Kelas Anak Asuh Teratai : Teratai Got Talent

Jurnalis : Rosy Velly Salim (He Qi Pusat), Fotografer : Efendi, Deddy (He Qi Pusat)
Delapan anak dari kelompok 1 (Natalia Patricia Santoso, Fransisca, Gantari aryasantra, Ardel Manuela, Angelina, Faith Grace, Gisela Varelia, Stevany Valencia)  sedang beraksi magic fashion show.

Relawan komunitas dari He Qi Pusat mengundang 72 orang anak asuh teratai Tzu Chi  mulai dari tingkat SD hingga SMU dan SMK dalam ajang Got Talent (pencarian bakat) pada Minggu, 2 Juli 2023 di gedung ITC Mangga Dua. Kegiatan Got Talent ini sebagai wadah dan membangkitkan pencarian bakat di dalam diri anak-anak asuh teratai.

Selain membangkitkan bakat juga bisa diterapkan dalam nilai-nilai kebaikan seperti keuletan, keberanian, percaya diri, kekompakan, kesatuan hati, kreativitas, dan kesungguhan hati. “Jadi kami terinspirasi dengan kata perenungan Master Cheng Yen; “Setiap orang memiliki potensinya masing-masing. Tinggal bagaimana bakat mereka dibangkitkan, diasah, dikembangkan dengan minat, hobi, dan bagaimana mengenal diri mereka sendiri,” ujar Ria M. Pribadi, koordinator kelas anak asuh Teratai.

Para anak asuh teratai ini memiliki latar belakang dari keluarga prasejahtera. Para orang tuanya bekerja sebagai buruh buruh harian lepas. Adanya kelas anak asuh Teratai, memberi pendampingan untuk pembentukan karakter anak yang baik agar menjadi generasi muda yang berprestasi, dan bisa bersumbangsih di masyarakat.

“Saya berharap mereka tumbuh menjadi anak-anak yang berpotensi setelah lulus SMA/SMK. Mereka dapat bersumbangsih membimbing adik-adiknya yang lain dan melanjutkan jalinan jodoh baik ini dengan bergabung dalam barisan Tzu Ching”ucap Like Hermansyah, pendiri anak asuh Teratai.

Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan memberi penghormatan kepada Master Cheng Yen. “It’s Time To Shine” pemandu acara mempersilakan tiap grup untuk maju sesuai urutan untuk menampilkan bakatnya. Delapan orang anak tingkat sekolah dasar menampilkan karyanya dengan menampilkan Fasion show dari barang-barang daur ulang yang diiringi lagu “Wariskan Dunia yang Bersih”.

“Ya, tadi kami jalan (fashion show) dengan aksesori barang daur ulang seperti topi, jam tangan, selempang bertulis nama mereka yang terbuat dari koran,”ujar Ardel Manuela (12).

Selain itu, Ardel cukup senang mendapatkan hadiah voucher Rp.50.000 dan bisa menang dalam kategori favorite. Selama mengikuti kelas anak asuh dan ajang Got Talent, mereka mendapatkan pembelajaran untuk saling gotong royong, percaya diri, peduli, dan menghargai satu sama lainnya.

Cindy Aulia Sungkar (17), melalui menyanyi ia dapat menghibur banyak orang dan menyampaikan isi pesan hatinya.

Cindy Aulia Sungkar (17) dari kelompok 10 adalah seorang remaja yang tumbuh dari keluarga single parent. Keadaan ini takmembuat dirinya terus tengelam dalam kesedihan. Kini Cindy menjadi anak yang optimis dalam melihat masa depan. 

“Seiring waktu berlalu saya juga pikir hidup harus tetap dilalui, dan mau membuktikan anak yang single parent bisa bahagia dan sukses.  Di kelas Teratai Cindy mendapat banyak sekali manfaat. “Belajar banyak mengenai motivasi diri,”ungkap Cindy yang bercita-cita ingin menjadi dokter.

Cindy memilih untuk bernyayi solo dalam ajang Got Talent ini. Cindy memilih lagu berjudul tutur batinku, yang menceritakan pesan untuk menerima ihklas dan menjadi diri sendiri yang bahagia “Ada liriknya berbunyi tutur batinku, silakan pergi Ku takkan kalah. Menjadi bagian pengungkapan hatinya yang diutarakan dalam lagu tersebut.

“Saya sungguh bersyukur bisa menang, hadiah ini bisa untuk beli keperluan saya sehari-hari,” ujar Cindy. Bagi Cindy yang menjadi pemenang dalam ajang pencarin bakat ini, berbakti kepada orang tua saat ini adalah dengan belajar menuntut ilmu jurusan keperawatan, menjadi anak yang patuh.

Empat juri (Like Hermansyah, Johan, Hun-Hun, Mega) dalam kegiatan acara Teratai Got Talent, pada Minggu 2 Juli 2023.

Kegiatan ajang pencarian bakat ini turut menghadirkan empat orang  juri dua orang dari relawan komite Tzu Chi dan satu orang dari calon komite dan satu orang relawan abu-abu. Para juri itu ialah Like Hermansyah, Johan Tando, Hun-Hun, dan Mega.

Kegiatan lomba pencarian bakat ini menjalin kedekatan antara anak asuh teratai dengan para pengasuhnya. Pada ajang pencarian bakat ini ada yang membawakan drama drama, fashion show, menyanyi solo, menyanyi kelompok, lipsing, menggambar, membacakan puisi, acting, dan design grafis.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Rasa Kekeluargaan di  Tzu Chi

Rasa Kekeluargaan di Tzu Chi

12 Juli 2023

Relawan Tzu Chi Medan di komunitas He Qi Cemara kembali menggelar gathering anak asuh, yakni penerima bantuan pendidikan Tzu Chi. Sebanyak 150 anak dari usia 6-18 tahun hadir dalam acara ini.

Teratai Cup 2024: Saling Mengenal dan Menggali Potensi

Teratai Cup 2024: Saling Mengenal dan Menggali Potensi

25 Juni 2024

Tzu Chi Indonesia mengadakan perlombaan Teratai Cup 2024 bagi anak-anak asuh yang dibantu Tzu Chi pada Sabtu, 22 Juni 2024 dengan tajuk “Menggali Potensi Menggapai Masa Depan”.

Hunian Penuh Kehangatan

Hunian Penuh Kehangatan

19 November 2020

Tzu Chi medan membantu renovasi rumah Adela Angelica salah satu anak asuh Tzu Chi di Medan yang kondisinya tidak layak huni. Setelah direnovasi Tzu Chi selama kurang lebih satu bulan, kini rumah tersebut sudah semakin nyaman untuk ditinggali.

Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -