Kunjungan Relawan Tzu Chi yang Penuh Harapan dan Kehangatan

Jurnalis : Tio Fanny Angele (Tzu Chi Medan), Fotografer : Mellisa Sim, Yansen Wijaya (Tzu Chi Medan)
Tawa hangat penerima bantuan Tzu Chi dengan relawan.

Komunitas relawan Tzu Chi di Hu Ai Perintis kembali menggelar Kunjungan Kasih Bersama. Momen kali ini sangat bermakna, dengan pembagian lima grup yang mengunjungi rumah Gan En Hu (GEH). Para relawan, termasuk kru DAAI TV Medan, sangat antusias mengikuti kunjungan kasih ini.

Grup pertama, yang beranggotakan enam orang, mengunjungi Pak Amsal Suhendri Siregar (48), seorang GEH yang menderita stroke. Meski kondisinya tidak mudah, Pak Amsal terus berusaha menjalani terapi.

“Di saat kami datang, Pak Amsal tersenyum dengan gembira menyambut kami. Sebuah kemajuan yang sangat pesat darinya,”ujar Yanti Yunita, relawan Tzu Chi.

Tim DAAI TV Medan juga yang turut dalam kunjungan kasih.

Para relawan melakukan kunjungan kasih bersama ketempat penerima bantuan Ismail yg tersetrum listrik.

Grup kedua mengunjungi Pak Ismail (43) yang baru saja tersengat listrik. Kondisinya cukup memprihatinkan, namun dengan perhatian dari keluarga dan relawan, ia terus berusaha untuk pulih. Grup ini, yang terdiri dari tujuh relawan, termasuk anggota TIMA, yakni relawan tim medis Tzu Chi.

Sementara grup ketiga mengunjungi Nela Hutagalung (25) yang menjalani pengobatan kulit. Kondisinya sudah membaik. Kunjungan ini penuh dengan canda tawa dan kebahagiaan.

Adapun grup keempat yang terdiri dari lima relawan mengunjungi Dimas (8) seorang anak yang sedang berjuang melawan kondisi kesehatan yang kompleks. Dukungan relawan kepada Dimas dan keluarganya terus mengalir, memberikan harapan dan kasih sayang.

Pak Ismail yang kondisi kurang baik karena kesetrum listrik, sedang menerima edukasi medis dari relawan dan tim medis TIMA.

Perhatian dan pendampingan relawan untuk Dimas dan keluarganya yang sedang berjuang menghadapi kondisi kompleks.

Kunjungan terakhir, grup kelima mengunjungi Ibu Sulastri (61) seorang wanita tangguh yang selalu mengutamakan keluarga. Meski menghadapi keterbatasan ekonomi, keuletannya membuahkan hasil termasuk rumah baru yang sedang dibangun melalui program Bedah Rumah Tzu Chi.

Kunjungan ini juga menjadi kenangan indah bagi semua relawan yang terlibat. Setiap kunjungan membawa kehangatan dan harapan baru bagi para Gan En Hu dan keluarga mereka.

“Hargailah kehidupan dengan tidak membeda-bedakan batas negara dan suku bangsa, curahkanlah kasih sayang universal sepanjang masa untuk membentangkan jalan kehidupan bagi orang yang menderita di dunia.” (Kata Perenungan Master Cheng Yen)

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Biar Langit Mendung, Hati Para Relawan Tzu Chi ini Tetap Terang

Biar Langit Mendung, Hati Para Relawan Tzu Chi ini Tetap Terang

15 April 2025

Pagi itu langit mendung menggantung rendah. Meski begitu, Akuan dan tiga relawan Tzu Chi lainnya tetap mantap memanaskan mesin motor mereka menuju kediaman seorang penerima bantuan Tzu Chi.

Aaron yang Kini Sudah Dapat Berkomunikasi dengan Sempurna

Aaron yang Kini Sudah Dapat Berkomunikasi dengan Sempurna

13 Mei 2024

Jie Tju Foeng, Denasari, juga Lie San Ying begitu gembira saat bertemu Aaron, penerima bantuan Tzu Chi berupa biaya implan koklea tahun 2014 dan 2017. Ketiga relawan senior ini sekaligus takjub karena Aaron dapat berkomunikasi dengan sempurna.

Semangat dalam Menghargai Kehidupan

Semangat dalam Menghargai Kehidupan

15 Agustus 2024

Semangat Elrose, seorang penerima bantuan menginspirasi para relawan Tzu Chi Pekanbaru. Dalam keadaan sakit, Elrose sangat menghargai kehidupannya dan tetap berusaha hidup mandiri. "Selama 2 tahun dibantu Tzu Chi, saya merasa sangat tertolong," ungkap Elrose haru.

Bekerja untuk hidup sangatlah menderita; hidup untuk bekerja amatlah menyenangkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -