Kerja Bakti Melatih Diri

Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto
 
 

fotoUntuk mempermudah kerja bakti membersihkan Tzu Chi School, para relawan yang jumlahnya lebih dari 250 orang ini dibagi menjadi beberapa kelompok.

Pagi itu Sabtu, 23 April 2011, gedung Aula Jing Si yang terletak di Pantai Indah Kapuk Jakarta sudah ramai dikunjungi oleh para relawan Tzu Chi. Lebih dari 250 relawan Tzu Chi yang berasal dari 5 wilayah (He Qi Barat, He Qi  Timur, He Qi Utara, He Qi Selatan, dan Kantor Penghubung Tangerang) datang untuk satu tujuan, membersihkan gedung Tzu Chi School yang akan mengadakan open house pada hari Sabtu, 30 April 2011, minggu depan.

Karena itu dengan penuh sukacita para relawan bersumbangsih dengan cara bekerja bakti membersihkan gedung sekolah yang baru. Menurut Liu Su Mei, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang hari itu hadir, tujuan dari kerja bakti ini sesungguhnya bukan sekadar membersihkan, tetapi bagaimana para relawan yang hadir dapat mengenal rumah Tzu Chi yang baru dan satu sama lainnya merasa saling memiliki. Tujuan yang kedua dari kerja bakti ini adalah juga sebagai latihan bagi para relawan karena Aula Jing Si di Taiwan pun dirawat dan dipelihara adalah relawan Tzu Chi sendiri. Maka Liu Su Mei pun berharap dengan banyaknya relawan yang hadir pada hari itu, di masa mendatang di saat menjelang peresmian Aula Jing Si, relawan yang bersumbangsih pun semakin banyak.

Rasa bangga dan antusias menyambut rumah insan Tzu Chi tidak hanya dirasakan oleh para relawan Tzu Chi saja, tetapi juga para warga Pademangan. Sarpen warga RT 11, RW 15, Pademangan Barat yang pernah mendapatkan bantuan renovasi rumah dari Tzu Chi merasa bangga melihat Tzu Chi memiliki gedung baru. Baginya Tzu Chi adalah organisasi lintas budaya, ras, dan, agama yang patut dikuti keteladanannya. Menurutnya selama mengikuti banyak kegiatan Tzu Chi, ia tak pernah merasa bertentangan dengan keyakinan yang ia miliki. Selain aktif mengikuti kegiatan kerja bakti yang kerap Tzu Chi adakan, Sarpen juga rutin mengikuti pemilahan sampah daur ulang di Posko Muara Karang, Jakarta Utara setiap Minggu.

foto  foto

Keterangan :

  • Untuk menambah semangat dalam melakukan kerja bakti, para relawan memperagakan isyarat tangan secara bersama-sama. (kiri)
  • Dengan cermat dan telaten para relawan membersihkan setiap sudut ruangan termasuk kamar mandi yang ada di Tzu Chi School. (kanan)

Pada pagi itu, Sarpen begitu antusias mengikuti kerja bakti. Mulai dari menyapu halaman muka sampai membersihkan kolam renang, semua dilakoninya. Baginya semua pekerjaan harus dilakukan sepenuh hati dan bertanggung jawab, sebagaimana Tzu Chi saat memberikan bantuan yang dilakukan sepenuh hati dan tuntas. “Saya bisa memberikan tenaga, maka saya sumbangkan tenaga sepenuh hati. Tzu Chi dalam memberikan bantuan pun tuntas tak pernah setengah-setengah,” katanya.

foto  foto

Keterangan :

  • Hari itu Sarpen (kanan) bersama dengan 30 warga Pademangan lainnya turut bersumbangsih membersihkan Tzu Chi School. (kiri)
  • Di balik kegiatan kerja bakti yang dilakukan para relawan, ada pula usaha keras para relawan bagian konsumsi yang sedari pagi sudah datang menyiapkan masakan. (kanan)

Kegembiraan dalam menyambut hadirnya sekolah Tzu Chi juga dirasakan Jenny Gutama, relawan Tzu Chi He Qi Timur. Jenny yang bertugas di bagian konsumsi sejak pukul 07.00 pagi sudah tiba di kantin Aula Jing Si. Sebagai relawan konsumsi datang lebih awal adalah sebentuk rasa tanggung jawab yang ia lakukan. Meski rumahnya di Bekasi, Jawa Barat tetapi Jenny tetap menyanggupi untuk datang tepat waktu. Menurutnya Tzu Chi adalah lahan untuk melatih diri, karena di Tzu Chi ia menemukan kebahagiaan dan perubahan sikap. Begitu juga dengan kerja bakti hari itu, Jenny melihatnya sebagai bentuk pelatihan diri dan proses pengenalan relawan pada rumah baru Tzu Chi. Maka rasanya tidak berlebihan jika kehadiran Aula Jing Si yang dilengkapi dengan sekolah ini akan menjadi magnet yang mengundang banyak orang datang untuk menjadi relawan.

  
 

Artikel Terkait

Ingin Bisa Melihat Lagi

Ingin Bisa Melihat Lagi

06 Juni 2009 Tiga tahun lalu, Nanang merasakan sesuatu yang tak biasa di mata kanannya. Awalnya hanya terasa pedih dan merah. "Ada abu. Lama-lama ada putih-putih di bola mata. Kata orang yang tahu, nanti lama-lama tidak bisa melihat," katanya mengulang ucapan orang-orang yang didengarnya dahulu.
Belajar Menjadi Mata dan Telinga Master

Belajar Menjadi Mata dan Telinga Master

16 Oktober 2018
Selain mengadakan acara gathering bagi para gan en hu, relawan Tzu Chi di Bogor juga mendapat kesempatan baik untuk belajar mengenal kegiatan budaya humanis melalui kelas pelatihan relawan Zhen Shan Mei.
Menutup Luka yang Tergores di Lombok

Menutup Luka yang Tergores di Lombok

02 Agustus 2018
TTD Tzu Chi Indonesia selama dua hari (31 Juli-1 Agustus 2018) memberikan santunan kepada korban luka berat gempa Lombok, NTB. Dalam kegiatan ini sebanyak 47 santuan berhasil dibagikan kepada korban yang dirawat di penampungan dan beberapa rumah sakit di Lombok.
Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -