Kunjungan Kasih Gan En Hu Tzu Chi Batam

Jurnalis : Suwati (Tzu Chi Batam), Fotografer : Winsen (Tzu Chi Batam)

Sebanyak 106 peserta yang terdiri dari relawan dan tunas relawan Tzu Chi Batam menyimak video Ceramah Master Cheng Yen sebelum berkunjung ke rumah-rumah Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi).

Relawan Tzu Chi Batam kembali mengadakan kegiatan kunjungan kasih ke rumah Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) pada Minggu, 3 Juli 2022. Sebelum kunjungan, sebanyak 106 peserta yang terdiri dari relawan dan tunas relawan Tzu Chi Batam ini terlebih dahulu mendapatkan pengarahan tentang tata krama pada saat kunjungan oleh panitia.

Setelah mendengarkan pengarahan, para peserta juga menyaksikan video Ceramah Master Cheng Yen. “Menapaki jalan Bodhisatwa menolong semua makhluk yang menderita,” salah satu kutipan dalam video Ceramah Master Cheng Yen tersebut kembali mengingatkan peserta bahwa diluar sana masih banyak yang membutuhkan perhatian dan bantuan.

Dalam kunjungan kasih ini, relawan mengunjungi Gan En Hu Aisyah Pratama dan keluarga. Aisyah merupakan bayi prematur yang dilahirkan saat usianya 6 bulan di dalam kandungan. Saat lahir, berat badan Aisyah hanya 800 gram dan tidak bisa bernafas mandiri sehingga harus rawat inap dengan biaya yang cukup besar. Orang tua Aisyah pun mengajukan bantuan ke Tzu Chi setelah mendapatkan informasi dari salah satu staf rumah sakit tempat Aisyah dirawat.

Eka sedang memberikan susu kepada anaknya Aisyah Pratama saat dikunjungi oleh relawan Tzu Chi Batam.

“Bantuan dari Tzu Chi sudah berjalan selama 1,5 tahun mulai dari Aisyah lahir. Waktu itu kami sempat menyerah, bayi Aisyah mau kami bawa pulang karena sudah tidak sanggup dengan biayanya. Namun tidak diijinkan oleh dokter. Karena kalau pulang nanti tidak tahu lagi nyawa anaknya seperti apa. Setelah dapat informasi bahwa ada Yayasan Buddha Tzu Chi kami langsung kesana mengajukan bantuan. Setelah dibantu kami sangat bersyukur karena sangat terbantu,” cerita Eka, ibu Aisyah Pratama sambil menghapus air mata mengingat saat-saat itu.

Relawan Nani, koordinator kegiatan kunjungan kasih serta pendamping Gan En Hu Aisyah Pratama mempunyai kesan mendalam. Ia merasakan perjuangan dan kesabaran seorang ibu saat merawat bayinya yang sedang sakit. Ujian demi ujian perlu mereka lewati, oleh sebab itu relawan perlu memberikan bantuan serta perhatian.

“Tzu Chi adalah keluarga besar, setiap ada kegiatan apapun. Kita utamakan komunikasi lalu kerja sama, sepaham, sepakat, dan sejalan. Itu cukup kuat di dalam kita menjalani kegiatan. Dalam setiap kegiatan kita harus lebih bersungguh hati dan merangkul relawan baru. Dengan niat dan hati yang teguh, kendala apapun pasti kita bisa diatasi,” ujar Nani.

Setelah kegiatan kunjungan kasih selesai, para peserta sharing kesan-kesan setelah melihat lebih dekat para Gan En Hu yang dibantu Tzu Chi.

Dalam kegiatan ini, sebanyak 40 tunas relawan dari beberapa komunitas juga diajak melihat lebih dekat para Gan En Hu yang selama ini dibantu Tzu Chi. Setelah kegiatan kunjungan kasih selesai, para peserta dibagi ke dalam 4 ruangan untuk berbagi kesan masing-masing setelah ikut kegiatan tersebut.

Salah satu tunas relawan yang ikut dalam kegiatan ini adalah Juliet Thalita. Awalnya hanya ingin tahu apa itu Tzu Chi ketika ikut kunjungan kasih. “Ternyata Tzu Chi membantu itu bukan hanya sekedar setahun dua tahun, tapi dalam jangka panjang, semangatnya Tzu Chi luar biasa. Setelah ikut kegiatan hari ini saya merasa lebih bersyukur, selama ini saya merasa diri ini kurang,” ungkap Juliet Thalita.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Melatih Empati dari Kunjungan Kasih

Melatih Empati dari Kunjungan Kasih

01 September 2023

Komunitas relawan Smartfren Regional Jawa Tengah bersama Paguyuban Sinar Mas Yogyakarta dan Solo melakukan kunjungan kasih ke Yayasan Lentera, pada Minggu (20/8/23). Yayasan ini menampung anak-anak penderita HIV-Aids.

Asa Baru Untuk Raihan

Asa Baru Untuk Raihan

11 November 2014 Setelah Ibu Duryati (36) dan Marta (56) membawa buah hati mereka ini berobat ke RSCM dan diperiksa secara intensif, Raihan didiagnosa menderita  penyakit Atresia Bilier. Atresia Bilier ialah penyakit yang bermula dari  penyempitan empedu dan menyebabkan gagal fungsi hati (lever) sehingga saluran empedu tidak berbentuk secara normal.
Kembali Berjodoh Dengan Oma dan Opa

Kembali Berjodoh Dengan Oma dan Opa

24 Juni 2014 Melihat oma dan opa yang telah duduk rapi menuggu kami dan dengan hangat menyapa kami.
Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -