Kunjungan Penuh Arti

Jurnalis : Myrna Butar-Butar (He Qi Selatan), Fotografer : Myrna Butar-Butar (He Qi Selatan)
 
 

fotoMinggu, 10 April 2011, relawan Tzu Chi dari wilayah He Qi Selatan melakukan kunjungan kasih ke Panti Asuhan Al Mubarokah yang berada di wilayah Pasar Jumat, Jakarta Selatan. 

“Bersyukurlah kepada orang yang menerima bantuan kita, karena mereka memberikan kesempatan baik bagi tercapainya pembinaan rasa cinta kasih kita.” (Master Cheng Yen)

Pada Minggu, 10 April 2011, relawan Tzu Chi dari wilayah He Qi Selatan melakukan kunjungan kasih ke Panti Asuhan Al Mubarokah yang berada di wilayah Pasar Jumat, Jakarta Selatan. Acara dimulai dari pukul 09.30 – 12.00 WIB. Sebelum acara dimulai, para relawan terlebih dahulu berinteraksi dan berbincang-bincang dengan 40 anak penghuni panti sambil memperkenalkan tentang Yayasan Buddha Tzu Chi kepada mereka.

Acara diawali dengan memperkenalkan isyarat tangan (Shou yu) “Satu Keluarga”. Lagu berirama manis dan sederhana ini membuat anak-anak panti bersemangat ikut bernyanyi sambil belajar isyarat tangan.  Setelah itu anak-anak pun dibagi ke dalam 2 kelompok: laki-laki dan perempuan. Bagi anak perempuan mereka diperkenalkan tentang konsep daur ulang dan pelestarian lingkungan, sementara anak laki-laki tentang pemeliharaan bangunan.

foto  foto

Keterangan :

  • Anak-anak Panti Asuhan Al Mubarokah ini tampak antusias untuk mengetahui tentang  Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. (kiri)
  • Selain kunjungan kasih, relawan juga melakukan sosialisasi daur ulang dan juga mengajarkan kepada anak-anak untuk menjaga dan merawat bangunan tempat tinggal mereka. (kanan)

Sambil mempresentasikan proses daur ulang serta manfaatnya bagi kehidupan manusia dan alam, Nico, relawan Tzu Chi membagikan juga hadiah-hadiah kecil bagi anak-anak yang berhasil menjawab pertanyaan yang diselipkan selama acara.  Sebagai bagian dari usaha pelestarian lingkungan, yaitu mengelola sampah, relawan juga menyediakan 3 ember besar yang dipersiapkan khusus untuk pemilahan sampah: sampah organik,  kertas dan plastik. Nico menerangkan agar sampah (kertas) koran sebaiknya ditempatkan sendiri karena nilai ekonomisnya lebih tinggi. Diterangkan juga agar merek plastik pada botol minuman dilepas  agar tidak tercampur dengan botol plastik karena kalau tercampur akan lebih sulit memproses daur ulangnya. Botol plastik kalau sudah cukup banyak agar “dikempeskan” dan dimasukkan ke dalam karung. Sampah-sampah tersebut bisa diserahkan ke lapak-lapak ataupun ke tempat-tempat daur ulang.

Untuk anak laki-laki, Norris yang memimpin acara. Disarankan agar anak-anak menjaga kebersihan kamar tidur mereka, misalnya merapikan tempat tidur langsung setelah bangun dan membersihkan kamar secara teratur terutama jeruji jendela paling tidak seminggu sekali.  Berhubung anak-anak telah cukup baik menjaga kebersihan kamar tidur mereka, maka tempat selanjutnya  untuk pemeliharaan bangunan yang ditinjau adalah kamar mandi. Terdapat beberapa kamar mandi dan toilet dalam satu area. Beberapa pintu kamar mandi yang terbuat dari aluminium telah rusak kunci dan engselnya. Untuk itu Norris mengajak anak-anak memperbaikinya dengan memanfaatkan alat sederhana seperti paku dan tali plastik.

foto  foto

Keterangan :

  • Sebuah gerak isyarat tangan (shou yu)  berjudul "Satu Keluarga" dibawakan oleh para relawan dan anak-anak panti asuhan dengan penuh kegembiraan. (kiri)
  • Sebagai bentuk perhatian dan kepedulian, relawan memberikan bingkisan kepada anak-anak Panti Asuhan Al Mubarokah. (kanan)

Setelah itu anak laki-laki kemudian diajak bermain kuis dengan menanyakan hal-hal apa saja yang sudah dipelajari anak-anak, dan alat-alat apa saja yang dipakai. Dalam kesempatan itu juga ditanyakan tentang Yayasan Buddha Tzu Chi, isyarat tangan, sampai dengan pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen. Semua pertanyaan-pertanyaan ini pun dengan lancar dijawab anak-anak.

Acara kemudian ditutup dengan pembagian makanan kecil, dan buku 108 Kata Perenungan Master Cheng Yen. Anak-anak tampak gembira dan mereka terdengar beberapa kali menyanyikan sedikit bait lagu “Satu Keluarga“. Beberapa anak yang ditanya, Zainuddin (19 tahun), Amanah (17) dan Rohirah (13) mengatakan merasa senang dengan kedatangan Tzu Chi terutama karena ada tambahan pengetahuan yang didapatnya. Yuliana pimpinan Panti Asuhan Al Mubarokah  juga mengatakan senang karena kunjungan Tzu Chi bersifat mendidik sehingga anak-anak belajar hidup mandiri. Seperti halnya pada kunjungan relawan Tzu Chi  dari wilayah He Qi Jakarta Selatan sebelumnya yang memperkenalkan cara menjahit, dalam kunjungan kunjungan kali ini relawan juga mengajarkan cara memelihara bangunan dan bagaimana melakukan daur ulang sampah untuk melestarikan lingkungan.

  
 

Artikel Terkait

Belajar Mengurangi Keinginan Berkat Pelestarian Lingkungan

Belajar Mengurangi Keinginan Berkat Pelestarian Lingkungan

20 Februari 2019

Pelestarian lingkungan bagi Chang Mei Li (71) merupakan wujud mencintai bumi. Ia sudah melakukan pelestarian lingkungan lebih kurang 10 tahun.

Baksos Kesehatan Degeneratif Membawa Banyak Manfaat

Baksos Kesehatan Degeneratif Membawa Banyak Manfaat

08 September 2022

“Setelah mengikuti baksos, saya baru tahu bahwa kolesterol saya cukup tinggi. Namun setelah menerima pengobatan saat baksos, saya merasakan perubahan dan lebih sehat,” kata Dian Hayati, salah satu pasien.

Bertenggang Rasa Terhadap Sesama

Bertenggang Rasa Terhadap Sesama

10 Oktober 2018

Kelas Budi Pekerti di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kali ini membahas tentang pentingnya setiap orang bertenggang rasa. Banyak sekali manfaat jika setiap orang saling bertenggang rasa terhadap sesama, seperti hidup rukun dan damai, saling peduli dan tercipta kesatuan.

Orang yang berjiwa besar akan merasakan luasnya dunia dan ia dapat diterima oleh siapa saja!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -