanyi dengan tanpa rasa malu ditambah dengan ekspresi kegembiraan yang begitu lepas. Luapan kegembiraan para opa dan oma dengan bimbingan para relawan telah memecah keheningan aula panti. Aula yang biasanya menyuguhkan suasana yang lengang, pada hari itu berubah seketika menjadi aula yang penuh dengan suasana keceriaan.

Kegiatan selanjutnya diisi dengan pembagian buletin Tzu Chi, makanan, pasta gigi, sikat gigi, balsam, dan handuk. Sambil membagikan makanan, beberapa relawan lainnya ada yang melayani para oma dan opa dengan memijat, dan menggunting kuku. Selain itu, kegiatan pelayanan ini dilengkapi dengan mencukur rambut dan jenggot. Dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, kembali para relawan mampu merubah suasana di panti ini, menjadi harmonis dan penuh dengan keakraban.

foto  foto

Ket : - Dengan melakukan menyanyi dan menari bersama relawan Tzu Chi menghibur oma dan opa yang jenuh             dengan keseharian suasana panti. (kiri)
         - Relawan Tzu Chi Bandung bersama Opa dan Oma menyanyikan bersama lagu isyarat tangan “Sebuah             Dunia Yang Bersih” dan “Satu Keluarga”. (kanan)

Berbagi Kasih
Kunjungan kasih seperti ini memiliki makna untuk saling berbagi kasih terhadap sesama, khususnya para opa dan oma yang jauh dari keluarganya. Hal tersebut diungkapkan Brigita, salah satu relawan Tzu Chi yang mengunjungi panti ini. “Buat kita maknanya kita bisa berbagi kasih bersama mereka karena banyak yang dari mereka udah ga punya keluarga. Terus, kalo melihat mereka senang, kita juga ikut merasa senang, ikut bahagia juga,” katanya. Ia pun menambahkan bahwa kunjungan seperti ini bisa membuat setiap insan manusia untuk saling merasakan isi hatinya. “Saya bisa merasakan bahagia melihat mereka bisa senang, tapi kadang melihat mereka juga terharu,” tambahnya.

Kepedulian insan Tzu Chi terhadap sesama diwujudkan dalam bukti yang nyata pada setiap kegiatannya. Pada hari itu opa dan oma mereka layani layaknya orang tua sendiri. Keikhlasannya dalam berbagi serta melayani dengan penuh kasih sayang telah menjadikan suasana di panti ini menjadi begitu hangat dan tentram. Ditambah dengan mengantarkan kembali opa dan oma hingga masuk ke dalam kamarnya masing-masing saat di pengunjung acara. Suatu wujud kepedulian insan Tzu Chi untuk tetap setia menemani menuju tempat istirahatnya. Namun suka cita dan rasa kekeluargaan pada hari itu harus berujung dengan perpisahan. Waktu yang memisahkan kunjungan kasih dari insan Tzu Chi dengan para opa dan oma yang ada di panti itu. Sikap berderma para relawan Tzu Chi mampu menyejukan batin para opa dan oma yang selama ini selalu merasa kesepain. Secara universal insan Tzu Chi akan selalu menebar cinta kasih yang tulus.

  
 
 

Artikel Terkait

Tangan-tangan Peduli Lingkungan

Tangan-tangan Peduli Lingkungan

29 Maret 2009 Udara Minggu siang itu, tanggal 29 Maret 2009, cukup panas, apalagi depo daur ulang Tzu Chi di Summarecon Gading Serpong, Tangerang, Banten yang baru saja diresmikan yang luas bangunannya 315 meter persegi tak cukup menampung ratusan relawan yang sedang memilah sampah-sampah daur ulang.
Hidup Sehat Melalui Lingkungan Bersih

Hidup Sehat Melalui Lingkungan Bersih

01 November 2016
Pada 17 Oktober 2016 relawan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Semitau, Kalimantan Barat menggelar sosialisasi penyakit kaki gajah dan rabies yang dihadiri oleh karyawan dan penduduk desa yang berada di wilayah perkebunan Belian. Sebanyak 382 orang terdaftar sebagai peserta penyuluhan dan antusias mengikuti kegiatan tersebut hingga selesai.
Buka Puasa Lintas Iman yang Digelar DAAI TV, Tak Kalah Seru dari War Takjil

Buka Puasa Lintas Iman yang Digelar DAAI TV, Tak Kalah Seru dari War Takjil

28 Maret 2024

Tren war takjil ramai dibahas di media sosial. Sebuah tren yang sangat positif karena mampu merekatkan persaudaraan antar umat beragama. Di bulan Ramadan ini, DAAI TV juga punya gawe yang tak kalah keren, yakni buka puasa bersama lintas iman.

Bekerja untuk hidup sangatlah menderita; hidup untuk bekerja amatlah menyenangkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -