Kerja Keras Tim Pelayanan

Jurnalis : Virny Apriliyanti (He Qi Barat), Fotografer : Rudy Darmawan (He Qi Barat)
 
 

foto
Relawan pelayanan yang saling berkoordinasi untuk menyiapkan snack bagi para relawan yang mengikuti kegiatan training untuk saat break time.

Training relawan Indonesia yang diadakan dari tanggal 22-24 Maret 2013, mejadi sebuah kesempatan bagi relawan Yayasan Buddha Tzu Chi untuk bersama-sama menggarap banyak ladang berkah. Selain menjadi peserta, para relawan juga dapat berpartisipasi dalam mendukung terselenggaranya acara dengan lancar. Salah satu ladang berkah tersebut adalah dengan menjadi relawan pelayanan(bagian pelayanan).

 

Tugas utama pelayanan adalah menyiapkan snack bagi para relawan yang mengikuti kegiatan training untuk saat break time. Dalam training kali ini, break time diadakan 2 kali dalam sehari yaitu pada sesi pagi hari pukul 09.00 dan sesi sore pukul 15.00. Break time menjadi saat dimana peserta yang sejak pagi mengikuti kelas pelatihan mengisi kembali “battery” tubuh mereka. Dari break time diharapkan para peserta dapat sejenak melemaskan tubuh dan mengisi perut mereka dengan makanan ringan dan minuman yang disediakan, sehingga mereka dapat kembali mengikuti kelas dengan baik.

Lama waktu break time hanya berkisar 15-20 menit setiap sesinya, namun persiapan yang dilakukan tim pelayanan merupakan persiapan yang panjang dan tidak sesingkat itu. Dari artikel ini kita semua akan melihat proses panjang dan kerja keras para tim pelayanan guna menyiapkan makanan di waktu break time yang singkat.

Pada hari Jumat, beberapa Pelayanan yang menginap di Jing Si Tang(Aula Jing Si) mengadakan meeting sederhana yang dipimpin oleh Elly Chandra Shijie selaku PICpelayanan. Meeting ini membicarakan persiapan akhir untuk kegiatan esok di hari sabtu dan minggu. Meeting itu berakhir pukul 21.00. Esok paginya relawan Pelayanan yang menginap bangun pukul 04.00 dan segera mempersiapkan diri. Pukul 04.30 mereka sudah berada di ruangan dan sibuk mempersiapkan berbagai hal. Ada relawan yang memasak air panas yang nantinya digunakan untuk menyeduh teh dan kopi dan ada yang mempersiapkan piring serta sendok. Ada juga relawan yang menata buah-buahan seperti pisang, jeruk dan salak ke dalam beberapa keranjang besar. Keranjang buah-buahan itu nantinya akan ditaruh di beberapa sudut Jing Si Tang dan juga ruang penginapan. Buah-buahan di dalam keranjang akan terus diisi ulang oleh tim pelayanan jika sudah habis sehingga peserta training dapat menikmati buah-buahan segar selama tinggal di Jing Si Tang.

Setelah sarapan pagi, semakin banyak relawan yang hadir untuk membantu di pelayanan. Dengan bantuan penanggung jawab di tim pelayanan yaitu Oey Se Ing Shijie,  Li Lie Tio Shijie, Tan Soei Tjoe Shijie, dan Irawati Shijie, para relawan dibagi ke dalam 2 kelompok yang nantinya masing-masing akan mempersiapkan snack di lantai 2 dan 3 gedung Jing Si Tang. Di lantai 2 ada 24 meja dan di lantai 3 ada 27 meja. Jadi total ada 52 meja yang harus dipersiapkan, dimana setiap meja akan diisi oleh 10 peserta training. Pada hari Sabtu di sesi pagi, hanya lantai 2 yang dipersiapkan karena digunakan hanya oleh para guru peserta training, sedangkan relawan peserta akan mendapat break time pada sore harinya. Jadi di sesi Sabtu pagi hanya lantai 2 yang terisi, namun pada hari Sabtu sore serta Minggu lantai 2 dan 3 semuanya terisi penuh oleh relawan peserta training.

Dua jam sebelum sesi pagi para relawan semakin sibuk. Ada banyak pekerjaan yang harus mereka lakukan. Mereka harus menyiapkan 3 jenis makanan ringan yang terdiri dari 1 biskuit dan 2 kue basah, serta 2 macam minuman. Semua makanan yang dipersiapkan sudah dipesan sebelumnya dan diantar ke Jing Si Tang, jadi relawan hanya perlu menata kue-kue tersebut ke dalam piring. Para relawan juga mencuci dan mengeringkan daun bodhi yang akan digunakan sebagai alas dan sekaligus mempercantik tampilan setiap piring. Selain itu para relawan disetiap lantai juga membuat teh kental (biang teh) yang nantinya akan dipakai untuk memudahkan dalam membuat teh. Ada pula relawan yang sibuk menuangkan bubuk kopi ke dalam teko sehingga nantinya kopi siap diseduh dengan air panas. Para relawan bekerja dengan cepat karena berkejaran dengan waktu agar dapat menyajikan makanan tepat pada waktunya.

