Kekurangan Bukan Penghalang untuk Sukses
Jurnalis : Yogie Prasetyo (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Calvin, Beverly, Purwanto (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)Lisa mama mengajak para murid kelas budi pekerti Xiao Tai Yang saat bersama mempraktikkan cara menyikat gigi yang baik dan benar.
Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, tetapi jangan anggap kekurangan yang kita miliki sebagai penghalang untuk maju dan meraih keberhasilan. Keyakinan terhadap kemampuan diri sendirilah yang harus dikembangkan, agar dapat memberikan motivasi bahwa kita mampu dan bisa melakukan seperti yang orang lain lakukan.
Rasa percaya diri inilah yang harus dikembangkan sejak dini. Untuk itu, kelas budi pekerti Xiao Tai Yang yang dilaksanakan pada Minggu, 15 Januari 2017 mengupas tentang hal ini. Kali ini Rini mama membuka kegiatan kelas Xiao Tai Yang dengan memberikan penghormatan pada para Buddha, Bodhisatwa, dan Master Cheng Yen. Untuk mengingat dan melatih kemoralan murid Xiao Tai Yang juga di tuntun untuk membacakan sepuluh sila Tzu Chi.
Sebelum memasuki materi tentang “Percaya Diri”, Rini mama meminta murid Xiao Tai Yang untuk menempelkan Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Orang harus merasa yakin pada dirinya sendiri, namun tidak boleh ada kemelekatan.”
Sebelum masuk ke ruang pembelajaran kelas budi pekerti Xiao Tai Yang, semua murid berbaris rapi sesuai dengan grupnya masing-masing.
Yogie Papa memberikan sharing mengenai percaya diri kepada murid kelas budi pekerti Xiao Tai Yang.
Pemberian materi pun dilanjutkan oleh Yogie papa. Sebelum memberikan sharing, Yogie papa memberikan kesempatan kepada murid Xiao Tai Yang untuk maju ke depan memperkenalkan diri kepada teman-temannya. “Papa minta salah satu dari kalian maju ke depan, siapa yang berani?” tanya Yogie papa. Dari sekian banyak murid hanya satu anak yang dengan cepat mengangkat tangannya. Jesslyn (10) maju ke depan dengan senyum tersipu. “Coba perkenalkan dirimu di depan teman-teman,” ujar Yogie papa. Dengan tenang dan penuh keyakinan Jesslyn memperkenalkan nama, usia, dan jenjang pendidikannya. Riuh tepuk tangan dari teman-temannya sebagai apresiasi atas kemauannya untuk memperkenalkan diri.
“Awalnya takut sih, tapi setelah mencoba memberanikan diri untuk maju rasanya biasa saja,” ucap Jesslyn. “Jadi ya harus percaya diri tidak boleh takut sebelum melakukan sesuatu,” sambungnya.
“Ini adalah salah satu contoh percaya diri. Percaya diri adalah salah satu sikap yakin bahwa kita mampu melakukan segala sesuatu,” jelas Yogie papa.
Banyak hal yang sering kita lupa bahwa yakin pada diri sendiri adalah salah satu kunci kesuksesan. Tapi rasanya banyak sekali anak jaman sekarang yang masih malu-malu atau minder untuk tampil di depan teman-temannya. Jika seseorang hanya membentengi diri dengan rasa malu dan tidak percaya diri, maka keberhasilan dan kesuksesan akan sulit diraih.
Murid kelas budi pekerti Xiao Tai Yang dengan hati-hati menempelkan Kata Perenungan Master Cheng Yen di buku yang disediakan khusus untuk menempelkan kata perenungan.
Agar pemebelajaran dapat langsung diterapkan, Dwi papa membawakan games mengenai percaya diri usai mendengarkan sharing.
Untuk memperjelas sharingnya, Yogie papa memutarkan beberapa video mengenai keterbatasan fisik tidak menjadi masalah seseorang untuk percaya diri dan mengembangkan potensi dirinya untuk bersaing. Hal ini memberikan gambaran bahwa mereka yang memiliki keterbatasan fisik saja bisa melakukan sesuatu seperti layaknya orang normal, kenapa dengan kita yang memiliki fisik lengkap tidak bisa seperti mereka. Ini adalah sebagai motivasi bagi kita untuk lebih percaya diri tampil di depan banyak orang, dan tunjukkan bahwa kita mampu, kita bisa melakukannya.
Setelah mendengarkan sharing dari Yogie Papa, Dwi papa memberikan games mengenai percaya diri agar suasana tidak membosankan. Walaupun awalnya merasa kesulitan dalam bermain, namun akhirnya games dapat berjalan dengan meriah. Di akhir kegiatan seluruh murid dan Daai mama berdoa bersama demi keselamatan bumi dan semua makhluk.
Tidak jauh berbeda dengan kegiatan di kelas kecil (pra Tk- kelas 2 SD) untuk lebih yakin dan percaya diri, Lissa mama memberikan penjelasan mengenai kesehatan gigi, bagaimana cara menggosok gigi yang benar dan baik, dan bagaimana jika tidak mengosok gigi. Dengan gigi yang sehat dan bersih kita akan menjadi lebih percaya diri saat tampil di depan teman dan orang banyak.
Artikel Terkait
Kelas Budi Pekerti Selatpanjang Mengenalkan Pelestarian Lingkungan
22 November 2024Relawan Tzu Chi Selat Panjang pada Minggu, 10 November 2024 untuk kali pertama mengajak Kelas Budi pekerti ke Depo Pendidikan Daur Ulang Tzu Chi di Jalan Banglas. Ada 27 orang siswa-siswi kelas Budi Pekerti ini.
Yuk, Vegetarian
13 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Kelas budi pekerti Tzu Shao. Kegiatan kali ini mengajak Tzu Shao untuk bervegetaris pada bulan Tujuh Penuh Berkah. Sebanyak 68 relawan dan ada 32 Tzu Shao yang ikut dalam kegiatan ini sama-sama bertekad untuk bervegetaris selama satu bulan.
Bermain Sambil Belajar Bersama Xiau Pu Sa
26 Agustus 2014Senyum gembira pun terlukiskan dari wajah polos mereka. Materi untuk kelas budi pekerti kali ini tentang “Kesungguhan Hati“ dengan tujuan agar para Xiau Pu Sa terbiasa untuk fokus atau lebih berkonsentrsi dalam melakukan segala sesuatu, sehingga hasil yang dikerjakan lebih baik.







Sitemap