Kelas Budi Pekerti: Cinta Tulus Seorang Ibu
Jurnalis : Rizki Hermadinata (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Muhammad Dayar, Alvin Apriyanto (Tzu Chi Bandung)
Sebanyak 78 murid Kelas Bimbingan Budi Pekerti mengikuti kegiatan Hari Bakti bersama relawan Tzu Chi Bandung.
Pengorbanan orang tua terhadap anak tak mengenal lelah. Apa pun akan dilakukan demi memberikan yang terbaik. Namun, sering kali kita lupa atau bahkan mengabaikan jerih payah dan kasih tulus yang telah mereka berikan.
Oleh karena itu, pada 18 Mei 2025, relawan Tzu Chi Bandung mengadakan Hari Bakti Orang Tua dalam kegiatan Kelas Bimbingan Budi Pekerti. Kegiatan ini bertujuan memberikan pelajaran tentang besarnya pengorbanan orang tua kepada anak-anak mereka.
“Dalam rangka memperingati Hari Ibu Internasional, hari ini kami mengadakan acara Hari Bakti bersama anak-anak Qin Zi Ban Kecil dan besar (setara sekolah dasar), serta Tzu Shao Ban (setara SMA). Kebetulan hari ini bertepatan dengan jadwal kelas Budi Pekerti. Setelah materi selesai, kami lanjutkan dengan acara Hari Bakti,” tutur Intan Vandhery, relawan Tzu Chi Bandung.

Jimmy dan Sylvana, orang tua Luvenia, begitu terharu mengikuti Hari Bakti yang diadakan oleh Tzu Chi Bandung.
Rangkaian acara dimulai dengan pemberian materi dasar kepada murid dan orang tua mengenai pentingnya bersyukur, menyadari, serta menciptakan berkah dalam kehidupan. Setelah itu, para relawan mengajak anak-anak merangkai bunga sebagai simbol kasih. Sebanyak 78 murid mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias untuk mengingat kembali jasa dan cinta orang tua mereka.
“Tujuan utama dari acara ini adalah mengingatkan kembali kepada anak-anak akan besarnya cinta orang tua, dan bagaimana seharusnya kita berbakti. Seperti kata Master Cheng Yen, ‘ada dua hal yang tidak dapat ditunda: berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan’,” tambah Intan Vandhery.
Rasa haru turut dirasakan oleh Jimmy dan Sylvana, orang tua dari Luvenia, salah satu murid Kelas Budi Pekerti. Mereka merasa acara ini sangat menyentuh dan jarang ditemukan di tempat lain.
“Terharu sekali, anak kami jadi tahu bagaimana pengorbanan orang tua untuk mereka. Di tempat lain hal seperti ini mungkin jarang ada. Tadi anak kami sampai membasuh kaki kami berdua, membawakan teh dan bunga juga,” ungkap Jimmy dengan mata berkaca-kaca.

Laura Indrayani, relawan yang rutin mengikuti Hari Bakti, mengaku selalu terharu karena bakti kepada orang tua adalah nilai yang abadi.
Dalam acara Hari Bakti ini, anak-anak diajarkan untuk membasuh kaki orang tua sebagai simbol syukur dan penghormatan. Selain itu, mereka juga membawakan teh hangat dan buket bunga hasil rangkaian mereka sendiri.
“Di era sekarang, pelajaran tentang berbakti jarang diajarkan di sekolah. Saya dulu hanya tahu saat Imlek. Tapi ternyata di Tzu Chi, anak-anak benar-benar diajarkan cara menghargai orang tua dan bertutur kata dengan baik. Sangat menyentuh hati kami tadi,” cerita Gani, salah satu orang tua murid lainnya.
Diharapkan kegiatan ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua bahwa berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan adalah dua hal yang tidak bisa ditunda dalam kehidupan. Selagi orang tua masih ada, mari kita berbakti sepenuh hati.
Editor: Hadi Pranoto
Artikel Terkait

Balas Budi Kepada Ibu
21 Januari 2016Insan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Indragiri mengadakan acara Peringatan Hari Ibu pada 10 Januari 2016 di Mess Indrasakti. Kegiatan ini mengajak 16 anak asuh penerima beasiswa Tzu Chi Sinar Mas beserta ibunya untuk merayakan Hari Ibu.

Kasih Ibu Sepanjang Masa
29 Desember 2023Peringatan Hari Ibu di Xie Li Jambi 2 dihadiri 30 siswa TK Permata Lestari 2. Besar harapan para relawan Tzu Chi agar anak-anak ini dapat tumbuh menjadi anak yang senantiasa berbakti kepada orangtuanya.

Peringati Hari Ibu, 1300 Anak Basuh Kaki Ibu Secara Bersama
19 Desember 2016Ribuan anak membasuh kaki ibunya dan mengungkapkan cinta kasih secara
bersama-sama. Kegiatan yang digelar DAAI TV pada 17 Desember 2016 di Pasar Seni
Ancol ini diikuti oleh 1300 pasang ibu dan anak atau 2600 peserta. Karena
banyaknya jumlah peserta, MURI memberikan rekor dunia, Membasuh Kaki Ibu dengan
jumlah peserta terbanyak yang pernah dilakukan secara bersama di satu tempat.