Satu jam sebelum sesi pagi, para relawan sudah harus selesai menata makanan di piring. Dengan menggunakan troli, beberapa relawan meletakan piring berisi makanan itu di meja-meja yang telah tersusun rapi. Meletakan piring ini juga bukan perihal mudah, karena setiap piring harus diletakan di posisi yang sama di setiap meja. Jadi relawan harus memastikan bahwa tidak ada piring yang ditaruh di posisi yang salah.

foto  foto

Keterangan :

  • Setengah jam sebelum sesi pagi semua snack harus sudah tertata rapi di atas meja. Para relawan pun bekerja memeriksa dan membetulkan letak kursi serta taplak meja dan peralatan makan. Hal itu dilakukan agar tercipta keharmonisan dari makanan yang ditata (kiri).
  • Relawan di bagian pelayanan selain menyiapkan snack juga bertugas untuk mengisi ulang teko yang sudah kosong dengan teko baru berisi minuman sejenis (kanan) .

Pada saat yang bersamaan, relawan lain juga harus mulai menyeduh teh dan kopi dengan air panas. Menyeduh teh dan kopi mendekati waktu disajikan dimaksudkan agar nantinya teh dan kopi masih hangat saat diminum oleh peserta training. Relawan juga harus bolak-balik kembali mengambil piring dan teko ke ruang pelayanan untuk ditata di atas meja, sebuah tugas yang tentunya membutuhkan kekuatan kaki mengingat betapa luasnya Jing Si Tang.

Setengah jam sebelum sesi pagi semua makanan dan minuman harus sudah tertata rapi di atas meja. Para relawan pun bekerja memeriksa dan membetulkan letak kursi, taplak meja, dan posisi piring serta teko yang mungkin salah diletakan. Hal itu dilakukan agar tercipta keharmonisan dari makanan yang ditata.
Pukul 09.00 para peserta training keluar dan menempati kursi mereka. Mereka juga dipersilakan untuk menikmati makanan dan minuman yang disediakan. Pada saat ini, tim pelayanan bertugas untuk mengisi ulang teko yang sudah kosong dengan teko baru berisi minuman sejenis.

Setelah waktu break time selesai dan peserta training sudah kembali mengikuti kegiatan lain, tim pelayanan segera membereskan piring dan gelas, serta mencuci dan mengeringkannya agar dapat digunakan untuk sesi selanjutnya. Mereka juga langsung bekerja mempersiapkan makanan dan minuman untuk sesi sore.

Alur pekerjaan seperti yang dijelaskan di atas, terus berulang setiap sesinya. Makanan yang terhidang di meja saat break time melalui sebuah proses panjang dan juga tidak mudah. Mungkin banyak dari kita yang berfikir bahwa mempersiapkan break time hanyalah sebuah pekerjaan ringan, padahal jelas dibutuhkan banyak perisapan dan waktu untuk itu semua. Untunglah banyak Shixiong dan Shijie yang membantu sehingga pekerjaan yang berat ini menjadi tidak terlalu berat karena dikerjakan bersama-sama. Mereka semua rela mengorbankan waktu dan tenaga mereka, berjalan mondar-mandir mempersiapkan banyak hal.

Ada kata-kata yang terlontar dari salah satu relawan pelayanan yang berbunyi demikian, “Ternyata mempersiapkan break time yang terlihat simple butuh waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Apalagi mereka yang bekerja di dapur mempersiapkan sarapan, makan siang, dan makan malam, tentu perlu tenaga ekstra.” Kata-kata itu sangat benar. Jadi hargai dan syukurilah setiap makanan yang terhidang di meja dengan menghabiskannya, karena harus kita ingat bahwa ada jerih payah banyak relawan di balik terhidangnya makanan tersebut. Bantulah meringankan tugas para relawan dengan membuang sampah bekas makan pada tempat sampah dan bukan diletakan di meja begitu saja. Bantuan kecil yang kita lakukan tentu akan sangat meringankan tugas mereka.

  
 

Artikel Terkait

Cinta Kasih Menginspirasi Gan En Hu

Cinta Kasih Menginspirasi Gan En Hu

23 Juli 2014
Untuk menunggu waktu berbuka, relawan Tzu Chi mengisi acara dengan sharing Gan en Hu, Shou Yu, dan juga drama. Selain relawan, beberapa orang Gan En Hu juga mempersembahkan gerakan isyarat tangan “Satu Keluarga”.
Membuat Sabun Cuci Piring Batang dari  Minyak Jelanta

Membuat Sabun Cuci Piring Batang dari Minyak Jelanta

29 Agustus 2023

Kegiatan Pelestarian Lingkungan di Depo Pangeran Jayakarta kali ini seru sekali. Marlina mendemokan “Minyak Jelanta Menjadi Sabun Batang” yang ramah lingkungan. Cara buatnya mudah, bahannya pun mudah didapat, harganya juga ekonomis.

Vegetaris itu Mudah

Vegetaris itu Mudah

08 September 2016

Hidup sehat tak melulu mahal, para insan Tzu Chi di Jak Luay, Kalimantan Timur mengolah makanan vegetaris, seperti sayur bening daun katuk, semur jengkol, tauco telur, sate tahu, dan makanan lezat lainnya.

Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -