Kepedulian untuk Menyelamatkan Lingkungan

Jurnalis : William(Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas), Fotografer : Na’ali Farid (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas)
 
 

foto
Penanaman bersama mangrove siap tanam oleh relawan Xieli Kalimantan Selatan 1.

Daerah pesisir pantai sangat rentan terkena dampak pengikisan tanah yang disebabkan oleh air laut. Abrasi, begitulah orang-orang menyebut fenomena pengikisan tanah ini. Dampak dari abrasi cukup signifikan bagi penduduk yang tinggal di daerah pesisir. Abrasi menyebabkan daerah permukiman di pesisir menjadi berkurang karena garis pantai yang menyusut. Akibatnya, lahan untuk pendudukpun menjadi sempit.

Karena abrasi pula, tempat-tempat bagi berkumpulnya ikan perairan pantai menjadi terancam, bahkan hilang. Dalam jangka panjang, keseimbangan kehidupan ekosistem laut dan penduduk akan sangat terganggu.

Menyadari kenyataan di atas, para relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinar Mas Xieli Kalimantan Selatan 1 mengambil sebuah langkah nyata untuk meminimalisasi dampak negatif abrasi. Bertempat di daerah pesisir pantai di Desa Tarjun, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, para relawan bersatu hati dan bersama-sama menanam mangrove untuk menyelamatkan pantai mereka.

Tepat pada tanggal 14 Maret 2013, dimulai pukul 09.00 WITA barisan panjang relawan Tzu Chi Sinar Mas Xieli Kalimantan Selatan 1 telah siap siaga. Alam seakan mendukung tekad hati para relawan. Air laut yang biasanya pasang di pagi hari tampak bersahabat hari itu. Dengan demikian, prosesi penanaman dapat segera dimulai.

Di sisi lain, ratusan bibit mangrove dipersiapkan. Sarung tangan dan sepatu boot telah dikenakan oleh setiap relawan. Tidak lupa, helm putih yang biasa dikenakan oleh pekerja proyek juga telah terpasang rapi di kepala mereka. Amunisi untuk terjun langsung ke lapangan boleh dikatakan sangat lengkap. Koordinasi di lapangan juga sangat matang.

Setiap relawan tampak ikhlas mengikuti kegiatan ini. Tidak tampak keraguan dari wajah relawan tatkala mereka harus “mencemplungkan” setengah tubuh mereka ke dalam air. Meski celana putih para relawan akan berubah warna menjadi hitam akibat lumpur yang pekat di dalam air, mereka seakan tidak peduli; yang penting hanyalah satu: menyelamatkan pantai dari abrasi. Meski risiko terpeleset cukup besar, para relawan seakan menikmati proses ini.

foto   foto

Keterangan :

  • Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 14 Maret 2013 di daerah pesisir pantai di Desa Tarjun, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (kiri).
  • Para relawan bersatu hati dan bersama-sama menanam mangrove untuk menyelamatkan pantai (kanan).

Berlion Shixiong, salah satu relawan yang turun langsung ke lapangan menceritakan kesenangannya karena dapat terlibat dalam penanaman mangrove. “Jujur, saya sangat takjub karena satu langkah kecil yang saya lakukan dengan menanam mangrove ini bisa membantu menyelamatkan pantai. Terlebih, kegiatan ini sangat fun,” katanya dengan wajah berseri-seri.

Dengan cekatan, Berlion Shixiong dan relawan lainnya meletakkan bibit mangrove yang terbungkus rapi dengan pupuk di sepanjang garis pantai. Nantinya, diharapkan bibit mangrove akan tumbuh besar menjadi pohon yang cukup kuat dan bertenaga untuk menghadang pengikisan oleh air laut. Diharapkan pula, kelestarian pesisir pantai dan ketersediaan tempat untuk berkumpulnya ikan-ikan perairan pantai akan terpelihara sebagaimana yang Tzu Chi ajarkan melalui misi pelestarian lingkungan.

Senada dengan Berlion Shixiong, Abdul Shixiong juga mengungkapkan kegembiraannya dengan adanya acara ini di Xieli Kalimantan Selatan 1. “Dengan adanya Tzu Chi di sini, kami para karyawan merangkap relawan mempunyai kegiatan yang positif dan sangat menyenangkan. Selain menyelamatkan lingkungan, keakraban sesama relawan menjadi terpelihara,” ujar Abdul Shixiong.

Agussyah Shixiong selaku Ketua Panitia Peresmian Pembibitan dan Penanaman Mangrove, sekaligus pengurus Misi Pelestarian Lingkungan di Xieli Kalimantan Selatan 1, membuka kegiatan ini dengan sebuah ajakan untuk menyadari, mencintai, dan melestarikan lingkungan hidup. “Semoga langkah kecil kita menanam mangrove ini nantinya akan mampu menyelamatkan pesisir pantai dari dampak buruk abrasi. Semoga apa yang kita lakukan menjadi berkah bagi lingkungan dan masyarakat,” tuturnya dengan penuh penghayatan.

Tidak sampai di sana saja, Ferry Renesse Shixiong selaku Ketua Xieli Kalimantan Selatan 1 menambahkan bahwa apa yang baru saja para relawan lakukan ini hanyalah sebuah langkah pertama, yang akan pula dilanjutkan dengan langkah kedua, ketiga, dan seterusnya.

“Tahap pertama ini hanya ratusan bibit mangrove yang kami tanam. Untuk periode selanjutnya, kami telah menyiapkan 2.500 bibit, dan kalau memang memungkinkan, mengapa tidak kami menanam 25.000 bibit? Yang penting adalah kelestarian pesisir pantai dapat kami jaga,” tutur Ferry Renesse Shixiong seraya menjelaskan beberapa garis pantai yang nantinya akan dipenuhi mangrove.

  
 

Artikel Terkait

Relawan Tzu Chi Terus Menyalurkan Beras di Masa PPKM Darurat

Relawan Tzu Chi Terus Menyalurkan Beras di Masa PPKM Darurat

21 Juli 2021

Relawan Tzu Chi bersama tiga pilar (TNI, Polri, dan Pemda DKI Jakarta) dan pengurus Rw. 11 Kec. Grogol menyalurkan 100 paket sembako dan masker medis bagi warga Jl. Tomang Banjir Kanal Barat, RW 11, Kelurahan Petamburan, Kecamatan Grogol, Jakarta Barat pada 21 Juli 2021.

Menjaga Jalinan Jodoh

Menjaga Jalinan Jodoh

09 Desember 2011 Namun karena tragedi tersebut, Suriani harus mengalami lumpuh dan tak berdaya. Setelah operasi  Suriani kembali ke rumah kedua orang tuanya yang masih sehat di Kota Semarang.  Beberapa saat kemudian Jodoh yang baik  datang dan membawa Suriani menjadi penerima bantuan misi amal Tzu Chi.
Menyambut Hari Bumi dengan Penuangan Eco Enzyme

Menyambut Hari Bumi dengan Penuangan Eco Enzyme

19 April 2021

Menyambut Hari Bumi yang setiap tahunnya jatuh pada tanggal 22 April, relawan Tzu Chi pada Jumat siang, 16 April 2021 menuangkan cairan eco enzyme ke danau Tzu Chi Hospital.

Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -