Kunjungan Teach For Indonesia (Bina Nusantara)

Jurnalis : Arimami S.A, Fotografer : Arimami S.A

Peserta kunjungan dari Teach For Indonesia sedang mendengarkan penjelasan tentang Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi di ruang Budi Pekerti, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi.

Pada Minggu, 03 April 2016, mahasiswa dan mahasiswi Universitas Bina Nusantara (Binus) yang tergabung dalam Teach For Indonesia melakukan kunjungan sekaligus studi banding ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Dalam kunjungan perdana ini, rombongan Teach For Indonesia diajak untuk mengunjungi Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi di Cengkareng, Jakarta Barat, tur Aula Jing Si di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, mengikuti kelas Budi Pekerti, serta diakhiri dengan penjelasan sistem kerelawanan dan tanya jawab.

Teach For Indonesia merupakan organisasi pemberdayaan mahasiswa (community development) di lingkungan kampus Bina Nusantara yang terbentuk sejak 2009.  Organisasi ini fokus terhadap aspek pembelajaran  dengan konsep pembinaan komunitas yang bertujuan agar komunitas tersebut dapat mandiri dan dapat meningkatkan kualitas hidup komunitas tersebut, khususnya bagi perkembagan masa depan anak-anak. Organisasi ini bergerak dalam bidang sosial, dimana salah satunya bergerak dalam bidang pendidikan dan kebersihan lingkungan.

Surfatno (22), sedang menyerahkan gelas plastik bekas minuman kepada relawan dalam praktik langsung pemilahan sampah di depo pelestarian lingkungan Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Sebelum melakukan kunjungan ke Tzu Chi Center di Pantai Indah Kapuk, para peserta studi banding ini terlebih dahulu mengunjungi depo pelestarian lingkungan untuk praktik mengolah sampah secara langsung. Sebelum praktik, para peserta yang berjumlah 26 orang ini mendapatkan pengenalan dan  penjelasan dari para relawan mengenai Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi di ruang budi pekerti Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi (SCKTC) Cengkareng, Jakarta Barat. Setelah selesai, rombongan dibawa untuk berkeliling depo dan praktik memilah sampah plastik dengan didampingi relawan He Qi Barat dan Tzu Ching.

Menurut Surfatno (22), salah satu mahasiswa yang menjadi peserta menjelaskan bahwa pelestarian lingkungan yang dilakukan Tzu Chi mengajarkan masyarakat untuk mendaur ulang dan menyelamatkan bumi. “Saya berkunjung ke depo ini untuk mendapatkan banyak pelajaran, tidak ada perasaan jijik, karena yang dilakukan di sini adalah membantu dan berbuat kebaikan merawat bumi,” ungkapnya. Ia juga menambahkan setelah kembali dari kunjungan ini akan mengajarkan kepada orang-orang di sekitarnya akan pentingnya menyelamatkan bumi karena Misi Pelestarian Lingkungan yang dilakukan Tzu Chi bersinergi dengan program yang dilakukan oleh Teach For Indonesia.

Roberto H. Chandra sedang memandu rombongan dari Teach For Indonesia berkeliling di depo pelestarian lingkungan Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Setelah selesai kunjungan dan praktik langsung pengolahan sampah di depo pelestarian lingkungan Cengkareng, rombongan Teach For Indonesia dibawa menuju Tzu Chi Center di Pantai Indah Kapuk (PIK) untuk mengikuti kelas Budi Pekerti dan tur Aula Jing Si.  Dalam ruang meeting besar di tower 2, Tzu Chi Center, para peserta mendapatkan penjelasan singkat tentang Yayasan Budhha Tzu Chi Indonesia dari Irawati Muljadi, relawan Tzu Chi. Menurut Ira, kunjungan ini merupakan studi banding dari Teach For Indonesia untuk belajar konsep Tzu Chi dan sistem kerelawanan. “Saya mensosialisasikan visi dan misi Tzu Chi karena dunia ini ada harapan, ternyata teman-teman kita dari Bina Nusantara sudah mulai ikut peduli,” ungkapnya. Irawati juga menambahkan rencananya akan ada kerjasama lanjutan dengan Teach For Indonesia untuk kedepannya. “kita kan punya Tzu Ching, semoga bisa menjadi jembatan,” imbuhnya Selain penjelasan tentang Tzu Chi, rombongan dari Teach For Indonesia juga dibagikan celengan bambu serta Buletin Tzu Chi. 

Irawati Muljadi, menjelaskan visi dan misi Yayasan Buddha Tzu Chi kepada rombongan Teach For Indonesia.

Selesai mendengarkan penjelasan tentang Yayasan Buddha Tzu Chi, rombongan Teach For Indonesia diantar menuju kelas Budi pekerti di lantai 2, Aula Jing Si untuk mengikuti proses belajar dan mengajar dalam kelas tersebut. Salah seorang peserta, Rania Nahda (19), menjelaskan bahwa semenjak awal kuliah ia mengikuti organisasi Teach For Indonesia dan menjadi volunter untuk menambah pengetahuan dan memiliki banyak teman. ”Tujuan menjadi volunter supaya banyak teman dan bisa membantu orang lain. Dengan kunjungan ke Tzu Chi ini jadi semakin banyak pengetahuan,” ungkap mahasiswi semester 2 di Bina Nusantara ini. Ia pun berharap ke depannya akan ada ada kerjasama lagi dengan Tzu Chi karena sifatnya universal dan tanpa membeda-bedakan dalam membantu sesama.

Rania Nahda (kaos merah), salah satu anggota Teach For Indonesia ikut berlatih permainan fokus dan konsentrasi dalam kelas Budi Pekerti di lantai 2, Aula Jing Si, PIK, Jakarta Utara.

Setelah mengikuti Kelas Budi Pekerti Tzu Chi, rombongan dibagi menjadi 3 kelompok dan diajak tur keliling Aula Jing Si. Menurut Herman Winarta (21), Ketua Struktural Teach For Indonesia, dirinya merasa terkejut saat diajak tur keliling karena baru pertama kali mengunjungi gedung Tzu Chi Center. Ia menjelaskan banyak hal yang bermanfaat saat berkunjung ke Tzu Chi.”Banyak manfaat yang kita dapat dari kunjungan ini, Tzu Chi itu yayasan yang tujuan utamannya baik dan membantu orang banyak,” ungkapnya. Herman pun berharap akan ada bentuk kerjasama lagi dengan Tzu Chi, supaya bisa meningkatkan pengetahuan dan pengalaman di bidang kerelawanan. Kegiatan kunjungan dari Teach For Indonesia ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia diakhiri dengan sosialisasi sistem kerelawanan dan tanya jawab.

Herman Winarta (kaos merah), Ketua Struktural Teach For Indonesia sedang mendengarkan penjelasan saat tur Aula Jing Si. 


Artikel Terkait

Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -