Kunjungan Kasih ke Panti Asuhan Putera Asih

Jurnalis : Roswati (He Qi Barat), Fotografer : Hendrik (He Qi Barat)

foto
Tanggal 17 Februari 2014, relawan He Qi Barat kembali melakukan kunjungan kasih ke Panti Putera Asih.

Pada tanggal 17 Februari 2014, relawan Tzu Chi  He Qi Barat, Hu Ai Kebon Jeruk dan Hu Ai Cengkareng kembali melakukan kunjungan kasih ke Panti Putra Asih di Jalan H.Shohib Abdul Aziz, Kota Tangerang. Sebelum menuju lokasi, tepatnya pukul 08.00 WIB, para relawan berkumpul di depan Rumah Sakit Khusus Bedah Tzu Chi (RSKB) Cengkareng, Jakarta Barat. Setelah relawan berkumpul, mereka bersama-sama memasukkan bingkisan yang akan diberikan kepada anak–anak kedalam mobil para relawan . Bingkisan itu berupa mi, beras, makanan ringan, alat – alat tulis dan perlengkapan mandi serta pakaian.

Satu jam kemudian, pekerjaan pun selesai, Suparman dan Joliana menjelaskan kepada para relawan apa saja kegiatan yang akan dilakukan di Panti Putra Asih. Setelah mendengarkan penjelasan singkat, relawan bergerak menuju lokasi kegiatan.

Setelah tiba di lokasi, acara dimulai dengan meminta para relawan menemani anak – anak ke kamar masing – masing untuk membersihkan ruangan nya selama 20 menit dan berkomunikasi mengenai kegiatan sekolah dan sehari-hari mereka di panti. Setelah itu, anak–anak diberi kesempatan untuk istirahat selama 15 menit sambil menikmati kue-kue dan minuman serta dihibur oleh para relawan dengan peragaan isyarat tanganberjudul Satu Keluarga.

Kebahagian seorang Anak

Panti Putera Asih  sebenarnya adalah komunitas bagi anak-anak yang tidak memiliki ayah atau  orang tua. Putera Asih di kelola oleh H. Ahmad Supriyadi, yang menjabat sebagai pengurus panti selama 33 tahun. Selain Pak Ahmad masih ada 9 orang yang mengurus kebutuhan anak – anak. Anak-anak di panti juga mengenyam pendidikan di sekolah, agar mereka kelak dapat berdikari dan memiliki masa depan yang cerah.

foto   foto

Keterangan :

  • Dalam acara ini, relawan dan para anak di panti saling berbaur dan bermain permainan (kiri).
  • Selain permainan, relawn jga mengajak anak-anak untuk memeragakan isyarat tangan(kanan).

Seperti misalnya, Alvin, salah seorang anak panti.  Alvin yang berusia 14 tahun ini duduk di bangku  kelas 2 SMP Syekh Yusuf.  Sejak usia 2 tahun, ia sudah tinggal di panti asuhan. Selama tinggal di panti, ia merasa bahagia dan senang karena panti memiliki fasilitas tempat tinggal yang bagus,  banyak teman serta dapat bersekolah. Di sekolah, Alvin terbilang anak yang pandai. Ia mendapat juara 4 di sekolahnya.

Selain itu, ada juga Herna,  anak yang berusia 13 tahun ini sekarang mengenyam pendidikan di kelas 2 SMP Syekh Yusuf. Herna  tinggal di panti asuhan sejak usia 9 tahun. Berbeda dengan Alvin, pada usia 9 tahun Herna di tinggal kedua orang – tua nya. Beruntung pengurus panti mengetahui perihal dirinya dan memasukkan dia di panti asuhan ini. Herna sangat senang tinggal di panti.  Karena  di sini (panti), ia memiliki banyak teman, perhatian pengurus yang baik dan ia dapat bersekolah. Dia memiliki sebuah cita–cita , kelak dia ingin menjadi seorang fotografer yang sangat terkenal .

Tidak terasa sambil berbicara dengan anak-anak panti, waktu berlalu dengan cepat. Akhir kegiatan di tutup dengan shou yu “ A Pak Khan Cui Gu “, dimana para anak – anak ikut serta memeragakan dengan di iringin tawa kebahagiaan. Sungguh bahagia melihat semua yang hadir dapat berbagi kebahagian dan keceriaan bersama.

Kata perenungan Master Cheng Yen “ Hal yang paling menenteramkan batin manusia di dalam kehidupan adalah bila ketika ia memiliki kemampuan berapapun , ia dengan segera bersumbangsih , memberi manfaat bagi orang banyak , dan menciptakan berkah bagi masyarakat , “


Artikel Terkait

Suara Kasih: Mengembangkan Berkah dan Kebijaksanaan

Suara Kasih: Mengembangkan Berkah dan Kebijaksanaan

01 Agustus 2013 Pada perjalanan kali ini, saya mendengar banyak kisah menyentuh yang tak sempat saya ceritakan satu per satu. Akan tetapi, itu semua membuktikan hakikat kebuddhaan di dalam diri setiap orang. Setiap orang memiliki hakikat Buddha yang murni.
Sejarah untuk Hari Esok

Sejarah untuk Hari Esok

04 April 2017
Di hari Minggu, 5 Maret 2017, relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas justru memilih untuk menebarkan kebaikan kepada 14 pelajar di SDN 004 Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Kesempatan tersebut mereka gunakan untuk belajar bersama.
Berbagi Kasih untuk Nenek Dalia

Berbagi Kasih untuk Nenek Dalia

18 Oktober 2022

Cerahnya matahari pagi mengiringi semangat langkah para relawan Tzu Chi dan para anggota Dharma Wanita Tzu Chi Cabang Sinar Mas Xie Li Indragiri menuju ke sebuah rumah sederhana di Jalan Pasar KM 5, Desa Bagan Jaya, Kecamatan Enok. Rumah ini milik nenek Dalia, seorang nenek yang sudah berusia 83 tahun.

Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -